“Walaupun aku anak bungsu di real life, tetapi ternyata saat berperan menjadi anak tengah di film ini tidak ada perbedaan yang signifikan gitu. Tapi, yang aku rasakan adalah anak tengah itu selalu menjadi penengah, selalu solutif, dan jika ada konflik pasti berusaha untuk mencari solusi,” ucap Christoffer Nelwan.
Christoffer Nelwan Ungkap Konflik Hubungan di Film Jodoh 3 Bujang

Film Jodoh 3 Bujang tak hanya menyajikan komedi ringan dan budaya lokal yang kuat. Namun, film ini juga menghadirkan kisah penuh dinamika seputar hubungan cinta, persahabatan serta keluarga.
Dalam salah satu wawancara eksklusif bersama Popmama di IDN HQ pada Rabu (11/6/2025), Christoffer Nelwan sempat membagikan pengalamannya mendalami karakter Kifli. Ia sekaligus menggambarkan konflik emosional yang dihadapi tokohnya.
Ia mengungkap bahwa film Jodoh 3 Bujang menyentuh sisi personal banyak orang. Sisi personal itu melibatkan cinta, loyalitas serta harapan keluarga.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang Christoffer Nelwan ungkap konflik hubungan di film Jodoh 3 Bujang secara detail.
Ada Konflik Persaudaraan dan Cinta Sepanjang Film

Salah satu tema besar yang diangkat dalam film Jodoh 3 Bujang adalah cinta yang datang di tengah lingkaran saudara. Ketiga bujang ini memang saudara sendiri, tetapi segalanya mulai rumit ketika cinta mulai menguji batas-batas hubungan saudara mereka.
Christo mengungkapkan bahwa konflik seperti ini bukan hanya terjadi di film, namun juga kerap muncul di kehidupan nyata. Ada kalanya salah satu saudara harus mencari solusi yang terjadi di antara saudara, termasuk urusan cinta.
Adanya Tekanan Menikah dari Orangtua

Tekanan dari orangtua untuk segera menikah, menjadi isu yang sangat dekat dengan kehidupan banyak anak muda saat ini.
Dalam film Jodoh 3 Bujang, sang papa memberikan tenggat waktu yang cukup ketat untuk ketiga anaknya menikah secara bersamaan. Namun, Christoffer Nelwan memiliki pandangan yang oposisi terhadap konsep nikah kembar.
“Aku mungkin agak kurang setuju dengan konsep nikah kembar. Jika aku memiliki 2 anak, yang satu mau nikah di venue yang besar, yang satu di venue yang kecil, dan pasti jika salah satu ingin mengalah, atau ketemu di tengah. Inikan pernikahan yang terjadi sekali dalam seumur hidup, jadinya kasian mereka kalau ada pengorbanan terhadap sesuatu,” ucap Christo.
Lewat film Jodoh 3 Bujang, penonton diajak untuk merenungkan kembali arti kesiapan dalam sebuah hubungan. Apakah menikah karena cinta atau karena tekanan dari orang-orang terdekat? Atau juga apakah semua orang memang harus menikah pada waktu yang sama?
Ada Luka Lama yang Belum Selesai

Tak semua hubungan yang ditinggalkan bisa benar-benar dilupakan. Dalam Jodoh 3 Bujang, karakter Fadly (Jourdy Pranata) memiliki pengaruh besar dalam keputusan hari ini. Christoffer Nelwan menyebut bahwa luka lama atau hubungan yang belum selesai menjadi konflik emosional tersendiri bagi para karakter.
“Kalau aku jadi Fadly, yang di mana ia belum dapat jodoh baru walaupun masih susah move on, aku bakal tetap berusaha untuk mencari calonku. Tapi memang aku nggak mau memaksakan banget,” ujar Christo.
Melalui karakter-karakter yang diperankannya dan lawan main, film Jodoh 3 Bujang ingin menunjukkan bahwa setiap orang punya beban masa lalu yang bisa jadi menghambat hubungan baru. Namun, dari konflik itulah muncul harapan untuk tumbuh, sembuh serta membuka hati kembali.
Itulah tadi rangkuman informasi tentang Christoffer Nelwan ungkap konflik hubungan di film Jodoh 3 Bujang. Semoga dengan informasi ini, Mama bisa mendapatkan hikmah yang mendalam tentang konflik yang ada film Jodoh 3 Bujang.



















