5 Kesalahan yang Sering Terjadi saat Berbisnis dengan Pasangan

Berbisnis dengan pasangan dapat membuat hubungan pribadi renggang atau bisnis gulung tikar

6 Mei 2023

5 Kesalahan Sering Terjadi saat Berbisnis Pasangan
Unsplash/Docusign

Apakah Mama ingin mulai berbisnis dengan pasangan? Tentu saja berbisnis dengan pasangan sah-sah saja dilakukan selama bisa saling mengetahui aturan main dan memahami segala risikonya. 

Berbisnis dengan pasangan bisa memperkuat komunikasi antara Mama dan pasangan. Pasalnya, Mama akan memiliki lebih banyak waktu bersama pasangan dan memiliki variasi topik untuk dibicarakan. Tak hanya itu, Mama juga bisa mengetahui karakter asli pasangan ketika sedang menghadapi masalah. 

Di sisi lain, berbisnis dengan pasangan dapat membuat hubungan pribadi renggang. Risiko paling buruk, yakni bisnis yang dibangun akan bangkrut karena Mama dan pasangan sering terlibat cekcok. 

Itulah sebabnya, untuk membangun bisnis yang sukses bersama pasangan, Mama sebaiknya memahami kesalahan-kesalahan yang umum terjadi. 

Berikut Popmama.com telah merangkum lima kesalahan yang sering terjadi ketika berbisnis dengan pasangan. Semoga informasi di bawah ini bisa dijadikan pelajaran agar tidak dilakukan ketika berbisnis bersama pasangan ya, Ma!

1. Tidak bisa memisahkan masalah pribadi dan masalah bisnis

1. Tidak bisa memisahkan masalah pribadi masalah bisnis
Unsplash/Brookecagle

Kesalahan pertama yang paling sering terjadi, yakni Mama atau pasangan tidak dapat memisahkan masalah pribadi dan masalah bisnis. Akibatnya, apabila hubungan pribadi dicampur dengan bisnis, ada risiko percekcokan bisnis yang masuk ke area pribadi, begitu juga sebaliknya. 

Mama dan pasangan akan dipengaruhi oleh ego masing-masing, sehingga tidak dapat fokus pada bisnis yang sedang dirintis. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen untuk menetapkan batasan kapan harus bekerja sebagai rekan bisnis dan bermanja-manja sebagai pasangan.

Editors' Pick

2. Pembagian kerja yang tidak jelas

2. Pembagian kerja tidak jelas
Unsplash/Docusign

Dalam bisnis, dibutuhkan pembagian kerja yang jelas antara satu pihak dan pihak lainnya. Jangan sampai salah satu pihak merasa terbebani dengan waktu kerja atau beban kerja yang diberikan. 

Apabila Mama atau pasangan merasa pembagian kerja tidak adil, maka jangan ragu untuk mendiskusikannya. Jangan sampai Mama merasa tidak enak untuk menyampaikan hal tersebut karena menjaga perasaan pasangan. Apabila hal tersebut terus dibiarkan, maka bisnis yang sedang dirintis akan terganggu. 

3. Tidak ada surat perjanjian

3. Tidak ada surat perjanjian
Unsplash/Thoughtcatalog

Sebelum mantap berbisnis bersama pasangan, Mama sebaiknya membuat surat perjanjian mengenai pembagian keuntungan. Hal itu perlu dibicarakan agar tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan karena mendapatkan hasil usaha lebih sedikit dibanding pihak lainnya. 

Surat perjanjian harus memiliki kekuatan hukum agar tidak terjadi masalah ke depannya. Keuntungan bisnis juga sebaiknya dibagi rata karena Mama dan pasangan memiliki hak serta tanggung jawab yang sama untuk membesarkan bisnis yang sedang dirintis. 

4. Perbedaan visi dan misi

4. Perbedaan visi misi
Unsplash/Docusign

Kesalahan lainnya ketika memulai bisnis, yakni memiliki visi dan misi yang berbeda. Itulah sebabnya, Mama dan pasangan perlu membicarakan visi dan misi bisnis yang akan dirintis, mulai dari target bisnis, tanggung jawab masing-masing, dan bagaimana cara mengembangkan bisnis tersebut. 

Mama dan pasangan perlu memiliki visi serta misi yang sama. Jangan memaksakan untuk memulai bisnis karena mengikuti tren, tetapi mengabaikan visi dan misi dengan pasangan. Sebab, hal itu bisa menyebabkan bisnis sulit berkembang bahkan bisa gulung tikar. 

5. Kurang kesiapan menghadapi masalah bisnis

5. Kurang kesiapan menghadapi masalah bisnis
Unsplash/Antenna

Terlepas dari semua persiapan untuk memulai bisnis, seorang pebisnis tidak akan sukses ketika ia tidak dapat menghadapi masalah dari berbisnis. Berani berbisnis dengan pasangan artinya Mama harus siap mengantisipasi dan menghadapi berbagai risiko bisnis.

Mama perlu mempelajari strategi manajemen risiko agar bisnis tetap bertahan. Faktanya, banyak pebisnis pemula yang memandang sepele manajemen risiko dan hanya bermodalkan kenekatan untuk memulai bisnis dengan pasangan. 

Itulah lima kesalahan yang sering terjadi ketika memulai bisnis dengan pasangan. Untuk memulai bisnis, Mama dan pasangan perlu kesiapan yang matang, memiliki visi dan misi yang sama, serta mempelajari manajemen risiko bisnis.

Hal terpenting yang perlu diingat, yakni Mama dan pasangan mampu bersikap profesional sebagai pasangan serta rekan bisnis.

Baca juga:

The Latest