5 Tanda Tidak Normal Pasca Persalinan, Perlu Waspada!
Apakah Mama alami demam lebih dari 38 derajat Celsius setelah melahirkan?
26 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam beberapa jam atau hari setelah melahirkan, tentu mengalami perubahan pada kondisi fisik ataupun mental. Sayangnya, sebagian perempuan sering kali mengabaikan kesehatan dan tubuhnya.
Sedangkan untuk mencegah dari masalah besar dalam merawat bayi, Mama perlu mengetahui dan mengatasi kondisi ketidaknyamanan yang dialami.
Oleh karena itu, pelajari 5 tanda tidak normal pasca persalinan. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika terjadi hal tersebut. Nah, berikut Popmama.com berikan informasinya:
1. Demam tinggi di atas 38,7 derajat Celsius
Setelah melahirkan, tubuh Mama baru saja melalui beberapa proses. Hal itu sangat mungkin untuk mengalami demam tinggi. Jadi Mama perlu waspada apabila mendapati diri dengan suhu yang sedikit meningkat.
Demam dari 38,7 derajat Celsius atau lebih tinggi pada 2 hari pasca persalinan, ini biasanya salah satu tanda infeksi atau komplikasi yang lebih serius.
Dikutip dari Verywellfamily, menggigil atau demam postpartum mungkin merupakan tanda endometritis. Bisa juga karena peradangan di lapisan rahim yang disebabkan oleh infeksi.
Editors' Pick
2. Alami rasa nyeri ketika buang air kecil
Apakah Mama alami rasa nyeri ketika buang air kecil?
Setelah kelahiran bayi, ini sangat mungkin mengalami perubahan pada sensasi normal untuk buang air kecil. Jika kandung kemih tidak mengosongkan dengan baik, maka urine yang tertinggal bisa menumpuk seiring waktu.
Dirilis dari Whattoexpect, ketidaknyamanan saat buang air kecil dapat menjadi hal yang wajar selama tubuh pulih dari melahirkan. Tetapi rasa sakit hebat yang tidak mereda, ini menjadi tanda infeksi saluran kemih pasca persalinan (ISK).
3. Terjadi pembengkakan di kaki dan paha
Ketidaknyamanan pasca persalinan adalah hal yang normal. Tetapi perlu diwaspadai saat mengetahui diri Mama mengalami pembengkakan di bagian tertentu. Terutama di area kaki dan paha yang memakan waktu hingga 2 minggu.
Apalagi jika diserta rasa panas dan keluarnya cairan pada luka bekas operasi caesar. Bahwa kondisi tersebut adalah cara tubuh untuk membuang kelebihan cairan yang terakumulasi selama kehamilan.
Dilansir dari Babycenter, tinggikan kaki di atas bantal setiap kali kamu memiliki kesempatan untuk berbaring. Apabila tangan dan jari bengkak, angkat ke atas kepala saat beristirahat. Cobalah minum lebih banyak air.
4. Alami perdarahan yang berwarna merah cerah
Setelah melahirkan di rumah sakit, Mama mungkin bisa langsung pulang 6-24 jam. Tapi bisa jadi Mama perlu tinggal lebih lama jika menjalani operasi caesar atau persalinan yang rumit. Apalagi sampai menyebabkan perdarahan.
Diinformasikan dari Webmd, perdarahan terberat beberapa hari pertama setelah bayi lahir perlu menghubungi dokter. Biasanya darah akan berwarna merah cerah atau terdapat beberapa gumpalan selama beberapa hari.
Tetapi pada sebagian kasus, perdarahan sering berlangsung selama sekitar 4-6 minggu.
Ketika mengeluarkan banyak gumpalan darah besardalam 24 jam pertama, sebaiknya jangan diabaikan.
5. Alami emosional yang kuat seperti depresi
Banyak hal yang terjadi di tubuh setelah Mama memiliki bayi. Namun Mama perlu waspada apabila alami stres berat atau campur aduk emosi yang kuat.
Hal itu bisa mengakibatkan sesuatu depresi maupun baby blues pasca persalinan. Salah satu gejalanya meliputi perubahan suasana hati dan kecemasan berlebih yang berlangsung hingga dua minggu.
Diwartakan dari Psychiatry.org, depresi postpartum adalah penyakit medis yang serius. Ini membawa risiko bagi ibu dan anak. Diperkirakan satu dari tujuh perempuan mengalami depresi postpartum.
Nah, demikianlah 5 tanda tidak normal pasca persalinan. Bicaralah dengan dokter sebelum minum obat apa pun untuk mengobati ketidaknyamanan.
Baca juga:
- 5 Tanda Ketidakseimbangan Hormon pada Perempuan setelah Melahirkan
- 7 Macam Bantuan Medis saat Persalinan yang Perlu Ibu Hamil Tahu!
- Mama Wajib Tahu, 5 Macam Intervensi Medis saat Proses Persalinan
