Pavel Durov Pendiri Telegram Wariskan Harta ke 100 Anak
- Durov melakukan pendekatan inklusif dalam mewariskan aset kepada semua anak.
- Rencana warisan yang berorientasi jangka panjang dan keamanan.
- Komitmen terhadap nilai-nilai kebebasan dan proteksi warisan.
Pavel Durov, pendiri dan CEO Telegram, mengungkapkan rencananya untuk mewariskan kekayaannya kepada lebih dari seratus anaknya. Durov menyampaikan bahwa kekayaan tersebut tidak hanya berasal dari hasil hubungan langsung dengan beberapa perempuan, tetapi juga dari anak-anak yang dikandung melalui donor sperma selama lebih dari 15 tahun.
Selain itu, Durov juga mengungkapkan niatnya untuk melindungi warisannya dari risiko dan ancaman yang terkait dengan pekerjaannya sebagai pengusaha teknologi. Durov menulis surat wasiat yang menyatakan bahwa asetnya akan tetap aman selama tiga dekade mendatang.
Durov turut menyatakan bahwa kekayaan tersebut tidak berasal dari pendapatan Telegram, melainkan dari investasi di bitcoin.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum Pavel Durov pendiri Telegram wariskan harta ke 100 anak secara lebih detail.
1. Pendekatan inklusif dalam mewariskan aset kepada semua anak
Durov menegaskan bahwa dirinya tidak membeda-bedakan antara anak-anak yang dilahirkan secara langsung maupun melalui donor sperma. Durov menyatakan bahwa semua anaknya memiliki hak yang sama dan ia tidak ingin mereka saling berselisih di kemudian hari.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa ia memandang keluarga secara inklusif dan tidak mengutamakan kedudukan atau status biologis dalam pembagian warisan. Dengan keputusan ini, Durov menegaskan prinsip keadilan dan kasih sayang terhadap seluruh anaknya tanpa memandang asal-usul mereka.
Durov ingin memastikan bahwa seluruh warisan dan hak yang melekat diberikan secara adil, serta menjaga kedamaian di antara anak-anaknya ketika ia tiada. Sikap ini mencerminkan pandangannya yang progresif serta bermoral tinggi terkait hubungan keluarga.
2. Rencana warisan yang berorientasi jangka panjang dan keamanan
Durov memilih untuk menahan akses ke kekayaan yang dimilikinya selama 30 tahun setelah kematiannya. Hal ini dilakukan demi memberi waktu kepada anak-anaknya untuk mandiri dan memiliki peluang membangun masa depan sendiri secara ekonomi dan emosional.
Langkah ini menunjukkan bahwa Durov tidak ingin kekayaannya digunakan secara langsung sebagai sumber ketergantungan. Ia percaya bahwa memberi waktu bagi anak-anaknya untuk belajar hidup secara normal dan membangun kepercayaan diri adalah langkah terbaik dalam mengatur warisan.
Selain itu, ia juga berupaya melindungi asetnya dari risiko, termasuk ancaman yang mungkin timbul dari pekerjaannya di dunia teknologi serta dunia yang penuh tantangan.
3. Komitmen terhadap nilai-nilai kebebasan dan proteksi warisan
Selain dari aspek keuangan, Durov mengungkapkan tantangan yang dihadapinya akibat pekerjaannya yang penuh risiko.
Ia bertujuan melindungi perusahaan dan nilai-nilai yang dipegangnya, seperti kebebasan berpendapat dan privasi, dari gangguan dan ancaman yang mungkin muncul di masa depan. Dengan menulis surat wasiat sebelum risiko besar terjadi, Durov berusaha memastikan bahwa nilai dan asetnya tetap terlindungi untuk keberlanjutan jangka panjang.
Kebijakan ini menggambarkan keteguhan Durov dalam menjaga warisan intelektual dan prinsip-prinsip yang diyakininya. Ia ingin memastikan bahwa prinsip kebebasan dan nilai-nilai tersebut tetap terjaga, sekaligus memberikan keamanan ekonomi bagi anak-anaknya kelak.
Langkah ini merefleksikan dedikasinya dalam menjamin masa depan keluarga dan perusahaan yang ia bangun dengan penuh dedikasi dan visi jauh ke depan.
Nah, itulah penjelasan terkait Pavel Durov pendiri Telegram wariskan harta ke 100 anak yang angkanya sangat fantastis.
