Apakah Genetik adalah Faktor Penyebab Bayi Terlahir Kembar Siam?

Ada dua teori yang menjelaskan penyebab bayi terlahir dengan kondisi kembar siam. Namun dua teori tersebut tidak memaparkan adanya faktor genetik yang menjadi penyebab utamanya. 

Teori pertama adalah kembar siam disebabkan proses embrio pada kembar identik kembar monozigotik yang melambat. Awalnya, kembar identik terjadi saat satu sel telur yang dibuahi oleh sel sperma membelah menjadi dua janin. Memasuki 8 sampai 12 hari pasca pembuahan, lapisan embrio akan membelah dan membentuk organ tubuh pada masing-masing janin. 

Namun, proses embrio yang membelah berjalan lambat bahkan bisa menyebabkan pembelahan berhenti sebelum prosesnya selesai. Akibatnya, organ tubuh pada dua janin yang seharusnya terbentuk dan terpisah sepenuhnya, masih menyatu satu sama lain. 

Teori kedua menjelaskan dua sel telur yang telah terpisah, kembali menempel dan menyatu satu sama lain. Namun, tak dijelaskan alasan kedua sel telur itu menempel kembali. 

Perlu Mama tahu, penelitian terhadap dua teori tersebut masih terus dikembangkan. Sehingga belum diketahui secara pasti penyebab bayi bisa terlahir kembar siam.

Rutin memeriksakan kandungan ke dokter bisa membantu Mama mengetahui kondisi kehamilan. Kembar siam dapat diketahui melalui pemeriksaan USG sejak trimester pertama kehamilan. Pada trimester kedua, Mama bisa mengetahui sejauh mana organ tubuh pada bayi kembar berkembang dan melihat kemungkinan organ tubuhnya menempel atau tidak. 

Jika hasil pemeriksaan USG menunjukkan organ tubuh bayi kembar mama saling terhubung, maka dokter akan melanjutkan pemeriksaan dengan pemindaian MRI. Pemindaian ini bertujuan untuk melihat lebih detail bagian organ tubuh yang saling menempel. 

Apabila Mama telah didiagnosis hamil bayi kembar siam, maka dokter akan menentukan penanganan berdasarkan anatomi dan fungsi organ tubuh si Kecil yang menempel. Mama biasanya akan dianjurkan untuk melahirkan melalui operasi caesar lebih cepat dari tanggal perkiraan kelahiran. 

Setelah bayi lahir, dokter terlebih dahulu memeriksa kondisi si Kecil untuk menentukan metode operasi pemisahan yang akan dilakukan. Proses pemisahan organ tubuh bayi yang menempel bisa dilakukan setelah kelahiran atau menunggu bayi berusia satu tahun bahkan lebih. Pertimbangannya adalah kondisi kesehatan kedua bayi mama, perkiraan tingkat keberhasilan proses pemisahan, dan kelengkapan organ tubuh vital seperti jantung serta hati. 

Apabila proses pemisahan berhasil dilakukan, kedua bayi selanjutnya harus menjalankan rehabilitasi untuk terapi fisik dan komunikasi. Tujuannya adalah kedua bayi bisa tumbuh dan berkembang secara normal seperti bayi pada umumnya. 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, belum diketahui secara pasti penyebab bayi bisa terlahir dengan kondisi kembar siam. Sehingga cara pencegahannya belum bisa dijelaskan dengan detail. Cara terpenting untuk memperkecil risiko kelahiran bayi kembar siam adalah rutin memantau kesehatan mama dan si Kecil selama masa kehamilan. 

Semoga Mama dan janin sehat selalu, ya.

Baca juga :

• 5 Faktor yang Dapat Meningkatkan Peluang untuk Memiliki Anak Kembar
• Begini 5 Ciri Kehamilan Kembar yang Wajib Mama Ketahui
• Hebat! Ini 5 Kisah Kembar Siam di Indonesia yang Masih Bertahan Hidup