8 Tips Aman Mengatasi Jerawat saat Hamil

Hal pertama yang perlu Mama lakukan untuk mengatasi jerawat di masa kehamilan adalah dengan rutin mencuci muka.

Bersihkan wajah mama menggunakan produk pencuci wajah yang aman digunakan oleh ibu hamil. Saat mencuci wajah, hindari terlalu menggosok wajah secara kasar. Ada baiknya untuk menggosok wajah secara lembut dan hati-hati.

Setelah mencuci wajah, pastikan untuk membilasnya sampai bersih, terutama di area pori-pori yang cenderung tersumbat, seperti di sekitar garis rambut dan rahang.

Selain itu, hindari juga produk tertentu, seperti scrub wajah, astringent, dan masker. Produk-produk tersebut cenderung mengiritasi kuli yang dapat memperburuk jerawat.

Perlu diingat juga untuk tidak mencuci muka terlalu sering. Jika terlalu sering, maka kelembapan alami wajah akan hilang. Untuk mengatasi jerawat, Mama cukup untuk mencuci wajah minimal dua kali sehari, pada pagi dan malam hari.

Selain karena faktor hormonal, jerawat yang muncul juga bisa disebabkan karena makanan yang Mama konsumsi.

Untuk menghindari munculnya jerawat di wajah, ada baiknya Mama mengurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak gula, makanan yang pedas, makanan tinggi karbohidrat (seperti keripik dan kue), serta makanan cepat saji.

Makanan-makanan tersebut, dapat meningatkan kadar hormon insulin dalam tubuh yang dapat merangsang produksi minyak wajah atau sebum.

Sering tidak disadari, ternyata keramas secara teratur dapat membantu Mama mengatasi jerawat di masa kehamilan.

Jika jarang keramas, rambut akan menjadi kotor dan kusam. Karena letak rambut dan wajah berdekatan, kotoran dan minyak yang ada di rambut bisa menempel di pipi dan kemudian menyebabkan wajah menjadi berjerawat.

Oleh karena itu, keramas secara teratur bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi dan mencegah munculnya jerawat di wajah.

Obat jerawat yang ada di pasaran tidak semuanya dapat digunakan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, penting untuk Mama melihat zat kandungan dalam obat jerawat yang akan digunakan.

Beberapa jenis kandungan dalam obat jerawat yang aman digunakan dalam jumlah kecil oleh ibu hamil adalah azelaic acid, eritromisin, benzoyl peroxide, clindamycin, dan glycolic acid.

Untuk memastikan keamanan, dosis, dan cara penggunaanya, lebih baik berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, Ma.

Memencet jerwat masih sering dilakukan banyak orang karena dianggap sebagai cara cepat untuk mengatasi jerawat. Namun, sebenarnya memencet jerawat justru dapat menimbulkan masalah yang lebih serius.

Bukannya menyelesaikan masalah, memencet jerawat justru dapat menyebabkan infeksi dan memperparah peradangan jerawat.Tak hanya itu, memencet jerawat juga dapat menimbulkan bekas luka dan bopeng yang sulit hilang.

Jika Mama ragu untuk menggunakan obat yang mengandung bahan kimia, Mama bisa mengatasi jerawat dengan menggunakan bahan-bahan alami yang ada di rumah.

Mama bisa membuat obat alami dari madu, timun, tea tree oil, minyak kelapa, dan tomat.

Menjaga kebersihan barang-barang yang sering digunakan dapat membantu Mama untuk mengatasi dan mencegah munculnya jerawat.

Pastikan Mama menjaga kebersihan handuk, sarung bantal, ponsel, dan barang apa pun yang memiliki kemungkinan bersentuhan langsung dengan kulit wajah.

Stres berlebih dapat memperparah permasalahan jerawat. Hal ini karena stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat merangsang peradangan pada jerawat.

Oleh karena itu, untuk mengefektifkan penyembuhan jerawat di wajah, Mama perlu mencoba untuk mengelola stres dengan baik.

Itu tadi tips aman mengatasi jerawat saat hamil. Semoga informasi ini dapat membantu Mama dalam mengatasi jerawat selama kehamilan, ya, Ma!