Melahirkan Bayi Dismatur, Ketahui Risiko dan Tips Perawatannya!
Berat badan lahir rendah dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan bagi bayi, Ma
31 Januari 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi dismatur adalah bayi dengan berat badan rendah tidak sesuai dengan usia kehamilan. Bila dibiarkan tanpa penanganan, bayi bisa terlahir dengan kondisi berat badan lahir rendah.
Padahal berat badan lahir bayi menentukan kesehatannya. Selain itu juga mencerminkan perkembangannya selama berada di dalam kandungan, Ma.
Nah, menurut Stanford Children’s Health, bayi bisa disebut memiliki berat badan lahir rendah jika beratnya kurang dari 2,500 gram (5 pon, 8 ons) atau 2,5 kilogram.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2014 dari Kementerian Kesehatan RI, BBLR tidak hanya dapat terjadi pada bayi prematur lho, Ma, tetapi juga pada bayi cukup bulan yang mengalami hambatan pertumbuhan selama kehamilan.
Berat badan yang rendah pada bayi dismatur dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan kelak. Apa yang menjadi penyebabnya? Dan apakah kondisi ini dapat dicegah selama masa hamil?
Popmama.com mengulas fakta seputar melahirkan bayi dismatur atau bayi dengan berat badan rendah sebagai berikut.
Apa yang Dimaksud dengan Bayi Dismatur?
Bayi dismatur adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk masa kehamilannya.
Berat badan bayi dikatakan normal jika berada di kisaran 2.500 gram (gr) atau 2,5 kilogram (kg) hingga 3.500 gr atau 3,5 kg. Saat berat badan bayi lebih rendah dari 2,5 kilogram padahal usia kehamilannya cukup bulan, itu artinya bayi tergolong bayi dismatur.
Editors' Pick
Penyebab Berat Badan Lahir Rendah
Berat badan lahir rendah dapat terjadi ketika bayi lahir secara prematur dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (belum cukup bulan). Selain itu, gangguan perkembangan janin selama masa kehamilan juga dapat menjadi penyebabnya, Ma.
Selain persalinan prematur, berikut beberapa penyebab berat badan lahir rendah:
- Janin tidak tumbuh dengan baik meski lahir cukup bulan. Biasanya bayi ini hanya matang secara fisik saja, padahal sebenarnya kesehatannya lebih lemah dibanding bayi lainnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti masalah dengan plasenta, kesehatan mama, atau masalah lain pada janin.
- Kurang nutrisi di dalam kandungan. Kebutuhan nutrisi janin hanya bisa dipenuhi dari apa yang Mama konsumsi. Karena, pola makan mama saat hamil sangat memengaruhi nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
- Usia ibu terlalu muda. Menurut Kementerian Kesehatan RI, persalinan pada ibu yang berusia di bawah 20 tahun memiliki banyak risiko, dan salah satunya adalah berat badan lahir rendah.
- Kekurangan zat besi. Mengutip Profil Kesehatan Dasar 2014 dari Kemenkes RI, “Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, keguguran, dan meningkatkan risiko bayi lahir prematur.”
- Janin menderita kondisi medis bawaan.
- Ibu hamil memiliki masalah emosi selama kehamilan atau konsumsi alkohol serta obat terlarang.
- Terjadi komplikasi selama kehamilan.
- Bayi kembar.