Momen Melahirkan di Squid Game Mengundang Amarah Netizen, Kenapa?

- Minimnya riset medis dalam penggambaran proses melahirkan menjadi masalah awal yang menyakiti banyak perempuan.
- Adegan melahirkan lima menit di Squid Game tidak hanya masalah teknis, tetapi juga menyentuh isu representasi perempuan yang terlalu dangkal.
- Ending absurd di Squid Game 3 yang dipaksakan demi efek dramatis tanpa logika, merusak kredibilitas cerita dan meninggalkan rasa kecewa dan kebingungan pada penonton.
Setelah penantian panjang, akhirnya Squid Game 3 resmi tayang pada 27 Juni 2025 dengan antusiasme yang tinggi dari para penggemar. Sebagai salah satu serial Korea paling fenomenal di dunia, ekspektasi penonton terhadap hadirnya musim baru tentu saja meningkat.
Namun, di tengah hype dan sambutan hangat itu, muncul sebuah adegan yang justru mengundang kemarahan publik. Di salah satu episodenya, karakter Player 222 yang diperankan oleh Jo Yu Ri melahirkan secara tiba-tiba di tengah permainan mematikan. Meskipun terkesan dramatis, cara penyajian momen tersebut dinilai sangat tidak masuk akal dan minim empati terhadap pengalaman nyata perempuan.
Kritik tajam pun mulai bermunculan. Banyak komentar yang menyebutkan adegan ini merusak kredibilitas serial yang dikenal kuat dari sisi realisme sosial. Nah, Mama pasti penasaran kan dengan adegan ini, berikut Popmama.com rangkum momen melahirkan di squid game mengundang amarah netizen, kenapa?
Minimnya Riset Menjadi Masalah Awal

Salah satu yang menjadi sorotan utama dari netizen adalah kurangnya riset medis dalam penggambaran proses melahirkan. Dalam kenyataannya, persalinan merupakan proses kompleks yang bisa berlangsung berjam-jam. Selain itu, proses persalinan juga disertai oleh rasa sakit, pendarahan, dan fase pasca melahirkan yang penting. Namun dalam series ini, adegan ini digambarkan berlangsung seolah-olah karakter Player 222 hanya mengeluarkan bayi lalu kembali berdiri seperti tidak terjadi apa-apa.
Kesalahan fatal ini tentu mengundang banyak komentar dari publik. Hal ini dikarenakan adegan ini dinilai menyakiti banyak perempuan yang pernah mengalami proses persalinan nyata. Ketidakrealistisan ini menandakan bahwa tim produksi tampaknya tidak berkonsultasi dengan tenaga medis atau konsultan perempuan selama proses penulisan skenario.
Representasi Perempuan yang Dianggap Dangkal

Adegan melahirkan lima menit tentu bukan hanya sekadar masalah teknis, tetapi juga menyentuh isu representasi perempuan. Netizen menilai bahwa karakter Jo Yu Ri hanya dijadikan sebagai alat naratif untuk menyampaikan pesan klise seperti “harapan baru” atau “kelahiran masa depan,” tanpa memperhitungkan realitas psikologis dan fisik seorang ibu.
Hal ini menunjukkan pendekatan yang terlalu simplistis dan bahkan berpotensi misoginis. Seharusnya, penggambaran karakter perempuan bisa berkembang menjadi lebih kompleks dan realistis. Sayangnya, Squid Game 3 gagal menjaga standar itu.
Ending Absurd yang Menurunkan Kredibilitas Cerita

Adegan yang semakin membingungkan penonton adalah ketika bayi yang lahir dalam kekacauan justru diumumkan sebagai pemenang terakhir Squid Game. Netizen menyebutkan bahwa akhir ini merupakan jalan cerita yang dipaksakan demi efek dramatis tanpa logika.
Penonton merasa dikhianati karena jalan cerita tidak lagi berdasar pada ketegangan logis seperti di musim sebelumnya. Ending ini dianggap merusak seluruh jalan cerita yang sudah dikembangkan sejak awal. Alih-alih memberikan penutup yang epik, Squid Game 3 malah ditutup dengan momen yang meninggalkan rasa kecewa dan kebingungan.
Itu dia, momen melahirkan di squid game mengundang amarah netizen, kenapa? Kekecewaan terhadap adegan ini tentu bisa menjadi pengingat bahwa cerita yang kuat tidak hanya butuh twist mengejutkan, tapi juga riset dan empati yang mendalam.