Apa Itu Keputihan Abnormal? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Keputihan abnormal umumnya terjadi akibat infeksi yang mengganggu keseimbangan flora normal atau bakteri baik di dalam vagina. Dilansir dari MedPark Hospital, infeksi jamur seperti Candida albicans sering menjadi penyebab utamanya.

Kondisi ini bisa muncul karena kelembapan berlebih, penggunaan antibiotik yang tidak tepat, kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes, atau kebersihan area kewanitaan yang kurang terjaga.

Sementara itu, Cleveland Clinic menjelaskan bahwa infeksi bakteri seperti bacterial vaginosis dan infeksi menular seksual juga bisa memicu perubahan pada cairan vagina.

Kebiasaan mencuci vagina dengan cairan berpewangi atau penggunaan celana ketat dalam waktu lama dapat memperparah kondisi ini. Maka, menjaga kebersihan dan keseimbangan pH vagina menjadi langkah utama untuk mencegah keputihan abnormal.

Keputihan adalah hal normal bagi wanita, tetapi perubahan warna, tekstur, atau aroma cairan vagina bisa menandakan adanya masalah kesehatan. Berikut tanda-tanda keputihan abnormal yang perlu Mama perhatikan:

1. Perubahan warna cairan vagina menjadi kuning, hijau, atau keabu-abuan.

2. Bau tidak sedap, terutama amis seperti bau ikan.

3. Keputihan akibat infeksi jamur tampak putih kental seperti susu basi (cottage cheese-like) dan biasanya disertai rasa gatal hebat di area vagina.

4. Keputihan akibat infeksi bakteri berwarna abu-abu atau kekuningan dengan bau menyengat.

5. Rasa nyeri atau tidak nyaman saat buang air kecil atau berhubungan intim.

Dilansir dari Healthdirect, perubahan tersebut biasanya menjadi tanda adanya infeksi jamur atau bakteri yang membutuhkan pemeriksaan dokter.

Penanganan keputihan abnormal harus disesuaikan dengan penyebabnya. Berdasarkan penjelasan dari MedPark Hospital, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk menilai cairan vagina, kemudian menentukan pengobatan yang tepat.

Jika disebabkan oleh infeksi jamur, dokter biasanya meresepkan obat antijamur berupa tablet oral, krim, atau supositoria, yaitu obat yang dimasukkan ke dalam vagina.

Untuk infeksi bakteri seperti bacterial vaginosis, pengobatannya menggunakan antibiotik sesuai anjuran dokter.

Selain itu, Healthdirect juga menyarankan perubahan gaya hidup, seperti mengenakan pakaian dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat, menjaga area intim tetap kering, dan menghindari penggunaan sabun atau cairan pembersih berpewangi.

Dengan penanganan yang tepat, keputihan abnormal bisa diatasi dan keseimbangan flora vagina dapat pulih.

Keputihan abnormal bisa menjadi tanda adanya infeksi jamur, bakteri, atau ketidakseimbangan flora vagina.

Menjaga kebersihan serta menghindari kebiasaan yang mengganggu keseimbangan pH vagina menjadi langkah penting untuk mencegah mama mengalami keputihan abnormal.