Waspada, Ini Dampak Stres saat Hamil terhadap Janin
Ini bisa Mama lakukan untuk mengatasinya
31 Oktober 2020

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suka tidak suka, harus diakui bahwa stres merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Ada kalanya kita “membutuhkan” stres tersebut untuk mendorong kita menyelesaikan sesuatu.
Namun, stres saat hamil jelas bukan kondisi menyenangkan. Apalagi, jika Mama mengalami stres berkepanjangan. Problem kesehatan diri dan bayi dalam kandungan bisa saja muncul.
Lalu, bagaimana stres bisa mempengaruhi kondisi Mama dan bayi selama masa kehamilan? Berikut hasil penelusuran Popmama.com mengenai dampak stres saat hamil terhadap janin, dilansir dari Very Well Family.
Dampak Negatif Stres
Ketika stres tidak dikelola dengan baik, berikut dampak negatif yang bisa Mama hadapi.
Sulit tidur
Nafsu makan berkurang
Tekanan darah cenderung meningkat, ini berbahaya jika terjadi saat hamil karena bisa menimbulkan komplikasi
Sakit kepala dan problem kesehatan lain yang membuat kehamilan semakin sulit
Kelahiran prematur yang sering dikaitkan dengan sejumlah isu tumbuh kembang anak
Dengan kata lain, semakin Mama bisa menghindari dan mengelola stres dengan efektif, Mama bisa terhindar dari masalah kesehatan yang bisa berbahaya bagi bayi.
Editors' Pick
Dampak Negatif Hormon Kortisol
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hormon stres yang dikenal sebagai kortisol lazim dijumpai dalam kadar tertentu sejak usia kandungan 17 minggu.
Saat level kortisol di darah ibu meningkat, level cairan ketuban juga turut meningkat.
Secara umum kortisol membantu tubuh menangani situasi penuh tekanan dengan optimal. Namun, ketika kadarnya berlebih, ada kemungkinan berdampak pada kondisi bayi.
Beberapa di antaranya, kemungkinan tingkat intelegensi bayi 18 bulan rendah akibat tingginya kadar kortisol saat ibu mengandung, atau meningkatnya risiko anak mengalami gangguan perkembangan ADHD.