"Menurut riset, puasa jangka pendek tidak mempengaruhi supply ASI Mama," tulis Stephanie dalam keterangan Instagramnya pada Kamis (27/2/2025).
5 Tips Berpuasa saat Menyusui dari Konselor Laktasi

Bagi Ibu menyusui, menjalankan ibadah puasa sering kali menimbulkan keresahan. Kekhawatiran mengenai kecukupan asupan nutrisi bagi bayi, stamina tubuh, serta produksi ASI menjadi pertimbangan utama.
Namun, sebenarnya, berpuasa saat menyusui boleh dilakukan asalkan Mama memahami kondisi tubuh sendiri dan kebutuhan Si Kecil.
Melalui media sosial Instagram @stephanieking, konselor laktasi Stephanie King membagikan beberapa tips yang dapat membantu Mama menjalankan puasa dengan lebih nyaman saat menyusui.
Simak selengkapnya di Popmama.com!
1. Apakah berpuasa memengaruhi supply asi?
-Psze5tHiv9Pp0l29I2CElZ3uF5ezN1vh.png)
Stephanie King menyebut bahwa berdasarkan penelitian, puasa jangka pendek tidak berdampak signifikan terhadap produksi ASI.
Namun, meskipun puasa tidak secara langsung menurunkan produksi ASI, kualitas dan komposisi ASI dapat mengalami sedikit perubahan. Terutama jika Mama tidak mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang cukup saat sahur dan berbuka.
2. Tips berpuasa saat menyusui

Berikut ini beberapa tips berpuasa saat menyusui dari Konselor Laktasi, Stephanie King:
- Rancang menu sahur dan berbuka yang lengkap. Pastikan Mama mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, dan serat. Jangan lupa tambahkan buah-buahan agar nutrisi tetap seimbang.
- Batasi makanan dan minuman manis. Konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu kestabilan gula darah, yang bisa berdampak pada energi tubuh dan produksi ASI.
- Hidrasi tubuh dengan baik. Usahakan minum air putih sebanyak 2-3 gelas setiap kali makan, termasuk saat sahur, berbuka, dan makan malam. Selain dari air putih, hidrasi juga bisa didapat dari buah-buahan, sup, atau smoothies.
- Manajemen energi harian. Atur jadwal dan aktivitas dengan baik. Hindari aktivitas berat di siang hari dan geser ke malam hari untuk menjaga stamina selama berpuasa.
- Fleksibilitas pola puasa. Tidak perlu memaksakan diri untuk berpuasa penuh setiap hari. Sesuaikan pola puasa dengan kondisi tubuh, misalnya dengan berpuasa selang-seling (satu hari puasa, satu hari tidak) atau mengikuti ritme yang paling nyaman bagi Mama dan bayi.
3. Jangan lupa memperhatikan tanda-tanda ini
Setiap Ibu memiliki kondisi tubuh yang berbeda. Ada yang bisa menjalani puasa dengan nyaman, namun ada pula yang perlu lebih berhati-hati.
Jika Mama tetap ingin berpuasa saat menyusui, Stephanie mengingatkan untuk memperhatikan tanda-tanda berikut ini:
- Mama atau bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
- Supply ASI turun drastis.
- Mama sedang dalam fase relaktasi.
- Mama merasa sangat lemas atau mengalami kelelahan berlebihan.
- Bayi menunjukkan tanda kurang ASI, seperti frekuensi buang air kecil berkurang, warna urine lebih gelap, tampak lemas, atau tidak puas setelah menyusu.
"Jika Mama dan bayi Mama menunjukkan tanda di atas, maka Mama boleh kok membatalkan puasa demi kebaikan Mama dan bayi," kata Stephanie.
Pada akhirnya, keputusan untuk berpuasa saat menyusui bersifat personal dan tergantung pada kondisi masing-masing.
Jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan tenaga medis atau konselor laktasi jika Mama masih merasa ragu. Sebab, yang paling penting adalah memastikan kebutuhan nutrisi dan kesehatan tetap terjaga selama menjalankan ibadah puasa.



















