- Menurunkan risiko infeksi telinga tengah hingga 43%.
- Mengurangi kemungkinan infeksi saluran pernapasan hingga usia 4 tahun.
- Menurunkan risiko flu dan pilek sampai 35%.
- Mengurangi infeksi saluran pencernaan hingga 50% dan menurunkan risiko rawat inap karena diare sebesar 72%.
- Menekan risiko kerusakan jaringan usus (necrotizing enterocolitis) pada bayi prematur hingga 60%.
- Mengurangi peluang terkena penyakit radang usus (IBD) sebesar 30%.
- Menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 24–35%.
- Mengurangi risiko leukemia anak hingga 20%.
- Menurunkan peluang obesitas hingga 13%.
Nggak Cuma Nutrisi, ASI Mengandung Antibodi yang Baik untuk si Kecil

- Antibodi dalam ASI membantu membangun sistem kekebalan tubuh bayi sejak dini, melindungi dari kuman dan infeksi.
- ASI mengandung antibodi pelindung sejak hari pertama hingga Mama menyusui, memberikan perlindungan alami yang disesuaikan dengan kebutuhan si Kecil.
- Antibodi dalam ASI memberikan banyak manfaat untuk bayi, seperti menurunkan risiko infeksi telinga tengah, saluran pernapasan, flu, pilek, dan penyakit lainnya.
ASI punya peran besar dalam membentuk daya tahan tubuh bayi. Di dalamnya, terdapat antibodi yang membantu melindungi si Kecil dari berbagai penyakit, terutama di masa awal kehidupannya.
Menurut Healthline, antibodi dalam ASI bekerja seperti sistem pertahanan alami yang diturunkan langsung dari tubuh mama.
Meski menyusui tidak selalu mudah, memahami manfaat besar di baliknya bisa jadi semangat tersendiri untuk terus memberi yang terbaik bagi si Kecil.
1. Apa itu antibodi dalam ASI?

Mama, tahu nggak kalau dalam setiap tetes ASI tersimpan protein pelindung yang disebut antibodi? Fungsinya adalah membantu membangun sistem kekebalan tubuh bayi sejak dini.
Dilansir dari Healthline, ASI mengandung berbagai jenis antibodi, yaitu IgA, IgM, dan IgG, serta bentuk spesialnya seperti SIgA yang punya peran penting dalam melindungi bayi dari kuman.
Kolostrum, yaitu ASI pertama yang keluar setelah melahirkan mempunyai kandungan SIgA paling tinggi.
Antibodi ini bekerja dengan cara melapisi hidung, tenggorokan, dan saluran pencernaan bayi agar bakteri dan virus tidak mudah menempel atau menyebabkan infeksi.
Menariknya lagi, ketika Mama sakit atau terpapar virus, tubuh Mama akan otomatis memproduksi antibodi baru dan langsung menyalurkannya lewat ASI.
Inilah alasan mengapa ASI disebut sebagai perlindungan alami pertama yang disesuaikan dengan kebutuhan si Kecil.
2. Kapan ASI mengandung antibodi?

Sejak hari pertama, ASI sudah mengandung antibodi pelindung. Kolostrum menjadi bentuk awal perlindungan itu dan tetap bermanfaat selama Mama menyusui.
Kandungan antibodi di ASI akan terus beradaptasi mengikuti kondisi kesehatan mama dan si Kecil.
WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, lalu dilanjutkan hingga usia 2 tahun atau lebih. Antibodi dalam ASI tetap berfungsi meski bayi sudah mulai makan makanan padat.
Selama Mama masih bisa menyusui, manfaat antibodi dalam ASI akan terus melindungi si Kecil setiap harinya.
3. Manfaat antibodi dalam ASI untuk si Kecil

Beragam penelitian yang dirangkum Healthline membuktikan bahwa antibodi dalam ASI memberikan banyak manfaat untuk bayi, seperti:
Antibodi dalam ASI berperan penting melindungi si Kecil dari berbagai penyakit dan membantu membangun sistem kekebalan tubuhnya.
Setiap tahap menyusui punya manfaat tersendiri, termasuk perlindungan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan.
Dengan terus memberikan ASI, Mama membantu si Kecil tumbuh lebih sehat dan kuat sejak awal kehidupan.

















