Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Melahirkan Seringkali Membuat Perempuan Trauma

Melahirkan Seringkali Menyebabkan Perempuan Trauma, Ini 5 Penyebabnya
Freepik
Intinya sih...
  • Kehilangan kendali selama persalinan dapat menyebabkan trauma pasca melahirkan
  • Merasa tidak dihargai atau diabaikan oleh tenaga medis juga menjadi penyebab utama trauma pasca persalinan
  • Intervensi medis yang tidak sesuai harapan dan kurangnya rasa aman serta dukungan emosional juga berkontribusi pada trauma pasca melahirkan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melahirkan kerap digambarkan sebagai momen penuh kebahagiaan, tetapi kenyataannya tidak selalu demikian. Bagi sebagian perempuan, proses ini bisa meninggalkan rasa takut, cemas, bahkan trauma mendalam.

Trauma pasca persalinan atau Childbirth Post-Traumatic Stress Disorder (CB-PTSD) merupakan kondisi ketika pengalaman melahirkan memicu gejala stres berat yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

Hal ini bisa terjadi karena perasaan tidak berdaya, pengalaman medis yang mendadak, hingga kurangnya dukungan emosional.

Sayangnya, kondisi ini masih jarang dibicarakan secara terbuka sehingga banyak ibu merasa sendirian menghadapi beban emosionalnya.

Padahal, mengenali penyebabnya sangat penting agar langkah pencegahan dan penanganan bisa dilakukan lebih awal.

Dilansir dari Beth Tyson Trauma Consulting, berikut Popmama.com rangkumkan penjelasan mengenai mengapa melahirkan seringkali menyebabkan perempuan trauma untuk Mama ketahui. Yuk, simak penjelasannya!

1. Kehilangan kendali selama persalinan

Melahirkan Seringkali Menyebabkan Perempuan Trauma, Ini 5 Penyebabnya
Freepik

Salah satu penyebab utama trauma setelah melahirkan adalah perasaan kehilangan kendali. Hal ini sering terjadi saat keputusan medis dibuat tanpa persetujuan ibu atau prosedur dilakukan tiba-tiba tanpa penjelasan.

Perasaan tidak berdaya membuat momen melahirkan terasa menakutkan, meski kondisi ibu dan bayi sebenarnya sehat.

Dilansir dari Beth Tyson Trauma Consulting, penelitian menunjukkan bahwa kehilangan hak untuk menentukan pilihan bisa menjadi penyebab utama trauma persalinan.

Jika sejak awal Mama merasa tidak didengar, pengalaman itu bisa terus membekas setelah melahirkan. Karena itu, komunikasi terbuka antara tenaga medis dan ibu sangat penting untuk mencegah trauma.

2. Merasa tidak dihargai atau diabaikan

Melahirkan Seringkali Menyebabkan Perempuan Trauma, Ini 5 Penyebabnya
Freepik/shurkin_son

Salah satu penyebab trauma yang sering luput diperhatikan adalah perasaan tidak dihargai.

Ketika Mama merasa diabaikan atau tidak mendapatkan perhatian emosional dari tenaga medis, luka batin bisa timbul meskipun proses persalinan berjalan lancar.

Perasaan ini memperburuk kondisi emosional, karena melahirkan seharusnya menjadi momen penuh dukungan dan rasa aman.

Beth Tyson Trauma Consulting mengungkapkan bahwa bukan prosedur medisnya yang meninggalkan trauma, melainkan cara mereka diperlakukan di ruang bersalin.

Kehilangan rasa dihargai ini dapat menimbulkan luka psikologis yang lebih dalam dibanding rasa sakit fisik. Maka, dukungan emosional yang sederhana seperti mendengarkan keluhan dan memberi validasi sangat berperan dalam mencegah trauma.

3. Intervensi medis yang tidak sesuai harapan

Melahirkan Seringkali Menyebabkan Perempuan Trauma, Ini 5 Penyebabnya
Freepik/wavebreakmedia_micro

Intervensi medis seperti operasi caesar darurat, induksi, atau penggunaan alat bantu sering kali tak terhindarkan demi keselamatan ibu dan bayi.

Namun, bagi sebagian Mama, pengalaman ini bisa sangat mengejutkan, terutama jika sebelumnya tidak ada persiapan mental atau penjelasan yang cukup.

Misalnya, operasi caesar yang dilakukan mendadak dapat menimbulkan rasa takut berlebih karena berbeda dari rencana awal persalinan. Ketidaksiapan ini menimbulkan rasa gagal, padahal tindakan tersebut diambil untuk menyelamatkan nyawa.

Maka, penting sekali bagi tenaga medis memberi informasi jelas agar Mama lebih siap menghadapi kemungkinan perubahan rencana.

4. Kurangnya rasa aman dan dukungan emosional

Melahirkan Seringkali Menyebabkan Perempuan Trauma, Ini 5 Penyebabnya
Freepik

Lingkungan persalinan yang tidak mendukung dpat memicu rasa trauma dalam pengalaman melahirkannya.

Ketika Mama merasa sendirian, tidak mendapat perhatian, atau tidak ada pendamping yang bisa dipercaya, rasa takut dan cemas mudah berkembang menjadi trauma.

Padahal, dukungan emosional terbukti dapat membantu menurunkan risiko stres berat pasca persalinan. Kondisi ini membuat ibu rentan mengalami gejala trauma seperti seperti mimpi buruk, rasa bersalah, atau bahkan kesulitan menjalin ikatan dengan bayi.

Oleh karena itu, dukungan sederhana seperti genggaman tangan, kata-kata penyemangat, atau validasi dari orang sekitar sangatlah penting.

5. Dampak pada hubungan dengan bayi

Melahirkan Seringkali Menyebabkan Perempuan Trauma, Ini 5 Penyebabnya
Freepik

Trauma melahirkan tidak hanya dirasakan oleh ibu, tetapi juga bisa memengaruhi hubungan awal dengan bayi. Mama yang mengalami post-traumatic stress disorder atau PTSD sering kali merasakan kilas balik yang menyakitkan setiap kali bersama bayi.

Kondisi ini membuat proses ikatan batin atau bonding terganggu, padahal pada masa-masa awal saat bayi lahir adalah masa krusial bagi tumbuh kembang anak.

Bayi pun dapat merasakan emosi ibunya, seperti kecemasan atau ketidakstabilan, sehingga ikut terdampak dalam proses regulasi emosinya.

Meski demikian, kondisi ini bukan berarti Mama gagal sebagai orang tua, melainkan tanda bahwa dukungan tambahan sangat dibutuhkan. Dengan bantuan terapi dan pendampingan yang tepat, hubungan sehat dengan bayi bisa kembali terjalin.

Melahirkan seringkali menyebabkan perempuan trauma karena berbagai alasan, mulai dari kehilangan kendali, perasaan diabaikan, hingga intervensi medis yang mendadak.

Kurangnya dukungan emosional juga dapat memperburuk kondisi, bahkan memengaruhi hubungan ibu dengan bayi. Namun, penting diingat bahwa trauma bukan kesalahan Mama dan bukan tanda kelemahan.

Dengan dukungan yang tepat, validasi dari lingkungan, dan penanganan profesional bila diperlukan, proses pemulihan bisa berjalan baik.

Semakin banyak orang memahami penyebab trauma ini, semakin besar pula peluang mencegahnya di masa mendatang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Berencana Memiliki Anak Kedua, Asmirandah Akui Siap Jalani Promil

05 Des 2025, 14:55 WIBPregnancy