7 Pesan untuk Calon Orangtua yang Sedang Program Hamil

Berikut beberapa pesan penting untuk kamu dan pasangan yang sedang berjuang program hamil

20 November 2021

7 Pesan Calon Orangtua Sedang Program Hamil
pexels/rodnae productions
pasangan yang sedang melihat hasil test pack

Tidak semua pasangan yang sudah menikah memiliki kemudahan untuk mendapatkan momongan.

Beberapa pasangan harus berusaha dan menunggu bertahun-tahun, atau malah berakhir dengan fakta bahwa mereka tidak bisa memiliki momongan.

Bagi kamu yang sedang sangat menantikan buah hati, pasti lelah ya jika terus dikecewakan dengan garis satu di testpack setiap bulannya.

Awalnya, kamu mungkin mengira jika setelah menikah dan saling setuju dengan pasangan bisa segera hamil. Tapi jika takdir belum mengiyakan, jangan putus asa, ya.

Berikut Popmama.com rangkumkan beberapa saran dari mereka di luar sana yang pernah berada di posisi kamu. Yuk, kita simak bersama!

Jangan Jadikan Fakta sebagai Patokan

Jangan Jadikan Fakta sebagai Patokan
pexels/andrea piacquadio
perempuan yang sedang memikirkan masalahnya

Perempuan sehat berusia 30 tahun hanya memiliki peluang 20 persen untuk hamil dan memiliki 2-3 hari subur setiap bulannya.

Dari keseluruhan yang berhasil hamil, 20 persen mengalami keguguran. Ini adalah fakta yang ada.

Tapi, bukankah kamu juga melihat banyak mereka yang berhasil hamil dan melahirkan dengan usia di atas 30 tahun?

Jadi, jangan biarkan fakta menghalangi semangat kamu untuk memiliki buah hati. Jika diperlukan, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter dan melakukan program hamil yang paling tepat.

Jangan Percaya pada Mitos Seputar Seks

Jangan Percaya Mitos Seputar Seks
Freepik/Jcomp

Karena belum juga mempunyai momongan, kamu mungkin akan banyak mendengar saran tentang bagaimana posisi seks yang seharusnya dilakukan agar cepat hamil.

Namun, kamu harus melakukan riset dan bertanya langsung dengan dokter apakah posisi tersebut memang diperlukan atau tidak.

Dari pada memusingkan ucapan orang lain, lebih baik kamu menikmati setiap momen intim bersama pasangan.

Karena, ada banyak sekali mitos di masyarakat, yang jika semakin lama dipikirkan akan justru membebani kamu dan pasangan.

Editors' Pick

Jangan Ragu untuk Mengunjungi Dokter Kandungan

Jangan Ragu Mengunjungi Dokter Kandungan
pexels/mart productions
ibu hamil sedang diperiksa

Mengunjungi dokter kandungan bukan hanya dilakukan saat sedang hamil saja. Meskipun belum hamil, kamu bisa memeriksakan diri ke dokter, apalagi jika sedang berusaha mendapatkan momongan.

Selama konsultasi, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan ginekologi umum, serta memelajari riwayat kesehatan kamu dan pasangan.

Dengan berkonsultasi dengan dokter, kamu bisa mengetahui siklus haid lebih baik, serta memelajari letak masa subur.

Pastikan dokter memberikan saran jika kamu dan pasangan memiliki riwayat penyakit tertentu, ya.

Jangan malu untuk bertanya sebanyak mungkin ya. Sebab, kamu dan pasangan harus pulang dengan pertanyaan yang sudah terjawab dan perasaan lebih tenang.

Hindari Kebiasaan Buruk

Hindari Kebiasaan Buruk
pexels/diva plavaguna

Setelah mengunjungi dokter, kamu dan pasangan pasti sudah ada gambaran tentang apa yang boleh dan tidak saat sedang berusaha hamil.

Seperti misalnya tentang kebutuhan nutrisi harian, olahraga, asupan kafein, dan lainnya.

Kopi adalah salah satu minuman yang harus dihindari saat hamil. Jadi, sebaiknya kamu sudah mengurangi asupan kopi harian sejak sebelum hamil.

Begitu pun jika kamu merokok atau mengonsumsi alkohol. Pastikan kamu mulai menghindarinya, ya.

Konsumsi Vitamin Kehamilan

Konsumsi Vitamin Kehamilan
Pexels/JESHOOTS.com

Tidak hanya asupan makanan bergizi saja, kamu juga harus mempersiapkan tubuhnya sebelum hamil.

Hal ini dilakukan agar ketika hamil, tubuhmu sudah memenuhi gizi tubuhnya dan janin. Salah satu gizi yang sudah harus disiapkan sebelum hamil adalah asam folat.

Jadi, disamping makan makanan bergizi, cobalah mengonsumsi asam folat juga ya.

Asam folat sangat berguna untuk membantu pertumbuhan janin dan melindungi sel tubuh. Tubuh perempuan membutuhkan asam folat saat sel tumbuh dengan cepat, seperti yang terjadi di masa kehamilan.

Jangan Takut untuk Mengunjungi Ahli Fertilitas

Jangan Takut Mengunjungi Ahli Fertilitas
pexels/tima miroshnichenko
dokter sedang memeriksa laporan

Ada beberapa kondisi dimana kamu dan pasangan sebaiknya mengunjungi dokter kandungan ahli fertilitas bersama.

Pertama, jika usia kamu sudah lebih dari 35 tahun dan sudah setahun berusaha tapi belum juga mendapatkan momongan.

Kedua, jika usiamu tidak lebih dari 35 tahun dan sudah setengah tahun berusaha tapi belum juga hamil.

Meski begitu, tak apa jika kamu  ingin dan siap mengunjungi ahli fertilitas meskipun tidak sedang berada dalam dua kondisi tersebut.

Ketika kamu merasa ada yang tidak beres dan juga sudah melakukan semua usaha, tidak ada salahnya mengajak pasangan untuk memeriksakan diri.

Cari Teman Bicara jika Memiliki Tekanan Secara Emosional

Cari Teman Bicara jika Memiliki Tekanan Secara Emosional
pexels/andrea piacquadio
dua perempuan sedang mengobrol

Proses mendapatkan buah hati adalah perjalanan yang sangat personal. Tidak semua orang siap membuka isi hatinya kepada orang lain.

Namun, jika mulai merasa tertekan secara emosional karena hal ini, ada baiknya kamu mencari orang yang tepat untuk diajak bicara.

Kamu bisa mulai dari mencari teman dekat yang lebih berpengalaman dan bisa diajak bicara mengenai hal sensitif ini.

Atau, kamu bisa bergabung ke komunitas yang memiliki tujuan yang sama. Dengan memiliki teman satu perjuangan, kamu tidak akan merasa sendirian.

Jika kamu sedang dalam perjalanan untuk mendapatkan momongan, semoga segera bisa terkabulkan, ya. Jangan patah semangat, tetap berpikir positif, dan teruslah berbahagia.

Sebab, Tuhan akan memberikan jawaban terbaik dari semua usaha yang sudah kamu dan pasangan lakukan.

Baca juga:

The Latest