6 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memicu Konflik Rumah Tangga

Hindari kebiasaan yang memicu konflik yuk, Ma!

28 Agustus 2022

6 Kebiasaan Sepele Bisa Memicu Konflik Rumah Tangga
buildingblocks.solutions

Perdebatan dan pertengkaran antara suami istri memang wajar terjadi, bahkan hal tersebut dianggap biasa sebagai salah satu bumbu di dalam kehidupan rumah tangga. Namun, perlu Mama ketahui bahwa ada hal-hal yang terkesan sepele bahkan dapat memicu konflik bersama pasangan. 

Konflik sering kali terjadi karena kurangnya komunikasi antar pasangan. Padahal, kunci dari keharmonisan hubungan pernikahan adalah komunikasi yang baik. 

Penasaran apa saja hal sepele yang bisa memicu konflik rumah tangga? Kali ini Popmama.com sudah merangkumnya dari berbagai sumber. Kira-kira apa saja ya, Ma?

1. Sering mengomel berulang kali 

1. Sering mengomel berulang kali 
Freepik/master1305

Kata-kata yang diucapkan berulang kali akan kehilangan maknanya, contohnya saja saat Mama sedang mengingatkan suami untuk menghentikan kebiasaan jeleknya. 

Walau pada awalnya suami setuju untuk mengubah kebiasaan jeleknya tersebut, namun jika terus diingatkan berulang kali bisa membuatnya kesal. Bukan tidak mungkin kalau suami justru memilih untuk tak mendengarkan Mama. 

Nah, sebaiknya jangan biarkan kemarahan mendominasi nada bicara Mama. 

2. Bicara dengan nada yang terkesan menghakimi 

2. Bicara nada terkesan menghakimi 
Freepik

Tahukah Mama bahwa cara kita berbicara kadang-kadang bisa terdengar menghakimi, meskipun tak menyadari atau menginginkannya. Hati-hati karena kebiasaan ini bisa memicu konflik besar. 

Untuk menghindarinya, Mama bisa menggunakan pernyataan yang bersifat opini dibandingkan dengan kalimat-kalimat yang terdengar menghakimi. 

Contohnya saja, ganti kalimat "Ini jelek sekali" dengan "Saya kurang suka ini". Bisa juga mengganti ungkapan "Ini salah" dengan "Saya kurang setuju". Dengan penggunaan kalimat yang tepat dan tidak terdengar menghakimi, maka membantu hubungan suami istri menjadi lebih harmonis.  

Editors' Pick

3. Tidak dapat mengendalikan emosi 

3. Tidak dapat mengendalikan emosi 
Freepik/master1305

Sebelum pertengkaran dimulai atau menjadi semakin sengit, sebaiknya Mama diam sejenak dan tahan emosi apabila sedang ada masalah. Emosi justru akan memengaruhi penilaian Mama saat akan mengambil keputusan tertentu.  

Untuk mengatasi ini bisa mencoba mengalihkan diri dari emosi dengan cara sederhana, seperti jalan-jalan, mendengarkan musik atau melakukan sesi curhat ke teman terdepat. 

Mama pun bisa mengendalikan emosi dengan melakukan latihan pernapasan menggunakan metode 4-7-8. Tarik napas melalui hidung selama 4 hitungan, tahan selama 7 hitungan, lalu keluarkan melalui mulut selama 8 hitungan. 

4. Mengambil keputusan tanpa melibatkan suamiu

4. Mengambil keputusan tanpa melibatkan suamiu
Freepik/shurkin_son

Kita diharuskan untuk mengambil keputusan dalam berbagai kondisi di kehidupan rumah tangga. Nah, sebelum mengambil keputusan, pikirkan kembali situasinya. Jika Mama mengambil keputusan secara gegabah apalagi tanpa melibatkan suami, hal ini bisa memicu konflik rumah tangga.

Buat gambaran besar mengenai rencana Mama terlebih dahulu. Perhitungkan juga seperti apa efeknya terhadap berbagai hal serta pertimbangkan untuk menerima saran suami. 

5. Selalu bersikap serba tahu 

5. Selalu bersikap serba tahu 
Freepik/diana.grytsku

Ma, jangan sekali-kali katakan hal seperti, "Saya paling tahu". Hal ini akan membuat suami merasa pendapatnya tak layak didengarkan. Kebiasaan jelek ini bisa memicu pertengkaran dan merusak hubungan Mama dan Papa. 

Sebaiknya Mama mulai bersikap terbuka dan pahami juga bahwa mungkin ada dua atau lebih jawaban yang benar. Mama juga harus mau menerima umpan balik dari siapa pun, bukan hanya suami saja, sehingga Mana dapat mengevaluasi perilaku. 

6. Berbicara dengan nada yang menggurui 

6. Berbicara nada menggurui 
Freepik/Romankosolapov

Bersikap seperti "bos", "guru" atau "profesor" dalam hubungan suami istri hanya memunculkan konflik dan kebencian. Jika Mama berbicara dengan nada yang terdengar menggurui, bisa-bisa suami malas mendengarkan Mama. Contohnya saja ketika Mama sering mengucapkan kalimat yang terdengar menggurui seperti: 

"Jadi yang benar adalah ..." sebaiknya diubah jadi "Saya percaya bahwa ..." 

Mama sesekali bisa minta pendapat suami dan biarkan ia memberi saran. Perlu diketahui bahwa yang paling penting, jangan berasumsi bahwa Mama mengetahui semua jawabannya. Dengarkan suami dengan pikiran dan hati yang terbuka, dengan begitu ia akan melakukan hal yang sama pada Mama. 

Nah, itulah beberapa hal sepele yang bisa memicu konflik rumah tangga. Dengan mengetahuinya, semoga Mama bisa terhindar dan mengatasi segala masalah rumah tangga.

Baca juga:

The Latest