Tips Dokter bagi Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar, Tetap Fit!

Ibu menyusui tetap bisa berpuasa, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

15 Maret 2024

Tips Dokter bagi Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar, Tetap Fit
Pexels/mart-production

Dilema ibu menyusui berpuasa di bulan Ramadan masih ditemui. Ada yang bilang boleh tetapi banyak juga yang menyarankan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.

Melalui webinar dengan media, dr. Melisa Lilisari, SpA, Mkes., selaku dokter spesialis anak di Klinik Bamed, menjelaskan bahwa ibu menyusui tetap bisa berpuasa. Namun, ada catatan misalnya harus memperhatikan asupan makanan agar cukup gizi.

Oleh karenanya, dr. Melisa pun memberikan sejumlah tips untuk ibu menyusui yang ingin berpuasa di bulan Ramadan. 

Popmama.com rangkum sejumlah tips lengkap dari dokter Melisa nih!

1. Memerhatikan asupan makanan sahur dan berbuka

1. Memerhatikan asupan makanan sahur berbuka
Freepik

Kebutuhan gizi ibu menyusui tentu lebih banyak karena harus menghasilkan produksi ASI yang cukup. Apalagi jika berkomitmen menjalani ASI eksklusif maka hal ini yang penting untuk diperhatikan.

"Ibu menyusui tetap bisa berpuasa dengan catatan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka harus memenuhi kecukupan nutrisi," tutur dokter Melisa dalam weibinar dengan Klinik Bamed, Kamis (31/3/2022).

Pemenuhan gizi itu termasuk karbohirdrat kompleks, protein hewani, buah, sayuran lalu lemak serta vitamin dan mineral. Ibu menyusui harus mengonsumsi itu antara saat berbuka puasa hingga waktu sahur.

Editors' Pick

2. Penuhi cairan tubuh saat berbuka hingga sahur

2. Penuhi cairan tubuh saat berbuka hingga sahur
Freepik/svetlanasokolova

Tak hanya soal kebutuhan gizi, kebutuhan cairan ibu menyusui juga harus cukup. Ini agar ibu menyusui yang berpuasa tidak mengalami dehidrasi.

"Kebutuhan cairannya berbeda tentu saja, di plotnya saat buka puasa sampai sahur," pungkas dokter Melisa.

Terkait kebutuhan cairan ini, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc., selaku CEO Klinik Bamed menambahkan, kebutuhan cairan ini penting diperhatikan bagi ibu menyusui dan ibu hamil yang ingin berpuasa.

"Kebutuhan cairannya tinggi, sehingga ditambah. Harus tercukupi karena berpuasa juga. Jangan sampai ibunya kekurangan cairan saat berpuasa. Jadi hindari juga mengonsusi makanan atau minuman yang bisa membuat dehidrasi, cafein misalnya, dikurangi," pungkas dr. Yassin.

3. Berkonsultasi ke dokter untuk kemungkinan berpuasa

3. Berkonsultasi ke dokter kemungkinan berpuasa
Freepik/benzoix

Agar lebih aman, tentunya berkonsultasi ke dokter juga bisa menjadi salah satu motiviasi diri ketika memilih untuk berpuasa. Sebab, dengan pengawasan dokter ini kita juga bisa mengantisipasi risiko yang ada ketika sedang menyusui.

"Bagi ibu menyusui yang bayinya berusia di bawah 6 bulan, keputusan untuk berpuasa di bulan Ramadan sebaiknya dilakukan dengan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, mengingat pada usia tersebut bayi hanya mengkonsumsi ASI, berbeda dengan bayi yang lebih besar yang sudah mendapatkan MPASI," kata dr. Melisa.

4. Ibu menyusui puasa akankah produksi ASI bisa berkurang?

4. Ibu menyusui puasa akankah produksi ASI bisa berkurang
Freepik/yanalya

Kebingungan selanjutnya yang cukup sering ditemui ibu menyusui adalah khawatir produksi ASI berkurang saat berpuasa Ramadan. Hal ini juga dijawab oleh dokter Melisa bahwa produksi ASI tidak akan terganggu saat ibu menyusui berpuasa selama bayinya tetap menyusui.

"Karena adanya rangsangan dari bayi melalui proses menghisap payudara saat menyusui dan tubuh ibu juga akan menyesuaikan saat berpuasa. Jadi tidak perlu khawatir berkurang selama sebalam proses pengosongan payudaranya berlangsung," tuturnya.

5. Gizi dalam ASI bisa berkurang karena ibu menyusui berpuasa?

5. Gizi dalam ASI bisa berkurang karena ibu menyusui berpuasa
Freepik/yanalya

Mengenai kandungan ASI yang takut berkurang gizinya, dr. Melisa menjelaskan bahwa tubuh memiliki proses adaptasi dengan mengambil sumber cadangan lemak tubuh. 

"Kandungan nutrisi mikronutrien pada ASI (kalium, magnesium, seng) bisa saja mengalami sedikit perubahan, tetapi tidak dengan nutrisi makronutrien (karbohidrat, protein, lemak). Namun hal ini tidak terlalu signifikan, bisa teratasi saat ibu sudah dapat makan kembali (saat berbuka dan sahur)," jelas dr. Melisa.

dr. Melisa juga bilang, selama bayi tetap disusui sesuai keinginannya maka akan tetap mendapatkan nutrisi yang cukup sebagaimana biasanya. Ibu menyusui dapat melanjutkan berpuasa bila bayi tidak lemas/tetap terlihat aktif seperti biasa, tidak ada keluhan buang air kecil menjadi jarang dan berwarna kepekatan.

Itulah tadi informasi mengenai tips dokter agar berpuasa sehat dan lancar bagi ibu menyusui. Yuk, siap menyambut Ramadan penuh berkah tetapi tetap mempertimbangkan kesehatan kita ya.

Baca juga:

The Latest