Kanker dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali ibu hamil. Salah satu kanker yang mungkin dialami oleh ibu hamil adalah kariokarsinoma. Ini adalah kanker yang dapat muncul saat hamil dan juga sangat langka.
Kariokarsinoma tumbuh dari sel-sel plasenta dan biasanya dimulai di dalam rahim. Dari rahim, kanker ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Meski kanker ini terjadi pada satu dari setiap 500 sampai 1.000 kehamilan di Asia, ada baiknya Mama mengetahui gejala serta pengobatannya.
Ulasan Popmama.com kali ini membahas soal kariokarsinoma, kanker yang muncul saat hamil ini.
Apa Itu Koriokarsinoma?
Freepik
Koriokarsinoma adalah tumor yang tumbuh dari sel-sel plasenta dan merupakan jenis penyakit trofoblas gestasional (GTD), bersifat sangat agresif dengan kemampuan yang tinggi menyebar. Sel-sel plasenta ini merupakan bagian dari kehamilan normal.
Kanker ini sering muncul setelah kehamilan mola, keguguran, aborsi atau kehamilan ektopik, ketika jaringan plasenta tertinggal lalu tumbuh meskipun tidak ada janin. Hanya 15 persen dari koriokarsinoma terjadi setelah kehamilan normal.
Janin memiliki kemungkinan berkembang atau tidak berkembang sama sekali.
Editors' Pick
Siapa yang Berisiko untuk Mengalaminya?
Freepik/ diana.grytsku
Untungnya, kanker ini sama sekali tidak umum. Koriokarsinoma terjadi pada satu dari setiap 40.000 kehamilan di Amerika, sedangkan di Asia terjadi pada satu dari setiap 500 sampai 1.000 kehamilan .
Koriokarsinoma paling sering ditemukan pada perempuan di atas usia 40 tahun dan mereka yang pernah mengalami kehamilan mola, keguguran, aborsi, atau kehamilan ektopik.
Apa Gejalanya?
Freepik/wayhomestudio
Dilansir dari What to Expect, tanda-tanda koriokarsinoma yang harus diwaspadai antara lain:
Perdarahan vagina lanjutan setelah kehamilan mola, keguguran, aborsi, atau kehamilan ektopik,
keluarnya jaringan yang tidak normal,
sakit perut,
tingkat hCG yang tidak kembali normal setelah kehamilan berakhir.
Apabila sudah menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti paru-paru atau otak, berikut beberapa gejalanya:
Batuk,
kesulitan bernapas,
sakit kepala,
pusing.
Jika Mama pernah mengalami kehamilan ektopik, keguguran, aborsi atau kehamilan mola, pastikan untuk menemui dokter untuk pemeriksaan rutin. Pemeriksaan ini untuk memastikan Mama sudah sembuh dan tidak ada jaringan plasenta yang tertinggal.
Segera hubungi dokter jika Mama mengalami gejala apa pun yang disebutkan di atas dalam waktu satu tahun setelah akhir kehamilan.
Bagaimana Cara Mengobati Koriokarsinoma?
Freepik/senivpetro
Sementara semua jenis kanker membawa risiko, koriokarsinoma merespon dengan sangat baik terhadap pengobatan kemoterapi dan radiasi, serta memiliki tingkat kesembuhan lebih dari 90 persen.
Selain itu, dokter akan memberikan stadium dari koriokarsinoma berdasarkan seberapa besar tumor yang ada dan apakah telah menyebar ke bagian tubuh lain.
Jika tumor berisiko rendah, Mama akan diminta melakukan kemoterapi. Tetapi apabila kanker yang diidap berisiko tinggi, maka kemungkinan dibutuhkan tindakan pembedahan, kemo, dan radiasi.
Apakah Mama Dapat Hamil Kembali setelah Mengalami Koriokarsinoma?
Freepik/wayhomestudio
Menstruasi akan mengalami beberapa perubahan serius saat Mama mengalami kondisi tersebut. Siklus kemungkinan akan berhenti karena tingginya tingkat hCG di dalam tubuh.
Siklus menstruasi mulai kembali normal tiga sampai enam bulan setelah kemo berhenti.
Mama tidak akan bisa hamil jika menjalani histerektomi untuk mengangkat tumor, tetapi operasi ini jarang dilakukan untuk mengatasi kanker ini.
Mama masih bisa punya bayi jika pernah menjalani kemo. Tetapi bicarakan dengan dokter tentang berapa lama menunggu setelah perawatan untuk memulai perencanaan kehamilan.
Nah, itulah informasi mengenai kariokarsinoma, kanker yang bisa terjadi saat hamil. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!