“Setelah melahirkan, struktur di area intim itu berubah total,” sehingga wajar jika respons tubuh Mama tidak sama seperti sebelum hamil," kata dr. Dimas.
Bukan cuma Lelah, Ini Penyebab Gairah Seks Menurun setelah Melahirkan

- Perubahan struktur area intim setelah melahirkan
- Penurunan lubrikasi dan rasa nyeri saat berhubungan
- Kurangnya privasi di rumah setelah memiliki anak
Bicara soal kesehatan intim dan seksual, masalah di area ini sebenarnya dialami banyak orang, termasuk para Mama yang baru melahirkan, namun jarang dibicarakan karena dianggap tabu dan menjadi fenomena yang disebiut silent epidemic.
Melalui acara Media Gathering Peluncuran Elysium Clinic & Mengungkap “Silent Epidemic” bersama dr. Dimas Tri Prasetyo, SpU, MRes, Dokter Spesialis Urologi dan Pendiri Elysium Clinic, pada Rabu, (09/12/2025), ia menjelaskan bahwa 40% perempuan mengalami penurunan fungsi seksual setelah melahirkan, termasuk penurunan libido atau gairah hasrat sesksual.
Kondisi ini bukan cuma terjadi karena kelelahan mengurus bayi yang baru lahir, namun juga terjadi karena ada perubahan fisik, hormonal, hingga faktor emosional yang ikut berperan.
Melalui penjelasan dr. Dimas, bisa dilihat bahwa masalah ini nyata dan umum terjadi, sehingga penting untuk dipahami agar Mama bisa mengenali gejalanya dan menemukan solusi yang tepat.
Berikut Popmama.com telah merangkum penyebab gairah seks menurun setelah melahirkan bagaimana langkah yang dapat membantu Mama mengatasi kondisi ini. Yuk, simak selengkapnya!
1. Perubahan struktur area intim setelah melahirkan

Setelah persalinan, area intim mengalami perubahan signifikan yang memengaruhi kenyamanan dan respons seksual.
Perubahan ini bisa membuat vagina terasa berbeda, lebih sensitif, atau justru lebih kering. Kondisi tersebut membuat banyak perempuan kesulitan menikmati hubungan intim dan akhirnya libido menurun.
Dalam penjelasannya, dr. Dimas juga menyebut, perempuan yang pernah melahirkan sering merasa hubungan seksual menjadi kurang nyaman, terutama jika perubahan ini belum ditangani dengan tepat.
Situasi ini membuat hubungan seksual terasa sebagai kewajiban, bukan keinginan. Jika dibiarkan, kondisi ini menurunkan kepuasan Mama sekaligus berdampak pada keharmonisan dengan pasangan.
2. Penurunan lubrikasi dan rasa nyeri saat berhubungan

Lubrikasi atau pelumasan alami pada vagina sering menurun setelah melahirkan, terutama bila Mama sedang menyusui. Kondisi ini membuat hubungan intim terasa “keset” hingga menimbulkan rasa sakit.
“Lubrikasinya juga berkurang… gejalanya apa? Sakit saat berhubungan,” ujar dr. Dimas.
Nyeri ini membuat tubuh sulit merespons rangsangan dan menyebabkan kesulitan mencapai orgasme. Saat rasa sakit muncul terus-menerus, tubuh otomatis menolak aktivitas seksual sehingga gairah seks makin turun.
3. Kurangnya privasi di rumah setelah memiliki anak

Faktor privasi memiliki dampak besar terhadap kenyamanan dan gairah seksual. Banyak pasangan harus berbagi kamar dengan sang anak, dan hal ini memengaruhi kebebasan Mama dan pasangan saat ingin berhubungan.
"Sedang berhubungan seksual anak kebangun… setelah itu langsung stres,” ujar dr. Dimas.
Situasi ini membuat Mama dan pasangan merasa terbatasi. Mama juga bisa merasa tidak tenang ketika tahu bayi tidur di satu ruangan yang sama. Ketegangan kecil seperti ini menurunkan keinginan Mama untuk memulai hubungan seksual.
4. Kelelahan fisik dan emosional

Mengurus bayi baru lahir menguras energi mama setiap hari. Tubuh yang lelah membuat Mama lebih fokus pada pemulihan dan kebutuhan si kecil.
Menurut dr. Dimas, banyak perempuan sulit diajak berhubungan lagi setelah melahirkan karena ritme hidup berubah total. Malam hari yang biasanya dapat dipakai beristirahat menjadi waktu untuk menyusui atau menenangkan bayi.
Kondisi ini memengaruhi mood serta dorongan seksual. Rutinitas keseharian pasca melahirkan yang padat juga membuat Mama sulit menemukan waktu untuk berdua dengan pasangan.
5. Otot dasar panggul melemah pasca melahirkan

Otot dasar panggul adalah otot penyangga organ intim yang berperan dalam fungsi seksual, kenyamanan, dan kontrol berkemih.
Dalam pemaparannya, dr. Dimas menjelaskan bahwa setelah melahirkan “struktur daerah panggul itu pasti berubah,” sehingga otot panggul dapat melemah.
Otot yang lemah memengaruhi sensasi saat berhubungan dan membuat Mama merasa kurang responsif. Latihan Kegel yang dilakukan dengan teknik yang benar membantu menguatkan kembali otot ini.
Jika Mama membutuhkan perawatan tambahan, Elysium Clinic memiliki Kegel Therapy berbasis medis untuk membantu pemulihan fungsi panggul. Pemulihan otot panggul membantu meningkatkan kenyamanan dan kembali membangun keintiman.
Penurunan gairah seksual setelah melahirkan adalah kondisi yang lumrah dan dapat dipahami melalui perubahan tubuh, pola hidup, serta situasi di rumah.
Seperti yang dijelaskan dr. Dimas, kondisi ini bisa ditangani dengan pendekatan medis dan dukungan yang tepat. Mama dapat memulai dengan memahami perubahan tubuh, memberi waktu untuk pulih, serta berkonsultasi bila ada keluhan yang mengganggu.
Dengan pemahaman yang tepat, hubungan Mama dan pasangan dapat kembali terasa nyaman dan harmonis.


















