Cara Kembali Langsing setelah Melahirkan untuk Mama dengan Asam Urat

- Pilih pola makan seimbang dan rendah puring
- Perbanyak konsumsi buah dan sayuran
- Hindari diet terlalu ekstrem dan puasa panjang
Setelah melahirkan, banyak Mama ingin kembali mendapatkan bentuk tubuh idealnya. Namun, bagi Mama yang memiliki asam urat, menurunkan berat badan nggak bisa dilakukan sembarangan. Pemilihan makanan, pola hidup, hingga aktivitas fisik harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak memicu kambuhnya gejala asam urat.
Meski begitu, bukan berarti Mama tidak bisa kembali langsing, lho. Dengan langkah yang tepat dan pola hidup sehat, penurunan berat badan tetap bisa dilakukan secara aman tanpa mengorbankan kesehatan. Popmama.com sudah merangkum cara kembali langsing setelah melahirkan khusus untuk ibu dengan asam urat. Yuk simak berikut ini!
1. Pilih pola makan yang seimbang dan rendah puring

Setelah melahirkan, tubuh Mama butuh asupan gizi lengkap untuk pulih dan mendukung produksi ASI.
Namun, bagi Mama yang memiliki asam urat, pemilihan makanan perlu lebih hati-hati.
Makanan tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan memicu nyeri sendi yang tiba-tiba. Maka dari itu, penting untuk memahami makanan mana yang perlu dihindari dan mana yang aman dikonsumsi.
Dilansir dari Mayo Clinic, makanan tinggi purin seperti jeroan, hati, ginjal, dan usus, daging merah berlemak, serta beberapa jenis seafood seperti sarden, kerang, dan ikan teri sebaiknya dibatasi.
Saat tubuh memecah purin, terbentuklah asam urat. Jika terlalu banyak, kristal asam urat bisa menumpuk di sendi dan menyebabkan serangan gout. Karena itu, diet rendah purin menjadi langkah aman bagi Mama yang memiliki kadar asam urat tinggi.
Tapi bukan berarti Mama harus menghindari semua sumber protein, ya, Ma! Protein tetap dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan tubuh pasca persalinan dan menjaga energi selama menyusui. Dikutip dari Cleveland Clinic, Mama bisa memilih sumber protein rendah purin seperti tahu, tempe, telur, ayam tanpa kulit, ikan rendah purin, serta susu rendah lemak.
Jadi, kuncinya bukan pantang total, melainkan bijak memilih makanan. Mama tetap bisa makan enak, sehat, dan aman tanpa khawatir gejala asam urat kambuh.
Pastikan pola makan harian seimbang antara karbohidrat kompleks, protein rendah purin, lemak sehat. Dengan cara ini, berat badan bisa turun perlahan, tubuh terasa lebih segar, dan sendi tetap nyaman.
2. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran

Buah dan sayur segar bisa jadi kunci utama untuk membantu Mama kembali langsing tanpa membuat kadar asam urat melonjak.
Selain rendah kalori, kandungan seratnya juga membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah makan berlebihan.
Sayuran seperti tomat, brokoli, wortel, tauge, dan timun termasuk pilihan aman bagi penderita asam urat karena rendah purin serta kaya vitamin dan mineral.
Buah-buahan tertentu bahkan terbukti membantu menurunkan risiko serangan gout, Ma. Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam Arthritis & Rheumatism Journal, konsumsi buah ceri secara rutin dapat menurunkan kemungkinan serangan asam urat hingga 35%. Hal ini karena ceri mengandung senyawa antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi alami.
Selain ceri, buah lain seperti stroberi, apel, pisang, dan jeruk juga baik dikonsumsi. Dilansir dari Harvard Health Publishing, buah tinggi antioksidan mampu membantu tubuh melawan peradangan, sementara vitamin C di dalamnya bisa menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Jangan lupa, pilih cara pengolahan yang sederhana agar nutrisinya tetap terjaga. Hindari menambahkan gula berlebih atau mengolah buah menjadi jus dalam kemasan ya, Ma. Lebih baik konsumsi langsung dalam bentuk segar, atau jadikan topping alami untuk yogurt rendah lemak.
Dengan cara ini, Mama bisa tetap menikmati makanan manis yang sehat tanpa khawatir kadar asam urat meningkat.
3. Hindari diet terlalu esktrem dan puasa panjang

Banyak Mama ingin menurunkan berat badan dengan cepat setelah melahirkan, tapi langkah ini justru bisa berbahaya, terutama bagi yang memiliki asam urat. Diet ekstrem atau puasa terlalu panjang membuat tubuh membakar lemak secara berlebihan, yang akhirnya meningkatkan produksi asam urat. Dilansir dari Cleveland Clinic, penurunan berat badan yang terlalu cepat dapat memicu serangan gout secara tiba-tiba.
Sebagai gantinya, terapkan pola makan seimbang yang mudah dijalani dalam jangka panjang. Dikutip dari Mayo Clinic, pola makan mirip DASH diet atau Mediterranean diet terbukti aman dan efektif untuk menjaga berat badan ideal tanpa meningkatkan risiko kambuhnya asam urat. Kedua pola makan ini menekankan konsumsi makanan alami seperti sayur, buah, biji-bijian utuh, ikan rendah purin, serta lemak sehat dari minyak zaitun.
Dilansir dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Mediterranean diet juga membantu menurunkan peradangan dan menjaga fungsi jantung tetap sehat. Sementara DASH diet dapat menstabilkan metabolisme tubuh dengan mengurangi makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh.
Turunkan berat badan Mama secara perlahan, sekitar 0,5–1 kg per minggu, agar tubuh bisa menyesuaikan perubahan metabolisme secara alami tanpa menimbulkan stres berlebih pada organ dan sendi. Diet sehat bukan soal cepat, tapi soal konsisten dan aman bagi tubuh Mama. Dengan cara ini, Mama bisa kembali langsing, sehat, dan tetap nyaman tanpa takut asam urat kambuh.
4. Rutin olahraga ringan

Selain pola makan, aktivitas fisik juga penting untuk membantu menurunkan berat badan. Namun, setelah melahirkan, tubuh butuh waktu untuk pulih. Jangan langsung melakukan olahraga berat, apalagi jika baru menjalani operasi caesar ya, Ma.
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, Mama bisa mulai dengan latihan ringan seperti jalan kaki santai, senam pasca melahirkan, atau yoga pelan selama 15–30 menit setiap hari. Aktivitas ringan ini membantu melancarkan metabolisme, memperkuat otot, dan menjaga kesehatan sendi tanpa menambah beban berlebihan.
Olahraga juga membantu menurunkan kadar asam urat karena dapat memperbaiki sirkulasi darah dan meningkatkan fungsi ginjal dalam membuang kelebihan asam urat. Tapi ingat, hindari olahraga berat saat sedang kambuh karena bisa memperparah peradangan sendi.
Lakukan semuanya dengan bertahap dan sesuai kemampuan tubuh Mama. Bila ragu, konsultasikan dulu pada dokter atau fisioterapis agar tahu kapan waktu yang tepat untuk mulai berolahraga kembali. Dengan kombinasi makan sehat dan gerak aktif, Mama bisa kembali langsing dan bugar tanpa mengorbankan kesehatan.
5. Fokus pada hidrasi

Minum cukup air putih menjadi langkah penting bagi Mama yang ingin mengelola kadar asam urat setelah melahirkan. Tubuh yang kekurangan cairan bisa menyebabkan penumpukan asam urat di sendi, memicu nyeri dan peradangan. Dilansir dari Mayo Clinic, hidrasi yang cukup membantu ginjal bekerja lebih efisien dalam membuang kelebihan asam urat melalui urin. Semakin lancar proses pembuangan ini, semakin kecil risiko terjadinya serangan gout atau nyeri sendi mendadak.
Selain itu, minum air putih secara teratur juga menjaga keseimbangan elektrolit dan mendukung fungsi ginjal pasca persalinan, yang sering kali lebih sensitif karena perubahan hormon dan pola tidur. Bagi Mama yang menyusui, kebutuhan cairan meningkat karena sebagian air tubuh dikeluarkan melalui ASI. Oleh karena itu, usahakan minum setidaknya 8–10 gelas air setiap hari, atau lebih bila Mama sering merasa haus.
Untuk membantu tubuh tetap terhidrasi, Mama bisa menambahkan air infus (infused water) dari potongan buah segar seperti lemon, stroberi, atau mentimun agar rasanya lebih segar. Hindari minuman manis atau tinggi kafein seperti soda, teh manis, dan kopi berlebihan karena justru dapat memicu dehidrasi.
Hidrasi yang cukup bukan hanya menurunkan kadar asam urat, tapi juga menjaga energi, mendukung produksi ASI, dan membantu proses pemulihan tubuh setelah melahirkan. Jadi, pastikan air putih selalu jadi sahabat setia Mama setiap hari.
Menjaga kadar asam urat setelah melahirkan memang butuh waktu dan konsistensi, Ma. Dengan pola makan seimbang dan rendah puring, olahraga ringan, serta hidrasi cukup, tubuh bisa pulih dengan aman dan kembali langsing tanpa khawatir risiko asam urat. Ingat, kunci utamanya bukan seberapa cepat hasilnya, tapi seberapa baik Mama menjaga kesehatan diri untuk jangka panjang.


















