Sering Dialami, Bolehkah Ibu Hamil Menggunakan Obat Jerawat?

Jerawat saat hamil bikin resah, tapi tidak boleh sembarangan diobati

27 Maret 2021

Sering Dialami, Bolehkah Ibu Hamil Menggunakan Obat Jerawat
Freepik/jcomp

Kehamilan mengubah banyak hal dalam kehidupan kita. Tak terkecuali perubahan hormon yang menjadi sangat fluktuatif karenanya. Sebagian orang mengalami pregnancy glow yang membuat kulitnya menjadi tampak sangat sehat dan berada dalam kondisi bercahaya. Tetapi, sebagian ibu hamil yang lain, harus berjuang dengan berbagai masalah kulit yang muncul akibat perubahan hormon tersebut. 

Salah satu masalah kulit yang muncul saat hamil adalah jerawat. Tentu saja hal ini membuat risih dan tidak percaya diri ya, Ma. Namun, sebelum mengobatinya dengan salep atau losion jerawat, berikut ini Popmama.com merangkum hal-hal yang harus Mama ketahui seputar penggunaan obat jerawat saat hamil.

Penyebab Munculnya Jerawat saat Hamil

Penyebab Muncul Jerawat saat Hamil
Freepik/freepik

Saat hamil, hormon-hormon dalam tubuh bergejolak. Salah satu hormon yang meningkat adalah hormon androgen. Hormon ini menyebabkan kelenjar pada kulit berkembang dan memproduksi lebih banyak sebum atau minyak. Sebum inilah yang menyumbat pori-pori dan menjadi tempat yang disukai bakteri, peradangan, dan jerawat. 

Editors' Pick

Jenis Obat Jerawat yang Dilarang Digunakan Ibu Hamil

Jenis Obat Jerawat Dilarang Digunakan Ibu Hamil
Freepik

Jerawat yang muncul saat hamil memang meresahkan. Apalagi bagi Mama yang selama ini memiliki kondisi kulit yang baik sebelum hamil. Sebelum mengobatinya dengan obat jerawat yang ada di rumah, Mama perlu lebih jeli meneliti kandungan obat jerawat yang dimiliki. 

Secara spesifik, ibu hamil harus menghindari empat jenis obat-obatan jerawat ini, antara lain:

  • Isotretinoin, karena dapat menyebabkan cacat lahir, meningkatkan risiko keguguran dan kematian janin.
  • Terapi hormon, yang dapat menyebabkan cacat lahir.
  • Retionoid topikal (adapalene, tazarotene, dan tretinoin), yang masuk ke aliran darah dan dapat diteruskan ke janin.
  • Tetrasiklin oral (doksisiklin, minosiklin, tetrasiklin), yang memengaruhi pertumbuhan tulang dan warna gigi pada janin.

Bahan Kandungan Dalam Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Bahan Kandungan Dalam Skincare Harus Dihindari Ibu Hamil
Pexels/rodnae-prod

Terkadang, bahan-bahan dalam skincare yang digunakan sehari-hari seringkali tidak disadari bahayanya pada kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. 

Retinol dan retinoid, misalnya. Bahan ini banyak pula ditemukan dalam produk-produk skincare drugstore. Kedua kandungan bahan ini dapat masuk ke aliran darah dan mengalir menuju ke janin sehingga berisiko menyebabkan cacat lahir. 

Bagi Mama yang menggunakan skincare yang mengandung AHA atau alpha-hydroxy acid, sebaiknya menghentikan pemakaiannya saat hamil karena diketahui dapat terserap ke aliran darah walaupun efeknya bagi janin masih belum diketahui. 

Sedangkan benzoyl peroxide dan salicylic acid masih diperdebatkan keamanannya. Banyak dokter yang menyarankan untuk menghindari pemakaian kedua bahan ini pada saat hamil. Tetapi American Academy of Dermatology (AAD) mengatakan keduanya relatif aman digunakan selama dalam dosis kecil. 

Merawat Kulit yang Berjerawat saat Hamil

Merawat Kulit Berjerawat saat Hamil
Freepik/Jcomp

Perawatan kulit saat hamil memang gampang-gampang sulit. Tetapi, pada umumnya perawatan kulit berjerawat saat hamil bisa dilakukan dengan meminimalkan penggunaan obat dan memaksimalkan perawatan alami. 

Meski kulit sedang terasa sangat berminyak, hindari terlalu sering mencuci wajah karena tindakan ini justru akan membuat kulit makin kering dan kehilangan kelembapan alaminya. Akibatnya, justru akan semakin banyak minyak yang diproduksi dan lebih rentan berjerawat. 

Hindari mencuci wajah dengan air panas karena air panas dapat membuat kulit semakin kering. Gunakan pencuci wajah yang bebas bahan sabun dan memiliki formulasi yang lembut, serta hindari melakukan scrubbing. Minimalkan gesekan saat mengeringkan wajah dengan handuk. Sebaiknya tepuk-tepuk lembut permukaan wajah dengan handuk atau tisu lembut. 

Pengobatan Alami untuk Jerawat saat Hamil

Pengobatan Alami Jerawat saat Hamil
Freepik/diana.grytsku

Alih-alih menggunakan obat-obatan yang mengandung bahan kimia berbahaya, Mama bisa menggantinya dengan pengobatan alami. Minyak kelapa, misalnya. Minyak kelapa memiliki bahan anti bakteri dan anti jamur.

Minyak kelapa bersifat menenangkan kulit dan mudah diserap kulit. Aplikasikan minyak kelapa murni sedikit ke wajah sebelum tidur sebagai pengganti pelembap.

Pengobatan alami lain yang bisa dicoba adalah menggunakan oatmeal dan mentimun. Oatmeal dan mentimun merupakan bahan yang dapat mendinginkan dan menenangkan kulit. Haluskan kedua bahan ini menggunakan blender, simpan dalam kulkas, kemudian aplikasikan pada wajah. Diamkan selama 10 sampai 15 menit, lalu bilas sampai bersih. Mama juga bisa menambahkan madu ke dalam campurannya. 

Apabila jerawat yang diderita terasa sangat mengganggu, kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan dokter kulit alih-alih mengobatinya sendiri.

Nah, itulah informasi seputar penggunaan obat jerawat saat hamil. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga:

The Latest