- Usia kurang dari 30 tahun.
- Mengidap kanker atau tumor di area ovarium atau tuba falopi.
- Mengidap obesitas morbid.
- Mengidap penyakit jantung dan paru yang kronis.
Apa Itu Tubektomi dan Efek Sampingnya pada Kesehatan Mama?

- Tubektomi adalah metode kontrasepsi permanen bagi perempuan yang dilakukan dengan memotong atau menutup saluran tuba falopi.
- Keuntungan melakukan tubektomi antara lain efektif mencegah kehamilan, tidak memengaruhi hormon dan gairah seksual, serta bersifat permanen.
- Efek samping tubektomi meliputi peningkatan risiko penyakit menular seksual, risiko kehamilan ektopik, rasa tidak nyaman pasca tindakan, dan berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan.
Tubektomi adalah satu metode kontrasepsi permanen bagi kaum perempuan.
Metode yang satu ini dilakukan dengan prosedur medis berupa pemotongan atau pengikatan saluran tuba falopi (indung telur). Sehingga nantinya sel sperma akan sulit mencapai sel telur, serta pembuahan diharapkan tidak terjadi.
Tubektomi kerap dianggap sebagai alat kontrasepsi yang efektif, jika dibandingkan dengan KB jenis lainnya.
Tapi, sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan tersebut, ketahui lebih jauh tentang apa itu tubektomi dan efek sampingnya berikut ini. Selengkapnya di Popmama.com!
1. Apa itu tubektomi?

Tubektomi merupakan satu tindakan medis yang dilakukan untuk memotong atau menutup saluran tuba falopi. Ini termasuk sebagai alat pencegahan kehamilan yang permanen.
Prosedur medis ini dianjurkan untuk perempuan yang sudah tidak ingin memiliki anak, dengan syarat berusia di atas 30 tahun dan sudah memiliki anak yang sehat.
Tubektomi tidak disarankan untuk perempuan dengan kondisi:
2. Keuntungan melakukan prosedur tubektomi

Bagi sebagian besar perempuan, melakukan prosedur tubektomi membawa keuntungan tersendiri, antara lain:
- Efektif mencegah kehamilan. Tubektomi merupakan alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan. Bahkan menurut CDC, tingkat efektivitasnya mencapai 99% dan hanya 1 % saja yang mengalami kegagalan.
- Tidak memengaruhi hormon. Tubektomi dilakukan dengan memotong atau mengikat saluran tuba falopi. Ini artinya, prosedur medis ini tidak memengaruhi hormon pasca tindakan. Perempuan akan tetap mengalami menstruasi dengan siklus bulanan.
- Tidak memengaruhi gairah seksual. Karena tidak berdampak pada perubahan hormon, tentunya perempuan akan tetap memiliki gairah seksual yang sama seperti sebelum tubektomi.
- Hubungan seks menjadi lebih tenang. Karena sudah melakukan tubektomi, perempuan bisa lebih tenang saat melakukan hubungan seksual, tanpa takut hamil.
- Tubektomi bersifat permanen. Ini bisa jadi pilihan alat kontrasepsi yang nyaman bagi perempuan. Sebab pasca tindakan, tidak diperlukan perawatan khusus. Kamu hanya perlu melakukan pemantauan dan mengonsumsi obat agar proses pemulihan berjalan optimal.
3. Efek samping tubektomi

Meski memiliki banyak keuntungan, bukan berarti kamu bisa mengabaikan efek samping tubektomi, ya. Pada beberapa kondisi, tubektomi bisa memicu efek samping berupa:
- Meningkatnya risiko penyakit menular seksual. Sebab setelah tubektomi, perempuan cenderung enggan menggunakan alat pengaman seperti kondom.
- Meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Kondisi di mana sel telur yang dibuahi oleh sperma sebelumnya menempel di luar rahim seperti di tuba falopi, serviks, atau rongga abdomen.
- Rasa tidak nyaman pasca tindakan tubektomi. Kondisi ini bisa berupa nyeri, bengkak, serta infeksi.
- Berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan. Terutama jika prosedur tubektomi tidak berhasil atau mengalami kegagalan.
Itulah informasi selengkapnya mengenai apa itu tubektomi dan efek sampingnya.
Sebelum memutuskan untuk menjalani tindakan ini, tentu akan lebih bijak jika kamu memeriksakan diri ke dokter ya. Hal ini penting dilakukan untuk meminimalisir risiko efek samping tubektomi bagi tubuh.



















