5 Masalah Payudara Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

Masalah payudara ini bisa menghambat proses menyusui, Ma

27 Mei 2022

5 Masalah Payudara Saat Menyusui Cara Mengatasinya
Pixabay/badarsk

Menyusui adalah suatu aktivitas yang secara alamiah dapat dilakukan seorang ibu selepas melahirkan. Meskipun begitu, menyusui tak semudah kelihatannya. Ada berbagai masalah yang muncul dalam perjalanan menyusui si Kecil, yang dapat memengaruhi produksi ASI dan kelancaran aktivitas menyusui si Kecil.

Masalah-masalah dalam menyusui ini memang menjadi problema tersendiri. Berikut Popmama.com merangkum 5 masalah pada payudara yang kerap dialami ibu menyusui, beserta cara mengatasinya.

1. Mastitis

1. Mastitis
Freepik

Mastitis merupakan peradangan pada lapisan jaringan payudara. Mastitis menjadi masalah yang banyak dialami oleh ibu menyusui. Mastitis umumnya terjadi akibat infeksi bakteri yang berasal dari mulut bayi dan masuk ke kelenjar payudara melalui luka pada puting. 

Mastitis ditandai dengan pembengkakan pada payudara, kemerahan, area payudara yang terasa panas atau hangat, demam, hingga abses. 

Dilansir dari mayoclinic.org, penanganan mastitis sendiri sebaiknya dilakukan oleh dokter. Dokter akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan antibiotik. Selama mengalami mastitis, Mama disarankan untuk tetap menyusui si Kecil untuk mencegah pembengkakan payudara dan tersumbatnya kelenjar susu yang membuat mastitis semakin parah.

Editors' Pick

2. Milk blister

2. Milk blister
pixabay/PublicDomainPictures

Milk blister atau jerawat puting seringkali muncul dalam wujud menyerupai jerawat bernanah yang terasa sakit saat tersentuh. Jenis jerawat ini tidak sama dengan yang muncul akibat gesekan, melainkan pelekatan bayi yang tak sempurna saat menyusu atau karena nipple shield pompa ASI yang kurang pas. 

Untuk mengatasi milk blister, Mama harus rajin-rajin membersihkan daerah yang berjerawat dengan washcloth yang sudah dibasahi. Selain itu, Mama bisa mengompres payudara dengan kompres hangat yang basah sebelum menyusui atau memompa ASI. 

Memijat payudara dengan minyak grapefruit seed extract dapat membantu untuk menyembuhkan milk blister yang sedang matang. Bila rasa sakit berlanjut disertai demam, peradangan, dan pembengkakan, segera hubungi dokter.

3. Flat nipple

3. Flat nipple
Freepik/javi_indy

Flat nipple atau puting datar sebetulnya tidak terlalu memengaruhi kualitas menyusui Mama. Sebagian besar bayi baru lahir pun tidak mengalami masalah dalam hal pelekatan terhadap puting payudara yang datar ini. 

Namun, bila bayi Mama mengalami masalah dalam pelekatan karena puting Mama yang datar, Mama bisa menggunakan pompa ASI sebelum menyusui si Kecil. Isapan pompa ASI akan menarik keluar puting sehingga bayi lebih mudah menemukannya. 

Selain menggunakan pompa ASI, Mama juga dapat menggunakan alat yang dinamakan nipple averter. Nipple averter akan mengangkat puting ke atas.

4. Puting lecet

4. Puting lecet
Freepik/Bearfotos

Puting lecet disebabkan karena pelekatan yang tidak sempurna, infeksi payudara, saluran susu yang tersumbat, infeksi jamur yang dibawa dari mulut dan lidah bayi, dan yang paling sering terjadi adalah akibat gesekan pompa ASI atau mulut bayi. Puting lecet bisa sembuh dalam hitungan hari, tetapi juga bisa menyakitkan dalam waktu berminggu-minggu.

Cara mengatasi puting lecet ini sebetulnya cukup mudah, Ma. Yang terpenting, jangan membersihkan bagian puting menggunakan sabun karena dapat membuat area tersebut makin kering. Kompres dingin juga dapat membantu meredakan nyeri setelah menyusui. 

Untuk mengobatinya, Mama bisa mengoleskan ASI pada kulit sekitar puting dengan lembut. Apabila kulit sekitar puting berdarah, aplikasikan pelembap khusus untuk nipple crack

Untuk sehari-hari, kenakan bra menyusui dari bahan katun dan pakaian yang longgar agar lebih nyaman. Secara rutin, gantilah breast pad menyusui Mama.

5. Payudara besar sebelah

5. Payudara besar sebelah
Freepik/ Psodaz

Masalah yang sering muncul akibat menyusui adalah payudara yang besar sebelah. Hal ini wajar karena seringkali bayi cenderung menyusu pada salah satu payudara saja. Akibatnya, hormon prolaktin pada satu payudara yang aktif ini bekerja lebih keras. Ini pula yang menyebabkan produksi ASI pada salah satu payudara menurun sehingga tampak lebih kecil.

Untuk mengatasinya, mulailah menyusui bergantian dengan sisi payudara yang lain. Kemudian, pompa atau pijat payudara yang besar sebelah saat dan setelah menyusui untuk menyeimbangkan bentuk payudara.

Itu dia beberapa masalah payudara saat menyusui, beserta cara mengatasinya. Apabila Mama mengalami masalah-masalah di atas dan tidak dapat mengatasinya sendiri dengan pengobatan rumahan, atau diiringi dengan munculnya demam dan gejala sakit lainnya, segera konsultasikan ke dokter.

Baca Juga:

The Latest