Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Pelajaran Hidup dari Film Panggil Aku Ayah, Bikin Terharu

Pelajaran Hidup dari Film Panggil Aku Ayah
Youtube.com/Visinema Pictures
Intinya sih...
  • Keluarga tidak selalu harus berasal dari hubungan darah, tetapi bisa lahir dari perhatian, kehangatan, dan kebersamaan yang tumbuh di tengah kondisi sulit.
  • Kasih sayang anak mampu menyentuh sisi terdalam orang dewasa, bahkan mengubah seseorang yang keras menjadi lebih lembut dan penuh cinta.
  • Film ini menyampaikan pesan kuat tentang kesempatan kedua, ketulusan hati, dan makna mencintai tanpa pamrih, yang relevan bagi siapa saja yang pernah merasa kehilangan atau hampa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film terbaru produksi Visinema Studios berjudul Panggil Aku Ayah menjadi salah satu tontonan drama keluarga paling mengharukan di tahun 2025. Tayang mulai 7 Agustus 2025, film ini dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman, Myesha Lin, Boris Bokir, dan Sita Nursanti, serta disutradarai oleh Benni Setiawan.

Mengangkat cerita yang diadaptasi dari film Korea Pawn (2020), Panggil Aku Ayah memperlihatkan sisi kemanusiaan dari dua penagih utang yang secara tak terduga harus merawat seorang anak kecil bernama Intan. Awalnya hanya sebatas jaminan utang, kehadiran Intan justru membawa perubahan besar dalam hidup mereka.

Tak hanya menyentuh dari segi cerita, film ini juga menawarkan banyak nilai kehidupan yang relevan dan bisa direnungkan bersama, terutama soal makna keluarga, kasih sayang, dan kesempatan kedua.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa pelajaran hidup dari film Panggil Aku Ayah.

Yuk, disimak!

Kumpulan Pelajaran Hidup dari Film Panggil Aku Ayah

1. Keluarga bisa datang dari mana saja

Pelajaran Hidup dari Film Panggil Aku Ayah
Youtube.com/Visinema Pictures

Film ini mengajarkan bahwa keluarga sejati tak selalu dibentuk oleh hubungan biologis.

Dalam kisah ini, Dedi dan Tatang awalnya hanyalah dua penagih utang yang tak memiliki hubungan apa pun dengan Intan. Namun seiring berjalannya waktu, kebersamaan mereka melahirkan kehangatan dan rasa saling memiliki.

Kehadiran Intan justru menjadi pemicu lahirnya rasa tanggung jawab, kepedulian serta kasih sayang dalam diri Dedi dan Tatang. Ini menunjukkan bahwa cinta keluarga bisa tumbuh dari perhatian tulus dan keinginan untuk saling menjaga, bahkan di luar ikatan darah.

2. Semua orang bisa berubah

Pelajaran Hidup dari Film Panggil Aku Ayah
Youtube.com/Visinema Pictures

Tak ada manusia yang sepenuhnya buruk. Melalui karakter Dedi, film ini menggambarkan bagaimana seseorang yang terlihat keras, cuek, bahkan tidak peduli pun bisa berubah secara perlahan ketika tersentuh oleh cinta dan kebaikan.

Perjalanan Dedi menunjukkan bahwa perubahan adalah hal yang mungkin, terutama jika seseorang diberi kesempatan untuk merasakan cinta dan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.

Dalam hal ini, perubahan Dedi bukan dipaksa, melainkan tumbuh secara alami karena ikatan emosional dengan Intan.

3. Kasih sayang anak bisa menyembuhkan luka dewasa

Pelajaran Hidup dari Film Panggil Aku Ayah
Youtube.com/Visinema Pictures

Intan digambarkan sebagai anak kecil yang polos, ceria, dan penuh kasih sayang, meskipun kehidupannya tidak mudah. Namun justru kepolosannya itu yang mampu menyentuh sisi terdalam dari Dedi, seseorang yang mungkin sudah lama menutup diri dari kehangatan.

Melalui interaksi mereka, film ini menekankan bahwa cinta seorang anak bisa menjadi penyembuh bagi luka-luka masa lalu orang dewasa. Terkadang, yang dibutuhkan hanyalah senyuman tulus dan pelukan hangat untuk melembutkan hati yang selama ini beku oleh pengalaman pahit.

4. Hidup selalu memberi kesempatan kedua

Pelajaran Hidup dari Film Panggil Aku Ayah
Youtube.com/Visinema Pictures

Setiap orang pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Tapi Panggil Aku Ayah menunjukkan bahwa kesalahan itu bukan akhir dari segalanya. Masih ada harapan, masih ada ruang untuk berubah, dan yang terpenting masih ada kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Perubahan Dedi menjadi sosok yang penuh kasih bukanlah sesuatu yang instan. Namun film ini dengan indah menggambarkan bahwa waktu, kehadiran orang yang tepat serta keikhlasan hati bisa membawa seseorang menuju versi dirinya yang lebih baik.

5. Menyayangi tidak perlu ada alasan

Pelajaran Hidup dari Film Panggil Aku Ayah
Youtube.com/Visinema Pictures

Kadang, cinta tumbuh di tempat yang tak terduga dan tanpa alasan yang jelas. Awalnya Dedi tidak punya niat untuk menyayangi Intan, dia hanya menjalankan tugas sebagai penagih utang. Tapi justru dari kedekatan itu, tumbuh rasa yang tak bisa dijelaskan dengan logika.

Film ini mengingatkan kita bahwa menyayangi seseorang tidak perlu syarat atau pamrih. Ketulusan adalah dasar dari kasih sayang sejati, dan ketika itu hadir, ikatan emosional bisa terbentuk lebih kuat daripada sekadar hubungan formal.

Itulah beberapa pelajaran hidup dari film Panggil Aku Ayah. Lewat cerita yang hangat dan emosional, Panggil Aku Ayah memberikan kita pelajaran bahwa keluarga bisa hadir di saat dan tempat yang paling tidak kita sangka.

Film ini juga menjadi pengingat bahwa setiap orang bisa berubah, dan kasih sayang, sekecil apa pun, memiliki kekuatan besar untuk menyembuhkan dan menyatukan.

Tayang mulai 7 Agustus 2025, film ini sangat layak ditonton bersama keluarga tercinta. Siapkan hati dan mungkin juga tisu, film ini akan mengajakmu menangis haru, tersenyum hangat, bahkan pulang dengan pesan yang membekas lama di hati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dimas Prasetyo
EditorDimas Prasetyo
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Potret Citra Kirana Main Padel dengan Abaya di Madinah

05 Des 2025, 12:04 WIBLife