“Ibu lagi di fase touch-out… sehingga dia sudah enggak mau lagi nih disentuh sama suaminya,” ujar bidan Zulfa.
Wajarkah Kehilangan Gairah Seks setelah Melahirkan? Ini Penyebabnya

- Perubahan hormon setelah melahirkan dapat membuat gairah seksual menurun, terutama karena penurunan kadar estrogen, progesteron, dan prolaktin.
- Tubuh masih dalam masa pemulihan setelah persalinan, menyebabkan rasa nyeri, perubahan fisik, dan kurangnya percaya diri yang memengaruhi keinginan berhubungan intim.
- Faktor fisik seperti kelelahan dan faktor emosional seperti perubahan peran sebagai orang tua juga turut mempengaruhi gairah seksual setelah melahirkan.
Setelah melahirkan, banyak perempuan merasakan perubahan besar pada tubuh, energi, dan pola hidup sehari-hari. Perubahan ini bisa memengaruhi hubungan intim dan membuat gairah seksual menurun selama beberapa waktu.
Kondisi tersebut sangat umum terjadi karena tubuh dan pikiran sedang menyesuaikan diri dengan peran baru ini. Memahami faktor penyebabnya dapat membantu Mama merasa lebih tenang dalam menjalani masa pemulihan.
Berikut Popmama.com rangkumkan mengenai penyebab kehilangan gairah seks setelah melahirkan. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
1. Perubahan hormon setelah Melahirkan

Dilansir dari What to Expect, setelah persalinan tubuh mengalami penurunan hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar hormon ini bisa membuat vagina terasa kering sehingga hubungan seksual kurang nyaman.
Selama masa menyusui, hormon prolaktin yang membantu produksi ASI juga turut mengurangi dorongan seksual. Dari sumber Calm, fase ini dianggap sangat normal dan dialami banyak ibu baru.
Tubuh sedang memprioritaskan pemulihan dan proses menyusui, sehingga gairah seksual cenderung menurun.
2. Tubuh masih dalam masa pemulihan

Tubuh memerlukan waktu yang cukup untuk pulih setelah persalinan.
Rasa nyeri, perubahan area perineum, atau luka operasi membuat sebagian ibu belum siap kembali berhubungan. Rasa kurang percaya diri terhadap perubahan fisik juga memengaruhi suasana hati.
Kondisi fisik yang belum pulih sepenuhnya membuat banyak Mama menunda aktivitas seksual sampai merasa lebih nyaman. Durasi pemulihan setiap orang bisa berbeda sehingga penurunan gairah dalam tahap ini sangat wajar.
3. Faktor fisik dan mental yang tidak optimal

Kelelahan menjadi salah satu alasan terbesar hilangnya keinginan berhubungan. Kurang tidur menyebabkan tubuh kekurangan energi dan hormon stres meningkat.
Kondisi ini membuat fokus lebih banyak tercurah pada pemulihan dan pengasuhan bayi daripada hubungan intim.
Dalam unggahan akun TikTok @bidanzulfaa, Bidan Zulfa juga menjelaskan soal fase touch-out, yaitu kondisi saat ibu merasa jenuh karena tubuh terus-menerus bersentuhan dengan bayi.
4. Perubahan emosi dan dinamika hubungan

Dilansir dari Calm, perubahan peran sebagai orang tua dapat mengubah cara perempuan memandang dirinya dan hubungannya dengan pasangan.
Perasaan cemas, perubahan mood, atau adaptasi terhadap rutinitas baru dapat menurunkan minat untuk berhubungan fisik. Di sisi lain, sebagian Mama merasa tubuhnya belum kembali seperti sebelumnya sehingga rasa percaya diri ikut menurun.
Keadaan emosional yang tidak stabil bisa mengurangi keinginan untuk berhubungan intim.
Bidan Zulfa juga menyampaikan bahwa “ibu enggak percaya diri terhadap perubahan tubuhnya,” yang membuat keinginan berhubungan melemah.
5. Cara membangun kembali gairah seks setelah melahirkan

Berdasarkan saran yang dilansir dari What to Expect, langkah awal untuk memulai kembali keintiman adalah memberi ruang bagi tubuh untuk pulih dan tidak memaksakan diri.
Bentuk keintiman sederhana seperti berpelukan, berbicara dari hati ke hati, atau menikmati waktu berdua bisa menjadi permulaan yang baik. Komunikasi terbuka dengan pasangan sangat dianjurkan agar tidak muncul tekanan atau salah paham.
Bila area vagina terasa kering, Bidan Zulfa menyarankan penggunaan pelumas agar hubungan tidak menimbulkan rasa sakit.
Ia menyarankan, “sebisa mungkin pakai pelumas dulu agar Miss V tidak kering.”
Kehadiran dukungan pasangan dalam mengurus bayi juga dapat meringankan beban mental sehingga gairah seksual lebih mudah kembali.
Penurunan gairah setelah melahirkan termasuk hal yang sangat umum karena tubuh, pikiran, dan rutinitas sedang mengalami penyesuaian.
Perubahan hormon, kelelahan, proses pemulihan, hingga dinamika emosional menjadi faktor yang memengaruhi kondisi ini.
Dengan komunikasi yang baik, dukungan pasangan, serta langkah-langkah kecil untuk membangun kembali keintiman, gairah seksual biasanya akan kembali seiring waktu.


















