Tahukah Mama? Bahwa let-down reflex adalah bagian penting dari menyusui yang memulai ASI mengalir saat bayi menyusu. Setiap perempuan mengalaminya secara berbeda. Tapi beberapa mungkin tidak merasakannya sama sekali. Biasanya hal itu dapat dipengaruhi oleh stres, rasa sakit dan kelelahan.
Sedangkan let-down reflex terstimulasi dari hisapan bayi atau pumping jika ibu memerahnya. Let-down reflex (LDR) menyebabkan hormon prolaktin dan oksitosin terlepas ke aliaran darah.
Seperti diketahui, hormon prolaktin membantu dalam produksi ASI. Namun terkadang membutuhkan sedikit bantuan.
Nah, kali ini Popmama.comakan membahas mengenai 5 fakta let-down reflex yang membuat ASI mengalir. Yuk, segera cek ulasannya yang sudah dirangkum dari berbagai sumber!
1. Apa itu let-down reflex?
Freepik
Ketahuilah, bahwa beberapa perempuan merasakan let-down reflex sebagai sensasi rasa penuh di payudaranya. Dimana ada perubahan dalam pola isapan bayi saat ASI mulai mengalir, dari isapan kecil yang dangkal menjadi isapan lebih kuat dan lebih lambat. Namun sebagian dari mereka mengalaminya saat memerah dari satu payudara, bahwa ASI menetes dari payudara lainnya.
Akan tetapi, let-down reflex perlu dibangun dan dipertahankan untuk memastikan pasokan susu yang baik. Terutama selama prosesnya, ketika bayi mengisap payudara. Tepatnya saraf-saraf kecil ikut terstimulasi. Hal ini memicu pelepasan dua hormon prolaktin dan oksitosin ke aliran darah ibu. Hormon prolaktin bertugas membantu menghasilkan ASI.
Artinya let-down reflex adalah reaksi alami otomatis yang terjadi di tubuh saat bayi mulai menyusu. Terdapat saraf di puting yang dipicu oleh isapan bayi. Sedangkan sel pembuat susu di payudara berkontraksi dan memeras ASI, mendorongnya ke bawah saluran menuju puting susu. Pengeluaran susu ini dikenal sebagai let-down reflex.
Editors' Pick
2. Bagaimana tanda yang dialami?
Freepik/tirachardz
Ma, tanda paling jelas terjadinya LDR adalah perubahan pola hisapan bayi. Biasanya hisapan lambat adalah hisapan yang sesungguhnya, dalam arti bayi sedang menyusu secara aktif. Namun perlu diketahui, beberapa tanda yang menunjukkan ibu menyusui sedang mengalami let-down reflex.
Perasaan kesemutan pada payudara
Payudara terasa penuh dan sesak, bahkan terkadang menyakitkan
ASI merembes dari kedua sisi payudara
Merasa haus
LDR bisa ibu rasakan sesaat setelah melahirkan si Kecil. Namun, ibu bisa belum merasakannya sampai beberapa minggu setelah menyusui. Tetapi LDR bisa berbeda pada setiap ibu. Beberapa perempuan tidak menyadari tanda-tanda fisik apa pun. Tetapi Mama harus memerhatikan tanda ini:
Bayi mulai megisap dalam-dalam dan berirama
Perubahan pola isapan bayi. Hisap-hisap yang cepat dan dangkal berubah menjadi pola hisap-menelan yang ritmis saat ASI mulai mengalir dan bayi mulai minum dalam-dalam
Mama juga mungkin merasa kecewa jika melihat atau mendengar bayi atau bahkan hanya memikirkannya
Let-down menjadi refleks yang terkondisi, sehingga payudara akan merespons 'isyarat' tertentu seperti tangisan bayi (bahkan jika itu bukan bayi Mama).
3. Apakah let-down reflex termasuk normal?
Freepik
Ingatlah, let-down reflex berbeda untuk setiap ibu. Beberapa perempuan merasakannya dalam beberapa detik setelah bayi mereka mulai menyusu. Sementara yang lain membutuhkan beberapa menit. Namun pasti Mama bertanya-tanya apakah let-down reflex termasuk normal?
Dilansir dari Whattoexpect, kamu telah mengantisipasi menyusui selama sembilan bulan. Tetapi satu hal yang mungkin tidak diduga adalah refleks let-down. Yakinlah, ini adalah respons normal terhadap bayi yang mengisap payudara. Tapi kamu mungkin juga mengalaminya di lain waktu seperti saat mendengar bayi menangis atau terlambat menyusu.
Selain itu, menyentuh payudara atau menggunakan pompa payudara dapat menyebabkan let-down reflex. Mama mungkin juga memerhatikan tanda-tanda susu keluar saat tidak menyusui atau memompa. Let-down reflex dapat datang dengan cepat dan tidak terduga pada waktu makan.
4. Apa yang memicu let-down reflex?
Freepik/yanalya
Selama beberapa hari pertama setelah melahirkan, perasaan let-down reflex lebih sulit dirasakan karena ASI belum juga keluar. Setelah ASI masuk dan Mama telah menyusui selama beberapa minggu, maka respons let-down akan menjadi lebih reguler. Ini karena otak terhubung untuk merawat bayi yang baru lahir. Namun hal-hal lain dapat memicu let-down reflex.
Sewaktu bayi menangis atau Mama mendengar bayi menangis, ASI akan turun sebagai respons. Apabila Mama cukup lama tidak menyusui dan payudara terlalu penuh, let-down reflex dapat memicu untuk mengurangi tekanan. Emosi yang kuat juga bisa memicu pengeluaran ASI.
Jika merasa sangat stres atau sedih, tubuh mungkin menganggapnya sebagai tanda bahwa Mama perlu menyusui bayi. Termasuk mengeluarkan susu untuk mengurangi tekanan. Tetapi ketika Mama tidak merasa ASI turun, bukan berarti ada sesuatu yang salah. Mama mungkin tidak pernah menyadarinya atau merasakannya dalam beberapa minggu pertama, kemudian semakin berkurang seiring berjalannya waktu.
5. Bagaimana tips untuk let-down reflex?
Freepik
Menyusui nggak hanya menciptakan ikatan antara Mama dan bayi, tetapi juga memberinya nutrisi yang mendorong pertumbuhan lebih sehat.
Sedangkan LDR akan sulit terjadi apabila Mama merasa cemas, sangat lelah, sedang marah atau kesakitan. Tapi bukan berarti Mama tidak bisa menyusui dalam kondisi tersebut.
Ingatlah, menyusui merupakan proses yang luar biasa. Dukungan dari pasangan, keluarga, sahabat maupun lingkungan dapat membantu ibu mengatasi berbagai stressor dan tetap menyusui dengan sukses. Selain itu perlu menerapakan beberapa langkah seperti:
Berpikir positif. Bahwa kecemasan akan sedikitnya jumlah ASI yang dihisap bayi maupun yang dipompa dapat semakin menekan produksi ASI. Fokuslah pada yang dapat dihasilkan dan bersyukur Mama dapat menyusui.
Rileks atau relaksasi dan kehangatan. Rilekskan tubuh dan pikiran, sehingga Mama merasa tenang dan bebas dari stres. Saat menyusui atau memerah, bernapaslah perlahan dan dalam. Tarik napas perlahan dan dalam saat menyusui maupun memompa. Sebagian ibu terbantu dengan minum air hangat atau mendengarkan musik yang menenangkan. Mandi air hangat atau mengompres payudara menggunakan air hangat sebelum menyusui dapat membantu.
Cobalah minum minuman hangat.
Suplai ASI biasanya dapat ditingkatkan melalui pijat payudara. Pijat payudara dengan lembut. Genggam payudara dengan tangan seperti membentuk huruf C, kemudian pijat ke arah puting dengan gerakan seperti menggulung. Lakukan ini beberapa menit sebelum menyusui atau memompa.
Pikirkan bayi Mama. Umumnya ASI akan lebih mudah keluar ketika Mama dekat dengan bayi. Saat Mama berada jauh darinya, foto, video atau suara tangisan bayi dapat membantu menstimulasi.
Lebih sering memompa. Semakin sering memompa (2-3 jam sekali), LDR akan lebih mudah dicapai.
Dukungan. Pijatan pada bahu dan punggung oleh suami atau orang lain akan membantu untuk rileks ketika menyusui maupun memompa.
Ma, itulah kelima tentang 5 fakta let-down reflex yang membuat ASI mengalir. Jika Mama merasa haus, ini merupakan cara tubuh mempersiapkan diri untuk menggantikan ASI yang dikeluarkan selama sesi menyusui.