7 Tips Puasa Bagi Ibu Menyusui, Mama Harus Tahu!

Menjalani puasa Ramadan saat menyusui membutuhkan perhatian ekstra agar kebutuhan nutrisi Mama dan si Kecil tetap terpenuhi. ASI merupakan sumber utama nutrisi bagi si Kecil, sehingga penting bagi Mama untuk memastikan asupan gizi tetap terjaga meskipun sedang berpuasa.
Dilansir dari BabyCenter, boleh atau tidaknya ibu menyusui berpuasa tergantung pada usia si Kecil. Pasalnya, bayi di bawah usia enam bulan umumnya masih membutuhkan ASI eksklusif karena belum mendapat asupan tambahan. Berbeda dengan bayi yang sudah menginjak usia satu tahun, mereka sudah bisa mengonsumsi makanan lain selain ASI dan biasanya hanya minum ASI di malam hari.
Berikut, Popmama.com telah merangkum 7 tips puasa bagi ibu menyusui yang harus Mama ketahui. Yuk, simak penjelasannya!
Kumpulan Tips Puasa Bagi Ibu Menyusui
1. Jangan melewatkan sahur

Sahur adalah sumber energi utama Mama selama berpuasa. Melewatkan sahur dapat menyebabkan tubuh Mama kekurangan energi, yang berdampak pada produksi ASI. Dilansir dari BabyCenter, penting bagi ibu menyusui untuk tidak melewatkan makan sahur agar produksi ASI tetap lancar selama berpuasa.
Pastikan sahur dengan makanan bergizi seimbang yang mencakup karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Ini akan membantu menjaga energi dan kualitas ASI sepanjang hari.
2. Hindari aktivitas berat

Dilansir dari emc.id, sebaiknya hindari aktivitas yang terlalu melelahkan. Aktivitas yang berlebihan akan membuat tubuh Mama lelah, sementara itu Mama harus tetap menyusui dan tidak makan atau minum hingga berbuka puasa.
Bila perlu, perbanyak istirahat untuk menghemat tenaga. Seperti, memanfaatkan waktu istirahat saat si Kecil tidur untuk memulihkan energi dan memastikan tubuh tetap bugar.
3. Konsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka

Dilansir dari emc.id, Mama yang sedang menyusui sangat membutuhkan asupan gizi yang lengkap, seperti protein, karbohidrat, serat, lemak sehat, serta vitamin dan mineral, seperti vitamin D, vitamin B, asam folat, zat besi, zinc, selenium, dan kalsium.
Mengonsumsi berbagai jenis makanan ini akan membantu menjaga stamina Mama dan memastikan bahwa ASI yang dihasilkan tetap berkualitas untuk si Kecil.
4. Perbanyak minum air mineral

Dilansir dari emc.id, pastikan agar Mama minum air putih lebih banyak, minimal 8 gelas per hari atau setara dengan 2 liter. Minumlah air putih sebanyak 2-3 gelas saat Mama sahur dan 5-6 gelas air putih setelah Mama berbuka puasa.
Ibu menyusui harus memastikan asupan cairan yang cukup untuk menjaga produksi ASI dan kesehatan selama berpuasa.
5. Kenali tanda-tanda dehidrasi

Penting bagi ibu menyusui untuk mengenali tanda-tanda dehidrasi, seperti rasa haus yang ekstrem, pusing, kelelahan, urine berwarna kuning pekat, mulut kering, dan sakit kepala.
Jika mengalami gejala ini, sebaiknya Mama segera membatalkan puasa dan memperbayak minum air mineral. Jangan pernah mengabaikan tanda-tanda ini, karena dapat berdampak negatif pada kesehatan Mama dan produksi ASI.
6. Perhatikan kondisi si Kecil

Dilansir dari thehealthymuslims, selain memantau kondisi diri sendiri, perhatikan juga tanda-tanda pada si Kecil yang mungkin menunjukkan bahwa ia tidak mendapatkan cukup ASI, seperti popok yang tetap kering, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, atau tampak gelisah.
Jika tanda-tanda ini muncul, segera konsultasikan dengan dokter. Kesehatan si Kecil juga merupakan prioritas utama, jadi pastikan si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup selama Mama berpuasa.
7. Jangan berhenti memberikan ASI

Dilansir dari emc.id, saat Mama berpuasa, tetaplah memberikan ASI kepada si Kecil seperti biasa. Semakin sering Mama memberikan ASI kepada si Kecil, maka tubuh Mama akan semakin banyak memproduksi ASI. Jadi, Mama jangan takut kekurangan ASI saat berpuasa.
Untuk working mom, selain menyusui secara langsung, Mama juga bisa memompa ASI pada malam hari untuk memberikan ASI kepada si Kecil di siang hari jika Mama harus pergi bekerja.
Itu dia, 7 tips puasa bagi ibu menyusui yang harus Mama ketahui. Dengan persiapan yang tepat, Mama bisa tetap menjalankan puasa Ramadan tanpa mengganggu produksi ASI dan kesehatan tubuh Mama.



















