"Ada usaha dari keduanya, kalau ada konflik berusaha memperbaiki satu sama lain," jelas Psikolog Putri Rahmadanti.
Hubungan Mulai Retak? Ini Cara Menentukan Bertahan atau Berpisah

- Usaha bersama dan komunikasi sehat masih terjadi, hubungan retak mungkin bisa diperbaiki.
- Pola kekerasan fisik atau verbal jadi tanda hubungan tidak dapat diperbaiki.
- Ketidakseimbangan komunikasi dan kegagalan memperbaiki hubungan adalah tanda bahaya.
Ketika sebuah hubungan mulai retak, sering kali tersisa pertanyaan besar: masihkah hubungan ini bisa diperbaiki, atau justru lebih sehat untuk berpisah?
Dalam sesi Popmama Talk edisi Desember 2025, Putri Rahmadanti, M.Psi, Psikolog, C.Ht selaku Psikolog klinis & Hipnoterapis Audentia Mind Medcare akan menjawabnya.
Mungkin ini juga bisa menjelaskan beberapa indikator yang bisa jadi panduan untuk menilai dinamika hubungan ini. Mulai dari usaha memperbaiki bersama hingga tanda-tanda hubungan yang sudah tidak sehat.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya!
1. Usaha bersama dan komunikasi sehat masih terjadi

Salah satu tanda hubungan yang masih layak diperjuangkan adalah ketika kedua pihak aktif berusaha memperbaiki diri dan berkomunikasi. Bila konflik muncul, pasangan yang sehat biasanya mau mengevaluasi kekurangan, belajar dari kesalahan, dan menyampaikan perasaan tanpa saling menyakiti.
Menurut Psikolog Putri Rahmadanti, jika kedua pasangan masih melakukan upaya perbaikan saat konflik, ini menjadi sinyal kuat bahwa hubungan masih punya potensi bertahan.
Hal ini mirip dengan kriteria hubungan sehat yang sering disebut dalam banyak penelitian yakni: kemampuan untuk saling mendukung, berkomunikasi terbuka, dan rasa aman secara emosional dalam berbicara serta mendengar satu sama lain.
Komunikasi yang efektif dan rasa aman emosional adalah fondasi penting dalam sebuah hubungan yang sehat sehingga ketika kedua hal ini masih ada, hubungan sering kali masih bisa dipertahankan melalui pendekatan seperti konseling pasangan atau dialog jujur.1. Usaha bersama dan komunikasi sehat masih terjadi
2. Pola kekerasan fisik atau verbal jadi tanda hubungan tidak dapat diperbaiki

Sebaliknya, ada situasi ketika lebih bijak untuk berpisah demi kesehatan kedua pihak. Menyoroti bahwa kekerasan verbal atau fisik yang terjadi secara berulang merupakan indikator hubungan yang sudah jauh dari sehat.
Ketika salah satu atau kedua pihak menolak berubah meski sudah melakukan konseling, itu menunjukkan hubungan mungkin sudah tidak bisa diperbaiki secara emosional.
"Kalau misalnya ada pertimbangan kayaknya tidak bisa diperbaiki, mungkin dengan indikasi kekerasan verbal dan fisik sering terjadi. Terus setiap ada konflik tidak mau berubah dan memperbaiki diri," tuturnya.
Riset menunjukkan bahwa hubungan yang tidak sehat (toxic relationship) ditandai dengan pola komunikasi negatif, kontrol berlebihan, dan merendahkan pasangan. Pola yang berpotensi menyebabkan dampak buruk pada kesehatan mental dan emosional.
Jika dalam konflik pasangan mulai saling menghina, mengintimidasi, atau mengekang ruang pribadi satu sama lain, ini menjadi red flag kuat bahwa hubungan tersebut perlu dievaluasi secara serius. Mungkin lebih aman untuk berpisah daripada terus bertahan dalam dinamika yang merusak.
3. Ketidakseimbangan komunikasi dan kegagalan memperbaiki hubungan adalah tanda bahaya

Hubungan yang sehat ditandai dengan kemampuan pasangan untuk menyelesaikan perbedaan tanpa menciptakan ketidaknyamanan atau dominasi satu pihak. Ketika konflik didominasi oleh saling menyalahkan, komunikasi terputus, dan tidak adanya ruang untuk pertumbuhan individu, ini menjadi tanda bahwa hubungan kurang sehat.
Jika pasangan menolak berubah dan konseling tidak menghasilkan titik temu, hubungan mungkin tidak lagi layak diselamatkan. Ketika konflik tidak lagi bisa diperbaiki bahkan setelah usaha bersama, hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental masing-masing pihak.
"Kalau ada indikasi memengaruhi secara kesehatan mental," jelasnya.
Dalam kajian hubungan, banyak ahli juga menegaskan bahwa hubungan yang sehat seharusnya membuat kedua pihak merasa dihargai, didukung untuk tumbuh, dan memiliki ruang individual. Jika semua itu hilang, ini bisa jadi tanda bahwa hubungan telah melewati batas toleransi sehatnya.



















