Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Cara Membedakan Benjolan Kanker Payudara dan Sumbatan ASI, Awas!

ilustrasi payudara
Pexels/cottonbro studio
Intinya sih...
  • Benjolan akibat sumbatan ASI biasanya terasa nyeri dan lunak, serta terjadi karena produksi ASI yang berlebihan atau sesi menyusui yang tidak teratur.
  • Benjolan kanker payudara cenderung keras, tak bisa digerakkan, dan tidak menimbulkan rasa sakit, serta sering terletak di bagian atas payudara.
  • Kanker payudara bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu menyusui, dan pemeriksaan payudara secara rutin tetap perlu dilakukan agar perubahan bisa cepat dikenali.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Masa menyusui memang penuh tantangan. Bukan hanya soal menjaga asupan nutrisi agar ASI tetap lancar, tetapi juga perubahan fisik yang dialami tubuh. Bisa jadi saat menyusui ini muncul benjolan di payudara.

Tak jarang, benjolan ini membuat ibu menyusui cemas. Namun, jangan keburu panik! Tidak semua benjolan di payudara pertanda buruk. 

Sebab, benjolan bisa menandakan hal yang wajar misalnya sumbatan ASI. Agar tidak keliru, berikut beberapa hal yang perlu dipahami.

Berikut Popmama.com rangkum cara membedakan benjolan kanker payudara dan sumbatan ASI, jangan salah!

1. Benjolan akibat sumbatan ASI biasanya terasa nyeri

ilustrasi breastfeeding
Pexels/MART PRODUCTION

ASI yang tersumbat menjadi salah satu penyebab utama terjadinya benjolan pada payudara. Faktor yang menyebabkan sumbatan ini antara lain produksi ASI yang berlebihan hingga sesi menyusui yang tidak teratur atau jarang.

Kondisi penyumbatan ASI sering menimbulkan benjolan di sekitar area puting.  Dikutip dari Romper, sumbatan ASI terasa seperti benjolan yang membuat payudara nyeri. Ukurannya bisa berbeda pada setiap ibu, terasa lunak dan menimbulkan rasa tidak nyaman. 

Oleh karenanya ibu menyusui disarankan melakukan pemberian ASI secara teratur. Ini menjadi pencegahan penyumbatan ASI terjaga dan menjaga alirannya tetap optimal.

Jika benjolannya kecil yang ringan, sesi menyusui yang lebih sering dapat membantu benjolan tersebut hilang dengan sendirinya. Namun, pada benjolan yang lebih besar dan parah, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pilihan pengobatan yang tepat. 

2. Benjolan kanker payudara cenderung keras dan tak bisa digerakkan

ilustrasi kanker payudara
Freepik/jcomp

Apa bedanya benjolan sumbatan ASI dan tanda kanker payudara? Kalau benjolan sumbatan ASI terasa lunak, benjolan tanda kanker payudara terasa keras, padat, dan tidak bisa digerakkan karena melekat pada jaringan sekitarnya.

Bedanya lagi, benjolan kanker payudara biasanya terletak di bagian atas payudara. Ini yang kerap mengecoh mama. Selain itu, benjolan kanker payudara biasanya tidak menimbulkan rasa sakit sehingga jika muncul sebaiknya dicek lebih lanjut.

Namun, karena tanpa rasa sakit ini yang menyebabkan ibu menyusui sering tidak menyadari gejalanya. 

3. Kanker payudara bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu menyusui

ilustrasi kanker payudara
commons.wikimedia.org/Bruce Blaus

Perlu diingat kalau kanker payudara tidak hanya menyerang perempuan yang umumnya di atas 40 tahun. Kanker payudara juga berisiko menyerang ibu yang sedang menyusui. 

Penyakit ini bisa dialami siapa pun, bahkan perempuan yang belum pernah menyusui sekalipun.

Kanker payudara umumnya muncul akibat pertumbuhan sel abnormal dalam tubuh yang dipicu oleh mutasi gen. Faktor keturunan juga dapat meningkatkan risikonya. Oleh karena itu, pemeriksaan payudara secara rutin tetap perlu dilakukan agar perubahan bisa cepat dikenali.

Itulah tadi cara membedakan benjolan kanker payudara dan sumbatan ASI. Semoga membantu ya, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Berencana Memiliki Anak Kedua, Asmirandah Akui Siap Jalani Promil

05 Des 2025, 14:55 WIBPregnancy