10 Pasangan Paling Ikonik dalam Film Indonesia

Eiffel, I'm in Love merupakan film bergenre komedi romantis yang disutradarai Nasri Cheppy. Film ini juga diangkat berdasarkan novel berjudul sama karya Rachmania Arunita.

Film ini bercerita tentang kisah cinta Adit (Samuel Rizal) dan Tita (Shandy Aulia) yang memiliki sifat bertolak belakang. Keluarga Adit dan Tita telah saling kenal sejak lama. Mereka pun berencana untuk menjodohkan Tita yang manja dengan Adit yang cuek dan ketus. 

Hubungan keduanya tentu saja tidak berjalan mulus, terlebih karena sifat Adit yang kerap membuat Tita kesal dan merasa tak nyaman. Namun, perlahan tapi pasti benih-benih cinta tumbuh di antara mereka berdua.

Tak lengkap rasanya jika tak menyebutkan Rangga dan Cinta sebagai pasangan ikonik dalam film Indonesia. Film garapan Rudi Soedjarwo ini bahkan menjadi ujung tombak kebangkitan industri perfilman tanah air pada masanya.

Berawal dari lomba puisi, Rangga (Nicholas Saputra) yang pendiam dan dingin dipertemukan dengan Cinta (Dian Sastrowardoyo) yang periang dan mudah bergaul. Meski awalnya saling benci, rasa suka di antara mereka tak bisa dipungkiri. 

Namun, tak lama setelah menjalin kasih, pasangan ini harus berpisah lantaran Rangga harus pindah ke Amerika Serikat. Cerita yang berakhir menggantung tersebut dilanjutkan kembali setelah lebih dari satu dekade lamanya dalam sekuel Ada Apa Dengan Cinta 2.

Gombalan yang dilontarkan Dilan (Iqbal Ramadhan) dapat meluluhkan hati siapa saja yang mendengarnya, termasuk Milea (Vanesha Prescilla). 

Film yang merupakan adaptasi dari karya Pidi Baiq berjudul sama ini sukses membawa jutaan penonton terbawa perasaan ketika menyaksikan perjuangan Dilan untuk mendapatkan hati Milea.

Cara yang dilakukan Dilan untuk menaklukkan Milea pun begitu unik dan berbeda dengan lelaki lainnya, sehingga membuat Milea luluh dan mau menerima Dilan menjadi kekasihnya.

Kisah tentang siswi pintar dan rajin yang jatuh cinta dengan siswa berandalan memang bukan cerita baru. Namun, Indra Gunawan dapat mengemasnya dengan manis dalam film Dear Nathan yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Erisca Febriani.

Nathan (Jefri Nichol) yang merupakan siswa nakal di sekolah, jatuh cinta pada Salma (Amanda Rawles), seorang siswi pindahan. Salma yang awalnya canggung bahkan cenderung takut untuk berdekatan dengan Nathan akhirnya menerima kehadiran Nathan di dalam hidupnya.

Namun, masalah datang ketika seseorang dari masa lalu Nathan hadir di hubungan mereka.

Berbeda dengan cerita cinta monyet masa SMA pada umumnya yang disuguhkan dengan ceria dan penuh dengan warna. Film besutan Edwin ini menyorot sisi lain dari kisah asmara semasa SMA yang toxic.

Yudhis (Adipati Dolken) dan Lala (Putri Marino) adalah sepasang anak SMA yang sedang kasmaran, namun sikap posesif yang dimiliki Yudhis membuat hubungan di antara mereka menjadi tidak sehat.

Chemistry yang dibangun kedua pemeran begitu natural serta kuat, sehingga menyihir banyak mata penonton untuk menyaksikan kelanjutan kisah romansa Yudhis dan Lala hingga akhir film.

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck merupakan film karya sutradara Sunil Soraya yang diangkat dari novel legendaris berjudul sama karangan Buya Hamka.

Kisah cinta antara Zainuddin (Herjunot Ali) dan Hayati (Pevita Pearce) harus terganjal konflik keluarga dan mereka pun dipisahkan oleh adat dan tradisi tanah Minang.

Film ini cukup menguras emosi dan air mata karena Zainuddin dan Hayati yang saling mencintai tak dapat menjadi satu lantaran terjadinya tragedi tenggelamnya kapal Van der Wijck.

Di antara banyaknya film bertema poligami yang ada, Ayat-ayat Cinta memiliki kenangan tersendiri dalam benak hati para penonton.

Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy ini mengisahkan cerita cinta segitiga antara Fahri (Fedi Nuril), Aisha (Rianti Cartwright) dan Maria (Carissa Putri), Film ini juga dipoles dengan sedemikian rupa hingga membekas di hati jutaan penonton.

Sebagai seorang iman dalam keluarga, Fahri pun menerapkan ajaran Islam dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangganya.

Kebadian kisah cinta antara mendiang presiden Indonesia ketiga, yakni B.J. Habibie dan Ainun, istrinya, diangkat menjadi film layar lebar dalam garapan sutradara Faozan Rizal.

Bagi Habibie (Reza Rahadian), Ainun (Bunga Citra Lestari) semanis gula yang membuatnya jatuh cinta. Keduanya pun mengikat janji suci sehidup semati hingga maut menjemput.

Sebagai pasangan, Habibie dan Ainun seolah menjadi bukti nyata bahwa cinta sejati itu memang benar-benar ada.

Rhoma dan Ani merupakan pasangan legendaris dan sangat terkenal pada era 70an. Pasangan ini bermain dalam film romantis lawas berjudul Berkelana.

Berkisah tentang Rhoma (Rhoma Irama) yang diusir oleh ayahnya dan memilih merantau ke Jakarta demi mengejar mimpinya menjadi musisi dangdut. Di ibu kota, Rhoma dipertemukan dengan Ani (Yatie Octavia). Pertemuan tersebut mengantarkan mereka pada jalinan asmara.

Namun, hubungan antara Rhoma dan Yatie harus tersandung masalah lantaran mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda.

Kisah pilu tentang poligami kembali dituangkan dalam film Surga yang Tak Dirindukan yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Asma Nadia.

Kehidupan rumah tangga Prasetya (Fedi Nuril) dan Arini (Laudya Cynthia Bella) yang semula baik-baik saja dan harmonis harus dihadapkan dengan kehadiran orang ketiga, Meirose (Raline Shah).

Bahtera rumah tangga yang selama ini dibangun Prasetya dan Arini pun perlahan retak, keduanya memilih untuk berpisah sementara waktu demi meredam emosi satu sama lain atas konflik yang tak terduga tersebut.

Nah, itulah kumpulan pasangan paling ikonik dalam film Indonesia. Pasangan dalam film mana nih yang menjadi favorit Mama?