Panduan Aman Puasa untuk Ibu Hamil Muda, Penting Diperhatikan

Menjalani ibadah puasa saat hamil muda sering kali menjadi dilema bagi banyak ibu. Di satu sisi, keinginan untuk tetap berpuasa begitu besar, tetapi di sisi lain, kesehatan ibu dan janin tetap harus menjadi prioritas utama.
Setiap ibu hamil memiliki kondisi tubuh yang berbeda, apalagi tubuh akan mengalami banyak perubahan, termasuk meningkatnya kebutuhan nutrisi yang penting bagi perkembangan si Kecil di dalam kandungan.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berpuasa, penting bagi Mama untuk memahami kondisi tubuh dan berkonsultasi dengan dokter.
Berikut Popmama.com akan bahas lebih lanjut seputar panduan aman puasa untuk ibu hamil muda.
Apakah Ibu Hamil Muda Diperbolehkan Berpuasa?

Keputusan berpuasa saat hamil berbeda-beda, tergantung pada kondisi kesehatan dan kehamilan masing-masing ibu. Namun, ibu hamil trimester pertama sebaiknya mempertimbangkan kembali karena kebutuhan gizi yang lebih tinggi untuk perkembangan janin.
Penelitian mengenai puasa saat hamil muda masih beragam. Studi dalam British Journal of Nutrition (2014) menemukan bahwa ibu hamil yang berpuasa berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Sementara penelitian BMC Pregnancy and Childbirth (2018) tidak menemukan hubungan langsung dengan BBLR, tetapi menunjukkan berat plasenta yang lebih kecil, yang dapat memengaruhi penyerapan gizi dan oksigen janin.
Selain itu, puasa di trimester pertama dapat meningkatkan risiko tubuh menjadi lemas dan dehidrasi, yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan, seperti gangguan saraf pada janin hingga bayi lahir cacat.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk tetap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk puasa saat trimester pertama untuk mempertimbangkan panduan dan risiko puasa saat hamil muda.
Panduan Aman Puasa untuk Ibu Hamil Muda

Jika dokter telah mengizinkan Mama untuk berpuasa selama trimester pertama kehamilan, berikut beberapa panduan yang bisa Mama lakukan agar kesehatan ibu dan calon bayi tetap terjaga:
1. Penuhi kebutuhan cairan
Gunakan waktu berbuka, sahur, dan malam hari untuk minum cukup air, setidaknya dua liter per hari, guna mencegah dehidrasi.
Jika merasa haus, pusing, atau lemas, segera minum air dan batalkan puasa jika perlu. Hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda yang dapat meningkatkan kehilangan cairan.
2. Konsumsi makanan bergizi
Pastikan asupan karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral saat sahur dan berbuka tercukupi.
Rutinlah mengkonsumsi makanan kaya folat, zat besi, kalsium, dan vitamin A dari daging, sayuran hijau, dan olahan susu. Jika diperlukan, dokter dapat merekomendasikan suplemen tambahan.
3. Istirahat yang cukup
Istirahat membantu menjaga energi selama puasa. Selain tidur siang, kurangi aktivitas berat dan olahraga berlebihan. Selain itu, hindari cuaca panas untuk mencegah dehidrasi.
4. Berbuka secara perlahan
Ketika berbuka, cobalah untuk makan sup, susu, atau buah untuk mengembalikan energi tanpa meningkatkan gula darah secara drastis. Setelah itu, Mama dapat mengkonsumsi makanan tinggi protein dan nutrisi yang penting untuk kehamilan.
5. Rutin periksa kehamilan
Meski Mama merasa kuat berpuasa, namun janin dalam trimester pertama belum tentu sama. Lakukan pemeriksaan rutin dan ikuti saran dokter, termasuk membatalkan puasa jika diperlukan karena kesehatan ibu dan janin tetap menjadi prioritas utama.
Nah, itu dia panduan aman puasa untuk ibu hamil muda. Ingat, ya, Ma, panduan tersebut hanya bisa dilakukan jika Mama sudah mendapatkan persetujuan dari dokter untuk berpuasa. Semoga membantu, ya, Ma!



















