8 Fakta Keluarga Yudo Margono, Anak Petani yang Menjadi Tentara

Yudo Margono yang kini sudah dikenal publik dilahirkan pada tanggal 26 November 1965 di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Yudo diketahui tumbuh di lingkungan keluarga yang sederhana.

Yudo Margono yang merupakan Panglima TNI itu adalah anak yang lahir dari pasangan Gondo Supono dan Murtiningsih yang berprofesi sebagai petani di desa tersebut.

Yudo Margono memiliki cerita masa kecil yang tidak banyak diketahui orang selama ini. Di balik sosoknya, Yudo ternyata selalu dibangunkan setiap pagi dan rutin membantu orangtuanya.

Saat kecil, Yudo memang sering membantu orangtuanya untuk menggembala itik ke sawah. Menariknya, Yudo yang dibesarkan di keluarga petani membuat dirinya memahami dengan baik tentang arti sebuah perjuangan, terutama berkaitan dengan mewujudkan cita-cita.

Yudo kecil tumbuh dan menempuh pendidikan SD, SMP, hingga SMA di Madiun. Dia sekolah di SDN 02 Garon dan lulus pada 1978. Lalu, Yudo bersekolah di SMP Negeri 1 Balerejo dan lulus pada 1981. Kemudian Yudo sekolah di SMA Negeri 1 Mejayan dan lulus pada 1984.

Setelah lulus SMA, Yudo mendaftarkan diri di TNI Angkatan Laut di Surabaya bersama 12 temannya dari Madiun. Namun, hanya Yudo yang diterima di Akademi Angkatan Laut. Setelah empat tahun menimba ilmu kemiliteran, Yudo kemudian diwisuda pada 1988.

Di balik sosok Yudo Margono yang kini menjadi tentara, orangtuanya Yudo ternyata tidak pernah mengarahkannya untuk menjadi tentara.

Yudo merasa beruntung karena berkat didikan orangtuanya yang serba disiplin dalam kehidupan sehari-hari ternyata membuatnya bisa menjalani masa pendidikan dengan baik.

Dalam kehidupan asmara, Yudo Margono diketahui sudah menikah. Yudo menikah dengan Veronica Yulis Prihayati pada tanggal 21 Oktober 1991 silam. Kini, istrinya Yudo Margono kerap disapa dengan panggilan Ny. Vero Yudo Margono.

Dari pernikahannya dengan Vero, Yudo diketahui telah dikaruniai tiga orang anak yang semuanya laki-laki. Anak-anak Yudo dan Veronica bernama Novendi Wira Yoga, Ditya Wira Adibrata, dan Noval Wira Abiyuda.

Kebahagiaan keluarga Yudo Margono juga semakin terasa lengkap karena hadirnya cucu perempuan pertama yang bernama Jasmine.

Di balik sosok Yudo Margono yang dikenal sebagai Panglima TNI, ternyata ada peran besar dari seorang istri yang tulus menemani Yudo sampai mencapai puncak kesuksesan. Dia adalah Veronica Yulis Prihayati.

Menariknya, sosok istrinya Yudo Margono, Veronica Yulis Prihayati ternyata adalah seorang polisi wanita (polwan) dengan pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Ny. Vero Yudo Margono diketahui berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Meski demikian, Vero hidup dan dibesarkan di Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur.

Sebagai istri dari seorang prajurit Angkatan Laut tentu membuat Vero telah merasakan suka duka. Melalui video di kanal YouTube TNI ANGKATAN LAUT, Vero menceritakan bahwa dirinya sempat ditinggal berlayar oleh suaminya.

"Suka dukanya waktu itu saya nggak tahu kalau Angkatan Laut itu tugasnya layar. Begitu saya menikah, ditinggal suami layar," kata Vero.

Vero menjelaskan bahwa dulu dia bisa ditinggal suaminya berlayar sampai satu tahun lamanya. Kalau sekarang, hanya 3 bulan saja, suaminya sudah pulang.

"Kalau sekarang 3 bulan sudah balik. Dulu nggak, bilangnya 3 bulan, tahu-tahu di tengah jalan tambah lagi ada operasi apa lagi gitu kan. Benar saya alami itu," jelas Vero.

Di balik kondisi itu, ada alasan yang membuat suaminya berlayar hingga satu tahun. Ternyata saat itu, masih ada keterbatasan personel.

Saking lamanya berlayar, Yudo ternyata sampai tidak hadir saat Vero melahirkan anak. Saat Yudo sudah pulang dari berlayar, anaknya ternyata sudah lahir ke dunia. Diketahui, anak pertamanya lahir pada November 1992 silam.

"Terus kemudian sudah punya anak satu, suami layar sampai saya lahir, suami belum datang. Tahu-tahu anak lahir saja, satu. Terus lahir anak kedua di Surabaya. Anak ketiga juga di Surabaya, tapi sudah pangkat Kolonel," katanya.

Dalam video tersebut, Vero juga menceritakan bahwa dirinya pernah hidup prihatin di masa lalu. Walau penghasilan kala itu senilai Rp 79 ribu dan bisa dikatakan besar, Vero tetap harus membeli barang dengan cara dicicil.

Hal itu dilakukan karena Vero harus bisa mengatur keuangan dari gaji suami selama satu bulan.

"Suka dukanya ya itu tadi. Dulu dengan sekarang beda. Dulu nggak ada Tunkin (Tunjangan Kinerja), nggak ada kan dulu cuma gaji Rp 79 ribu," kata Vero.

"Dibilang besar, besar. Orang saya dulu nih, maaf nih biar tahu ibu, saya beli jam tangan saja dulu nyicil. Rp 3 ribu (sebanyak) sepuluh kali. Prihatin. Terus beli TV nyicil, maaf ya Bapak KASAL (Yudo Margono), ini memang yang dialami," terangnya.

"Bapak KASAL-nya layar, saya harus berjuang gimana caranya bisa uang segitu cukup untuk satu bulan," sambungnya.

Itulah deretan fakta keluarga Yudo Margono yang sudah dihimpun dari berbagai sumber secara detail. Melalui deretan fakta di atas, ada banyak hal yang bisa diketahui dari keluarga Yudo Margono.