Bayi dengan DNA dari 3 Orang Berbeda Berhasil Lahir dengan Sehat

Dilakukan untuk memperbaiki DNA yang rusak, Ma

13 Mei 2023

Bayi DNA dari 3 Orang Berbeda Berhasil Lahir Sehat
Freepik/valuavitaly

Selalu ada yang baru dari dunia sains. Kali ini adalah bayi yang berhasil lahir dengan sehat dan selamat dari 3 DNA manusia berbeda. 

Percobaan sains ini dilakukan untuk memperbaiki hidup sang bayi. Di mana, para ilmuwan mencoba memperbaiki DNA yang rusak sehingga bayi bisa lahir dengan risiko penyakit yang lebih kecil. 

Pada beberapa kasus, DNA yang tidak sempurna bisa menyebabkan kecacatan pada janin. Dengan perkembangan sains, hal tersebut bisa dihindari.

Seperti apa detail percobaanya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama. 

1. DNA orang ketiga hanya 0,1% saja

1. DNA orang ketiga ha 0,1% saja
Freepik

Untuk pertama kalinya di Inggris, bayi bisa lahir selamat dan sehat dengan menggunakan 3 DNA berbeda. Selama ini, bayi hanya mengandung 2 DNA yaitu milik Mama dan Papa. 

Kali ini, DNA datang dari 3 orang berbeda yaitu 2 perempuan dan 1 laki-laki. Hampir seluruh DNA sang bayi berasal dari kedua orangtuanya. Hanya sekitar 0,1% DNA dari perempuan lain yang jadi donor di dalam bayi tersebut, demikian dilansir dari BBC

2. Percobaan ini dilakukan untuk menghindari anak lahir dengan risiko penyakit mitokondria

2. Percobaan ini dilakukan menghindari anak lahir risiko penyakit mitokondria
Freepik/KamranAydinov

Teknik ini dilakukan bukan tanpa alasan. Para ilmuwan melakukan percobaan ini untuk menghindari sang anak dari penyakit mitokondria. 

Penyakit mitokondria bisa berasosiasi dengan penyakit lain seperti diabetes melitus dan katarak, demikian dilansir dari researchgate.net. Penyakit ini merupakan penyakit genetik yang berhubungan dengan kerusakan pada mitokondria. 

Editors' Pick

3. Penyakit mitokondria membuat beberapa keluarga kehilangan anaknya

3. Penyakit mitokondria membuat beberapa keluarga kehilangan anaknya
Freepik/freepik

Penyakit mitokondria ini bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti masalah neurologis, otot, jantung, dan pencernaan. Penyakit ini bisa berbentuk akut atau kronis. 

Pada bayi yang lahir dengan penyakit tersebut, bisa berpengaruh fatal pada bayi dalam hitungan hari atau bahkan hitungan jam. Jika berhasil bertahan, penyakit mitokondria pada bayi tidak bisa disembuhkan. 

Sehingga memperbaiki DNA dengan donor DNA orang ketiga adalah solusi terbaik menurut para ilmuwan. 

4. Penyakit ini diturunkan dari sang Mama

4. Penyakit ini diturunkan dari sang Mama
Freepik/pch.vector

Menurut penelitian, penyakit mitokondria diturunkan oleh sang ibu. Inilah kenapa donor DNA orang ketiga harus perempuan. Mereka menggunakan IVF dalam percobaan tersebut. 

Caranya, memodifikasi IVF yang menggunakan mitokondria dengan menggunakan telur sehat dari sang donor. Ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu saat telur belum menjadi embrio, atau saat sudah menjadi embrio baru kemudian ditambahkan. 

5. Cara ini tidak membuat sang bayi memiliki 3 orangtua

5. Cara ini tidak membuat sang bayi memiliki 3 orangtua
Freepik/prostooleh

Menurut para peneliti, meski menggunakan 3 DNA berbeda, tidak menjadikan sang bayi lantas memiliki 3 orangtua. Sang donor hanya terlibat sampai tahap membuat mitokondria bekerja efektif. 

Cara ini juga tidak merubah turunan sanga bayi dari orangtuanya seperti penampilan, sifat, dan lainnya. 

6. Ada 5 bayi yang jadi percobaan

6. Ada 5 bayi jadi percobaan
Freepik/Freepic.diller

Dalam percobaan kali ini, ada 5 bayi yang dilahirkan dengan konsep 3 DNA. Hanya saja belum ada informasi lebih lanjut mengenai bayi-bayi lainnya. 

Yang pasti, ada satu bayi yang sudah dilaporkan hidup sehat sejauh ini. 

7. Inggris bukanlah yang pertama berhasil melakukannya

7. Inggris bukanlah pertama berhasil melakukannya
Freepik

Bagaimanapun, teknik ini bukan pertama kali dilakukan. Malah, bayi pertama yang lahir dengan teknik 3 DNA ini berasal dari keluarga asal Yordania yang mencoba teknik di AS pada tahun 2016 silam. 

Namun, keberhasilan tersebut jadi langkah tersendiri bagi Inggris saat ini. 

Baca juga:

The Latest