Eksklusif: Cara Mikaila Patritz Berolahraga untuk Kesehatan Mental Pasca Melahirkan

Setelah melahirkan, banyak perubahan yang terjadi kepada seorang ibu. Kebiasaan baru itu mungkin menimbulkan efek stres. Akhirnya ibu tersebut bisa mengalami baby blues, jika terus dibiarkan akan berlanjut ke postpartum syndrome atau PPD.

"Saran dari dokter, kepada para mama bisanya mencari kegiatan yang bagus untuk fisik dan mental. Sebagai manusia kalau happy dengan badan kita pasti percaya diri. Kalau saya larinya itu ke olahraga," jelasnya di Podcast Popmama Talk.

Menurut Mikaila olahraga adalah rutinitas yang penting sekali sebagai mama, apalagi pasca melahirkan. Efeknya tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental.

"Jujur menurut saya olahraga itu penting sekali sebagai mama yang mengurus anak. Mereka yang super aktif kalau badan kita sehat jadinya tidak sulit menjalaninya, bayangkan kalau anak lari dan kita tidak kuat untuk mengejar dia. Jadinya bahaya juga," terangnya.

Anak-anak yang sedang di tahap pertumbuhan dan masa emasnya sangat aktif mengeksplorasi. Ini yang penting untuk diimbangi orangtua agar mereka juga punya pemahaman untuk menjaga tubuh agar bisa membimbing anak dengan baik.

"Tubuh yang fit dan maksimal membuat orangtua juga maksimal mendampingi anak. Kalau kita tidak fit, jadi cukup menghambat untuk menemani mereka yang sedang eksplorasi. Kalau sebagai orangtuanya tidak sanggup secara fisik, jadinya cukup riskan," terang Mikaila.

Sehingga menurutnya, olahraga berefek besar tidak hanya untuk mencegah PPD tetapi juga menjaga keselamatan dan menemani anak-anaknya saat eksplorasi. Mikaila mengungkapkan "I can keep my kids save" adalah jaminan yang berharga untuk membuat Mikaila bahagia.

Olahraga kerap menjadi halangan bagi sebagian perempuan karena dianggap menyusahkan. Padahal menurut Mikaila kebiasaan ini bisa dibentuk dengan rasa menyenangkan lho.

Olahraga bisa dibuat accessible atau diakses dengan mudah nih. Mikaila menyarankan dari memilih lokasi indoor, ada tempat agar anak bisa menunggu hingga memilih tempat yang biasa untuk nongkrong.

"Jadikan sesuatu yang gampang diakses, jangan merepotkan diri sendiri. Misalnya pilih lokasi yang indoor jadi anak juga bisa menunggu. Lalu pilih tempat gym yang saya bisa lokasi untuk hangout," jelasnya.

Intinya Mama kelahiran 12 Oktober 1995 itu mencari jenis olahraga yang bisa diakses dengan mudah. Bisa dari jarak yang dekat dari rumah, sekalian antar anak atau tempat yang biasa untuk mama tersebut hangout.

Sehingga nantinya olahraga bukan jadi rutinitas yang memberatkan. Karena semua jadwal atau kegiatan bisa disatukan di hari atau waktu yang sama.

"Jadwalnya bisa dipadatkan. Biasanya kan mama itu merasakan lelah lebih ke marah, jadi daripada lempar panci coba angkat beban saja. Soalnya di sana keluar sekali energinya," pungkasnya.

Kebiasaan olahraga Mikaila Patritz sudah ada sejak ia belum menikah. Karena kebiasaan itu sudah menjadi lifestyle, olahraga setelah melahirkan karena ia DBF (direct breastfeeding) bukan hal besar.

Meski harus membawa si Bungsu ketika berolahraga justru jadi hal positif untuknya lho.

"Sekalipun saya DBF dan tetep bawa Masai, tidak pernah merasa dia menyusahkan," tuturnya.

Lewat olahraga Mikaila tidak pernah mengalami baby blues atau PPD sama sekali selama ia tiga kali melahirkan. Ia membuat kegiatan olahraga ini menjadi hal menyenangkan dan tidak merepotkan.

"Saya memilih yang gampang diakses, kita sebagai mama apalagi yang berkarier pasti padat waktunya. Mendengar cerita tentang baby blues itu seram sekali. Dari kecil penting untuk dijadikan lifestyle. Karena itu, Alhamdulillah saya tidak pernah merasakan baby blues atau PPD," tutur Mikaila.

Selama Mikaila hamil, istri dari Muhammad Fardhan ini tetap berolahraga. Tentunya harus dalam pengawasan dokter karena setiap kondisi ibu hamil berbeda-beda.

Tetapi jika olahraga ini sudah menjadi kebiasaan, melakukannya selama hamil masih cenderung aman. Karena rutin olahraga ini pula penyembuhan pasca operasi caesar Mikaila Patritz lebih cepat lho.

"Karena olahraga ini recovery-nya juga cepat. Muscle memory-nya masih bagus meski saat hamil atau pasca melahirkan disesuaikan ritme dan beratnya. Waktu itu H-3 hari melahirkan saya masih angkat beban jadi setelah lahiran juga badan jadi minta angkat beban. Kalau semakin lama badannya semakin craving untuk olahraga," pungkasnya.

Meski tengah hamil, Mikaila Patritz tetap berolahraga angkat beban.Namun, tentu porsi dan jenis latihannya yang disesuaikan. Ia tidak melatih bagian perut sampai 1,5 bulan setelah melahirkan.

"Tentu disesuaikan bebannya tidak langsung. Saya baru latihan perut itu 1,5 bulan setelah melahirkan. Sebenarnya ada cara-cara untuk mengenai otot bagian perut tapi tidak menyakiti atau merusak jahitan bekas caesar sama sekali. Kalau tahu caranya itu tidak berbahaya," tuturnya.

Setiap orangtua memiliki tantangan masing-masing entah dalam berumah tangga, mengurus anak atau hal lainnya. Semua itu bisa menimbulkan stres dan rasa frustasi yang cukup tinggi, sehingga bisa memengaruhi mental mama tersebut.

"Olahraga itu tidak hanya membantu masalah fisik, tetapi juga mental. Tips dan triknya harus menyesuaikan. Jangan lupa bahwa prioritas dari keluarga harmonis adalah orangtuanya yang bahagia. Anak akan bahagia kalau orangtuanya juga bahagia," jelas Mikaila.

Itulah tadi peran olahraga untuk Mikaila Patritz dan kesehatan mentalnya setelah melahirkan. Bisa jadi insight baru nih agar fisik dan mental juga sehat seperti Mikaila!