7 Makanan yang Bisa Memengaruhi Rasa ASI, Mama Wajib Tahu!

Menurut dr. Jeffry Kristiawan, makanan pedas seperti cabai, saus pedas, dan kari dapat memengaruhi rasa ASI, menjadikannya tidak enak.

Makanan-makanan ini mengandung capsaicin yang bisa masuk ke dalam ASI dan memberikan rasa serta bau pedas.

"Ibu makan yang pedes-pedes, ini yang sering kali ditanyakan. Rasa ASI juga akan sedikit berubah tapi  bukan berarti ketika ibu makan pedes bayinya jadi mencret-mencret karena kepedesan, bukan pedesnya tapi sedikit berubah ada kandungan capsaicin kita bilang ya dari cabe itu, bisa masuk ke ASI dan menyebabkan perubahan rasa pada ASI," jelas dr. Jeffry Kristiawan melansir dari TikTok @rigo.idn.

Hal ini tidak menyebabkan masalah pencernaan pada bayi, kecuali jika bayi sangat sensitif terhadap perubahan tersebut.

Jadi, meskipun rasa ASI mungkin sedikit berubah, itu tidak berarti akan menimbulkan gangguan pada bayi, hanya saja perubahan rasa tersebut bisa mempengaruhi selera bayi.

Bawang putih dikenal sebagai antibiotik alami dengan banyak manfaat untuk kesehatan, namun bagi Mama yang sedang menyusui, konsumsi bawang putih bisa mempengaruhi rasa ASI.

Bawang putih mengandung senyawa belerang yang dapat masuk ke dalam ASI dan mengubah rasanya, membuat ASI menjadi kurang sedap.

Meskipun bawang putih sangat baik untuk kesehatan, jika Mama mengonsumsinya dalam jumlah banyak, bayi mungkin akan menolak menyusu atau bahkan menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan selama dan setelah menyusui.

Bayi yang sensitif terhadap perubahan rasa ASI bisa merasa tidak nyaman dengan perubahan tersebut.

Dr. Jeffry Kristiawan menjelaskan bahwa ketika Mama mengonsumsi makanan tertentu, seperti durian, rasa ASI bisa sedikit berubah.

Meskipun makan durian tetap diperbolehkan, kandungan yang ada dalam durian, seperti aroma khasnya yang kuat, bisa mempengaruhi rasa ASI.

"Contoh seperti ibu misalnya makan duren gitu ya, itu boleh ya boleh saja tapi kadang-kadang apa yang kita makan dari duren itu bisa menyebabkan sedikit berubah rasa ASI nya," kata dr. Jeffry Kristiawan.

Makanan dengan rasa atau bau yang tajam sering kali dapat masuk ke dalam ASI, menyebabkan perubahan yang mungkin dirasakan bayi.

Beberapa bayi mungkin tidak masalah dengan perubahan rasa ini, sementara yang lainnya bisa jadi lebih sensitif dan menolak untuk menyusu atau merasa tidak nyaman.

Daging memang kaya akan gizi, namun jeroan dapat membawa risiko racun, terutama jika berasal dari hewan yang tidak dipelihara secara organik.

Hewan-hewan ini sering diberikan antibiotik dan hormon pertumbuhan yang dapat menumpuk di dalam organ mereka.

Ketika Mama mengonsumsi jeroan dari hewan tersebut, ada kemungkinan racun dari antibiotik dan hormon ini bisa masuk ke dalam tubuh Mama dan mempengaruhi ASI.

Hal ini dapat membuat rasa atau bau ASI menjadi tidak sedap, yang sering kali terdeteksi oleh bayi. Bayi yang sensitif terhadap perubahan bau atau rasa ASI mungkin menjadi rewel atau menolak untuk menyusu.

Melansir dari Parenting miniklub, rasa bawang bombay memang cukup tajam dan bisa dengan mudah terdeteksi oleh bayi.

Meskipun ada beberapa bayi yang mungkin tidak masalah dengan rasa tersebut, kebanyakan bayi cenderung menolak ASI yang terasa seperti bawang.

Ini terutama terjadi jika Mama mengonsumsi bawang bombay dalam bentuk mentah, seperti yang ada pada salad atau sandwich.

Perubahan rasa ini, yang bisa mengganggu bayi, seringkali tercium dengan jelas oleh mereka, sehingga mereka mungkin merasa tidak nyaman atau enggan menyusu.

Kafein merupakan stimulan yang dapat masuk ke dalam ASI dan mempengaruhi pola tidur serta perilaku bayi.

Mama yang mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi mungkin akan melihat perubahan pada bayi, seperti menjadi lebih rewel, mudah tersinggung, atau kesulitan tidur.

Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan dehidrasi pada tubuh Mama, yang pada gilirannya bisa mengurangi produksi ASI.

Akibatnya, ASI yang diproduksi bisa terasa lebih pekat karena kandungan airnya berkurang. Oleh karena itu, Mama perlu memperhatikan asupan kafein, agar tetap menjaga keseimbangan dalam tubuh serta memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup dan berkualitas.

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk memahami bagaimana obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui dapat mempengaruhi ASI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah obat memang memiliki potensi untuk menembus penghalang plasenta dan masuk ke dalam ASI, yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan bayi.

Beberapa obat juga diketahui dapat mengubah rasa dan bau ASI, yang mungkin membuat bayi merasa tidak nyaman atau menolak menyusui.

Oleh karena itu, Mama perlu sangat berhati-hati saat mengonsumsi obat-obatan selama masa menyusui. Penting untuk selalu memberi tahu dokter bahwa Mama sedang menyusui, agar dokter dapat memberikan saran yang tepat dan aman mengenai penggunaan obat.

Nah, itu dia beberapa makanan yang bisa memengaruhi rasa ASI. Bagaimana Ma apakah Mama saat ini sudah mulai menghindari atau mengonsumi makanan ini dengan tidak berlebihan? Agar rasa ASI Mama tetap natural dan si kecil tetap sehat.