Tanda-Tanda Bendungan ASI yang Perlu Diwaspadai Ibu Menyusui

Jika sudah parah, Mama bisa merasa sangat tidak nyaman

21 Januari 2024

Tanda-Tanda Bendungan ASI Perlu Diwaspadai Ibu Menyusui
Freepik/Zilvergolf

Menyusui adalah momen yang paling ditunggu-tunggu bagi hampir semua Mama setelah melahirkan. Akhirnya tiba waktu Mama bisa memberikan asupan terbaik untuk buah hati kesayangan.

Namun demikian, bukan berarti menyusui bisa berjalan lancar tanpa masalah lho, Ma. Ada beberapa masalah dalam menyusui yang juga bisa membuat Mama merasa tak nyaman, terutama di bagian payudara.

Salah satunya dikenal sebagai bendungan ASI. Kondisi ini kerap terjadi pada sebagian ibu menyusui, terutama yang tidak memiliki jadwal teratur untuk menyusui si Kecil.

Jika tidak segera diatasi, bendungan ASI bisa berlanjut sampai mastitis dan bahkan membuat Mama demam.

Apa itu bendungan ASI?

BendunganASI atau breast engorgement adalah pembengkakan payudara yang menyebabkan payudara terasa nyeri dan keras. Bendungan ASI terjadi terutama karena adanya peningkatan aliran darah dan suplai ASI di payudara. Biasanya kondisi ini dialami pada hari-hari pertama setelah melahirkan. Demikian dikutip dari Healthline.

Jika Mama memutuskan untuk tidak menyusui karena beberapa alasan, Mama mungkin mengalami pembengkakan payudara. Kondisi ini terjadi dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan.

Payudara akan menghasilkan susu, tetapi jika Mama terus-terusan tidak mengeluarkannya, maka  produksi ASI pada akhirnya akan berhenti.

Pembengkakan juga dapat berlanjut hingga beberapa waktu selama Mama menyusui, misalnya ketika jadwal menyusui tidak teratur.

Kondisi-kondisi lain yang juga dapat menjadi penyebab bendungan ASI yakni ketika Mama melewatkan jadwal memerah ASI, memberikan ASI diselingi dengan susu formula, bayi ada masalah saat menyusu, serta proses menyapih yang terlalu cepat.

Oleh sebab itu, Mama perlu mengawasi betul bagaimana tanda-tanda bendungan ASI supaya bisa lebih cepat diatasi. Semakin lama didiamkan, maka bengkak akibat bendungan ASI bisa menjadi semakin besar pula. Ini tentu akan sangat membuat Mama tidak nyaman.

Beberapa tanda bendungan ASI seperti dirangkum Popmama.com di antaranya:

1. Payudara bengkak dan teraba kencang

1. Payudara bengkak teraba kencang
Freepik/Freepic.diller

Seperti disebutkan sebelumnya, bendungan ASI terjadi ketika ada peningkatan aliran darah dan suplai ASI di payudara.

Akibatnya, payudara pun akan menjadi keras dan teraba kencang. Ini terjadi karena Mama tidak mengeluarkan ASI secara teratur atau tidak sesuai jadwal, sehingga produksi ASI yang terus terjadi membuatnya berlimpah dan terbendung di dalam payudara

Editors' Pick

2. Payudara terasa hangat saat disentuh

2. Payudara terasa hangat saat disentuh
medelabreastfeedingblog.com.au

Bengkak yang terjadi di area payudara seringkali juga menimbulkan gejala mastitis, yakni peradangan di payudara.

Akibatnya, payudara pun seringkali juga terlihat memiliki gejala peradangan. Di antaranya teraba hangat dan terlihat sedikit memerah.

Kadang-kadang jika kondisinya sudah cukup parah, pembuluh darah di dalam payudara juga bisa terlihat jelas.

3. Demam tinggi

3. Demam tinggi
Freepik/Lyashenko

Salah satu tanda peradangan lain yang juga bisa terjadi saat Mama mengalami bendungan ASI yakni demam tinggi dan kelelahan.

Biasanya suhu tubuh Mama akan mencapai di atas 38 derajat Celcius. Akibatnya, Mama seringkali juga akan menggigil dan berkeringat banyak.

Jika terjadi demikian, jangan lupa banyak minum air putih supaya tidak dehidrasi ya, Ma.

4. Puting menjadi datar

4. Puting menjadi datar
Freepik/Jcomp

Saat payudara bengkak dan menjadi lebih besar, puting Mama kadang-kadang akan menjadi tampak lebih datar.

Selain itu, area gelap di sekitar puting yakni aerola juga akan menjadi lebih membengkak. Bayi pun akan menjadi lebih sulit untuk menyusu langsung.

Cara mengatasi bendungan ASI

Lantas bagaimana ya cara mengatasi bendungan ASI supaya payudara tidak semakin bengkak dan nyeri?

Ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan. Salah satu cara utama adalah dengan segera mengeluarkan ASI dan mengosongkan payudara. Baik dengan cara menyusui bayi langsung maupun diperah.

Jika sudah terlanjur nyeri, Mama bisa meminta bantuan konselor laktasi untuk dilakukan pijat laktasi. Pijat juga bisa dilakukan di area payudara untuk membantu melancarkan pengeluaran ASI.

Mama juga bisa mandi air hangat atau mengompres payudara dengan handuk air hangat. Ini akan membantu membuat payudara menjadi lebih rileks dan pengeluaran ASI lebih lancar.

Dilansir Very Well Family, untuk membantu meredakan nyeri dan bengkak, Mama bisa menggunakan kompres dengan air dingin.

Lepaskan juga bra jika itu justru membuat tekanan berlebih di payudara yang membuat Mama semakin tidak nyaman.

Jika ASI sudah mulai keluar, ingatlah untuk teratur menyusui supaya pengosongan dan produksi ASI bisa seimbang. Dengan demikian, bendungan ASI pun bisa terhindari supaya tidak terjadi kembali.

Jangan lupa, susui bayi secara bergantian antara payudara kanan dan kiri supaya bendungan ASI juga bisa dicegah terjadi pada salah satu sisi payudara.

Apabila Mama merasa tidak kuat dengan nyeri, bengkak dan demam tinggi yang dialami, hindari sembarangan minum obat.

Lebih baik segera lakukan konsultasi ke dokter laktasi agar diberikan resep obat. Banyak istirahat juga supaya demam Mama cepat turun, ya

Demikian informasi tentang bendungan ASI yang penting Mama ketahui. Untuk mencegahnya terjadi, buatlah jadwal teratur menyusui dan memerah ASI. Selamat menyusui, Ma!

Baca juga:

 

The Latest