Hati-hati Jatuh, Amankah Menggunakan Tangga saat Hamil?
Simak tips keamanannya, Ma
8 Februari 2021

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama disarankan untuk berolahraga atau tetap aktif. Namun, itu pun ada batasannya. Olahraga yang terlalu berat sebaiknya tidak dilakukan oleh ibu hamil demi keamanan mama dan janin.
Jika rumah atau kantor memiliki tangga, apakah ini aman untuk kehamilan? Olahraga ringan dan menaiki tangga diperbolehkan saat hamil selama kehamilan mama baik-baik saja. Selain itu juga, perhatikan keamanan saat naik turun tangga.
Ulasan Popmama.com berikut akan membahas mengenai bagaimana cara yang aman untuk menggunakan tangga saat hamil serta kapan Mama harus menghindari tangga.
Kapan Mama Harus Menghindari Menaiki Tangga saat Hamil?
Menggunakan tangga selama tahap awal kehamilan diperbolehkan bagi ibu hamil. Namun ada sebagian ibu hamil yang mungkin disarankan untuk tidak menaiki tangga. Berikut adalah kondisi yang harus dihindari oleh Mama:
- Tangga yang panjang membuat beberapa orang terengah-engah. Jadi jika Mama termasuk yang mudah terengah-engah bahkan saat berjalan, hindari menaiki tangga.
- Saat kaki mulai membengkak, jangan pertimbangkan menaiki tangga sebagai pilihan. Karena akan menambah lebih banyak tekanan pada kaki serta menyebabkan badan terasa sakit.
Editors' Pick
Menaiki Tangga di Awal Kehamilan
Naik tangga di awal kehamilan diperbolehkan, selama Mama selalu berhati-hati. Karena risiko terbesar yang dihadapi selama kehamilan adalah jatuh.
Terjatuh pada awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan mungkin juga memengaruhi kehamilan berikutnya. Namun, risiko jatuh selama awal kehamilan lebih kecil karena pusat gravitasi tubuh belum berubah.
Jadi, dalam kondisi kehamilan normal dan baik-baik saja, menaiki atau menuruni tangga diperbolehkan, Ma. Jika Mama memiliki komplikasi kehamilan atau jika dokter memberi tahu sebaliknya, lebih baik Mama berhati-hati dalam menaiki tangga selama kehamilan.
Hindari atau berhati-hati saat menggunakan tangga jika Mama memiliki beberapa kondisi berikut ini:
- Riwayat pingsan saat berjalan atau menaiki tangga,
- pusing,
- sesak napas,
- kehamilan setelah umur 30-35 tahun,
- sejarah keguguran,
- plasenta bagian bawah,
- kehamilan kembar,
- tekanan darah tinggi atau rendah.
Menaiki tangga saat hamil harus dilakukan hanya dalam keadaan darurat jika dokter menyarankan Mama untuk istirahat di tempat tidur atau Mama mengalami gejala yang disebutkan di atas.
Tetapi ketika memasuki trimester kedua, risikonya dapat meningkat karena gravitasi tubuh sedikit berkurang. Meskipun Mama tidak memiliki masalah pada kehamilan, naik tangga tetap diperbolehkan asal Mama berhati-hati. Namun, nasihat dokter harus dipertimbangkan sebelum memilih aktivitas fisik apa pun.