5 Tips Simpel Redakan Nyeri setelah Persalinan

Rasa nyeri saat persalinan bisa diredakan dengan cara simpel, Ma

25 Oktober 2023

5 Tips Simpel Redakan Nyeri setelah Persalinan
Pixabay/Kelin

Nyeri persalinan merupakan salah satu hal yang menjadi momok menakutkan bagi para Mama. Namun demikian, fase ini tetap harus dilewati bukan?

Tenang Ma, ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan guna meredakan nyeri persalinan. Mulai dari cara alami sampai cara medis.

Masing-masing pilihan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Respons dan kecocokannya pun berbeda pada tiap mama. Pastinya semua cara ini aman dilakukan oleh setiap Mama, selama sudah mendapatkan persetujuan dari dokter atau bidan. Yuk Ma, kita simak apa saja teknik yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri tersebut. Cek selengkapnya di Popmama.com berikut ini. 

1. Tetap bergerak

1. Tetap bergerak
Pexels/Alicia Zinn

Dibandingkan jika Mama hanya diam di tempat tidur, banyak bergerak seperti duduk, berdiri atau berjalan bisa memberikan distraksi pada tubuh Mama. Dengan begitu, Mama tidak akan terlalu fokus pada rasa nyeri saja.

Dilansir Healthline, faktanya banyak bergerak semampu Mama tidak hanya membantu meredakan nyeri, tapi juga membantu proses persalinan. Setiap pergerakan yang Mama lakukan akan membantu bayi menemukan jalan lahirnya.

Jika pergerakan Mama terbatasi oleh adanya sambungan ke monitor janin atau selang infus, maka Mama masih bisa melakukan pergerakan di tempat tidur. Misalnya mengubah arah duduk atau menggerakkan lutut dan lengan.

Jika Papa menemani di ruang bersalin, Mama juga bisa meminta bantuannya untuk menopang tubuh Mama.

Baca juga: 5 Posisi Meredakan Nyeri dan Sakit Saat Kontraksi Menjelang Persalinan

Editors' Pick

2. Teknik pernapasan

2. Teknik pernapasan
Freepik/Onlyyouqj

Bernapas dengan tepat dapat membantu Mama menjadi lebih rileks. Teknik bernapas juga membantu Mama mengendalikan nyeri lebih baik dan mencegah komplikasi. Dengan bernapas, Mama bisa tetap tenang terutama saat kontraksi semakin rutin muncul.

Tak perlu sulit, kuncinya adalah dengan menarik napas dalam-dalam dan buang perlahan.  Kuncinya adalah mengambil nafas dalam-dalam. Mama juga bisa melakukan teknik menarik napas cepat, yakni sekitar satu kali dalam setiap dua hingga tiga detik.

Ajak Papa untuk melatih napas bersama, sehingga jika Mama sedang nyeri dan kehilangan ritme bernapas, Papa akan bisa membantu Mama kembali rileks. Misalnya dengan kontak mata, gerakan tangan atau kepala.

 

3. Pijat

3. Pijat
Pexels/Pixabay

Tahukah Mama bahwa sentuhan merupakan salah satu teknik pereda nyeri yang baik? Saat Mama mulai merasakan sensasi nyeri persalinan, minta Papa atau pendamping persalinan Mama untuk memijat.

Bagian tubuh yang dipijat bisa di punggung, kepala, tangan atau kaki. Di mana saja boleh, yang terpenting Mama merasa nyaman dan rileks.

Selain dengan pijatan, teknik mengusap menggunakan tangan di area tubuh tersebut juga bisa memberikan rasa nyaman. Gerakan ini membuat Mama nyaman karena merasa tidak sendiri dan diperhatikan. Ini merupakan salah satu bentuk dorongan moral yang Mama butuhkan.

4. Mandi atau kompres

4. Mandi atau kompres
Pixabay/TesaPhotography

Jika kondisinya memang memungkinkan, misalnya masih di tahap persalinan awal, Mama bisa membantu meredakan nyeri dengan mandi air hangat. Untuk melakukannya, Mama bisa meminta bantuan Papa atau orang lain.

Selain membuat tubuh Mama lebih rileks, mandi air hangat juga membantu mempercepat proses persalinan.

Apabila memang sulit untuk mandi, Mama bisa menggantinya dengan kompres air hangat. Tempatkan handuk yang sudah direndam air hangat di perut bagian bawah, selangkangan, punggung bawah atau bahu.

5. Teknik medis

5. Teknik medis
Pixabay/Engin_Akyurt

Apabila Mama lebih memilih untuk menggunakan teknik medis guna meredakan nyeri persalinan, Mama bisa mencoba teknik ILA (Intrathecal Labor Analgesia).

Teknik ini mirip seperti anestesi epidural, yakni disuntik anestesi pada area urat saraf. Dengan  pemberian anestesi ini, Mama akan bebas dari rasa nyeri selama sekitar 12 jam.

Teknik ini biasanya bisa dilakukan apabila proses persalinan sudah di atas pembukaan 4 cm. Namun demikian tak semua Mama bisa menggunakan teknik ILA. Umumnya apabila bayi berukuran terlalu besar atau posisi kepalanya belum dekat jalan lahir, teknik anestesi ini belum bisa dilakukan.

Jangan lupa berkonsultasi terlebih dahulu jika Mama ingin mencoba teknik ini ya, Ma. Semua keputusan bergantung pada hasil pemeriksaan dokter. Apapun cara yang menjadi pilihan Mama, yang terpenting adalah kesehatan tubuh Mama dan si Kecil. Tetap semangat, Ma!

Baca juga:

The Latest