Bicornuate Uterus: Penyebab, Gejala, Risiko, dan Penanganannya

Bicornuate uterus adalah kelainan rahim berbentuk hati. Kondisi ini dapat sebabkan bayi cacat lahir

29 Desember 2021

Bicornuate Uterus Penyebab, Gejala, Risiko, Penanganannya
Unsplash/Suhyeon Choi

Bicornuate uterus adalah jenis malformasi rahim bawaan atau anomali duktus mullerian di mana rahim tampak berbentuk hati.

Uterus bicornuate memiliki dua rongga sedangkan rahim biasanya hanya memiliki satu rongga.

Meskipun bicornuate uterus jarang terjadi, kondisi ini lebih umum terjadi pada perempuan yang pernah mengalami keguguran lebih dari satu kali.

Faktanya, 2,1 persen orang dengan keguguran ganda memiliki bicornuate uterus. Apa risiko biconuarte uterus dan apakah kondisi ini dapat dicegah?

Untuk menambah wawasan, Popmama.com mengulas soal bicornuate uterus, penyebab, gejala, risiko, dan penanganannya. Yuk disimak, Ma.

Penyebab Bicornuate Uterus

Penyebab Bicornuate Uterus
Pexels/Andrea Piacquadio

Bicornuate uterus adalah kelainan kongenital yang terjadi ketika rahim bayi perempuan tidak berkembang secara normal di dalam rahim.

Saluran khusus hanya sebagian menyatu, yang menyebabkan pemisahan dua bagian atas, atau tanduk rahim. Ketika tanduknya sedikit menonjol, rahim tampak berbentuk hati.

Kondisi ini terjadi karena perkembangan abnormal dari saluran paramesonefrik.

Ketika saluran gagal menyatu dengan benar, rahim menjadi dua proyeksi, menyebabkan penampilan berbentuk hati.

Editors' Pick

Risiko Bicornuate Uterus

Risiko Bicornuate Uterus
Unsplash/Anna Hecker

Risiko utama yang terkait dengan bicornuarte uterus adalah persalinan prematur dan kemungkinan insufisiensi serviks.

Insufisiensi serviks dan persalinan prematur berpotensi menyebabkan keguguran trimester kedua.

Kondisi ini juga meningkatkan risiko Kematian bayi saat lahir karena terlalu prematur, yaitu sebelum 24 atau 25 minggu kehamilan.

Karena lekukan di bagian atas rahim, janin yang sedang berkembang juga mungkin tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan persalinan prematur atau bayi dengan berat lahir rendah.

Cacat lahir juga mungkin terjadi karena ruang yang terbatas di dalam rahim. Menurut sebuah penelitian, risiko cacat bawaan empat kali lebih tinggi daripada bayi yang lahir dari perempuan dengan rahim normal.

Gejala Bicornuate Uterus

Gejala Bicornuate Uterus
Pexels/cottonbro

Karena perempuan dengan bicornuate uterus dilahirkan dengan kondisi ini, biasanya mereka tidak mengetahui kondisi ini. Kecuali jika dilakukan pemeriksaan USG sebelumnya.

Secara keseluruhan, tidak ada gejala yang terlihat jika seseorang mengalami bicornuate uterus.

Faktanya, sebagian besar perempuan bahkan tidak tahu bahwa mereka memiliki rahim ini sampai mereka hamil.

Yang lain mungkin mengetahui tentang anomali jika mereka mengalami keguguran berulang, karena kelainan rahim ini meningkatkan risiko keguguran.

Penting untuk dicatat bahwa bicornuate uterus tidak menyebabkan masalah dengan pembuahan. Telur yang telah dibuahi dapat tertanam dalam rahim berbentuk hati.

Terkadang pada masa remaja, perempuan muda dengan bicornuate uterus akan mengalami nyeri haid dan pendarahan hebat. Namun gejala ini tidak terjadi pada setiap orang dan itu tidak selalu menjadi gejalanya.

Diagnosis

Diagnosis
Pexels.com/MelikeBenli

Dokter bisa mengetahui apakah seorang perempuan memiliki rahim bicornuate melalui USG standar atau dengan menggunakan histerosalpingogram (HSG) atau histeroskopi.

Dalam beberapa kasus, diagnosis mungkin perlu dikonfirmasi menggunakan USG 3D atau laparoskopi

Dengan menggunakan HSG saja, dokter dapat mendiagnosis dengan benar 55 persen kasus bicornuate uterus. Tetapi ketika dikombinasikan dengan ultrasonografi, hasilnya meningkat menjadi 90 persen.

Beberapa dokter bahkan mungkin menggunakan MRI untuk mengidentifikasi kondisi ini.

Prosedur ini memberikan sejumlah gambar dan dapat memberikan informasi kepada dokter tentang struktur rahim dan permukaan fundusnya. Prosedur ini juga menyediakan data tentang anatomi daerah vagina dan panggul.

Penanganan Kondisi Bicornuate Uterus

Penanganan Kondisi Bicornuate Uterus
Freepik/Peoplecreations

Jika Mama hamil dan memiliki bicornuate uterus, kehamilan kemungkinan akan dianggap berisiko tinggi. Tim medis akan sering melakukan USG dan memeriksa posisi janin.

Jika Mama didiagnosis dengan bicornuate uterus, pertimbangkan untuk menemui spesialis untuk mendapatkan pendapat kedua dan mendiskusikan rencana perawatan.

Berikut beberapa penanganan sesuai dengan kondisi Mama:

  • Pembedahan

Dalam kebanyakan kasus, dokter tidak secara rutin menyarankan perawatan bedah. Meskipun beberapa mungkin merekomendasikan operasi laparoskopi jika Mama mengalami keguguran berulang.

  • Cerclage Serviks

Jika Mama hamil, dokter mungkin merekomendasikan cerclage serviks. Ini merupakan jahitan yang dipasang di serviks untuk menghentikan pelebaran dini. Prosedur ini dapat membantu mencegah kelahiran prematur dan kemungkinan keguguran pada akhir kehamilan.

  • Persalinan caesar

Bicornuate uterus dapat menyebabkan janin sungsang atau lahir prematur. Jika kehamilan cukup bulan, dokter mungkin merekomendasikan operasi caesar.

Operasi akan dilakukan dekat dengan hari perkiraan lahir, terutama jika janin memiliki sedikit ruang untuk mendapatkan posisi lahir.

Kondisi ini tidak memiliki gejala, sehingga sangat penting bagi Mama untuk rutin memeriksakan kehamilan.

Tujuannya agar dokter dapat mendiagnosis dengan cepat bila ada kelainan tertentu. Dengan diagnosis cepat dan penanganan tepat, Mama bisa memiliki kehamilan dan janin yang sehat dengan bicornuate uterus.

Sekarang Mama sudah mengetahui soal rahim berbentuk hati atau bicornuate uterus, penyebab, gejala, risiko, dan penanganannya. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Baca juga:

The Latest