7 Jenis Vaksinasi yang Diperlukan sebelum Hamil

Vaksinasi adalah salah satu cara agar kamu memiliki kekebalan dalam melawan berbagai infeksi virus tertentu. Bagi kamu yang baru saja menikah dan tengah merencanakan kehamilan, maka kamu sebaiknya segera melakukan vaksinasi.
Mengapa Harus Vaksin sebelum Hamil?
Selama ibu mengandung, sistem kekebalan tubuh akan menurun karena memprioritaskan untuk pertumbuhan janin.
Hal ini membuat kamu lebih rentan terserang infeksi penyakit tertentu yang membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Nah, maka dari itu penting menerima vaksin sebelum hamil agar ibu dan janin terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan. Yuk, kenali 7 jenis vaksinasi yang diperlukan sebelum hamil yang sudah dirangkum Popmama.com berikut.
1. Vaksin MMR

Jika kamu sudah pernah menerima vaksinasi MMR pada masih anak-anak, maka tidak perlu lagi menerima vaksin ini ketika sudah dewasa.
Vaksin ini diberikan untuk melindungi calon ibu dari penyakit campak, gondongan, dan rubella selama hamil. Karena apabila kamu mengalami penyakit ini selama kehamilan, dapat mengakibatkan keguguran.
Penyakit campak juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan prematur, sedangkan penyakit rubella dapat membahayakan kehamilan.
Setelah mendapatkan vaksin MMR, kamu akan disarankan untuk menunggu selama kurang lebih 4 minggu sebelum memulai program hamil.
2. Vaksin influenza

Sebelum hamil sangat disarankan untuk mendapatkan vaksin influenza agar calon ibu dan janin tidak mudah terserang flu atau komplikasi lainnya yang disebabkan oleh flu.
Namun, apabila kamu sudah telanjur dinyatakan hamil, kamu bisa mendapatkan vaksin influenza selama kehamilan. Kamu akan mendapatkan vaksin influenza yang terbuat dari virus flu yang telah dinonaktifkan.
3. Vaksin varicella

Vaksin varicella atau cacar air dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya jika dialami oleh ibu hamil.
Terserang cacar air selama kehamilan muda berisiko menyebabkan bayi cacat penglihatan, gangguan fungsi saraf atau gangguan pendengaran. Sedangkan bila terjadi selama kehamilan tua, berisiko bayi mengalami infeksi cacar air yang berat saat dilahirkan.
Nah, maka dari itu untuk kamu yang ingin hamil dan belum pernah mengalami cacar air bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk mendapatkan vaksin varicella.
4. Vaksin human papillomavirus (HPV)

Vaksin HPV berguna untuk melindungi calon ibu agar tidak tidak terinfeksi HPV. Walaupun belum ditemukan adanya hubungan HPV dengan komplikasi kehamilan seperti keguguran atau kelahiran prematur, infeksi HPV dapat ditularkan dari Mama ke bayi yang baru lahir saat melahirkan meski masih terhitung jarang.
5. Vaksin pneumokokus

Vaksin pneumokokus juga disarankan untuk didapatkan sebelum hamil. Karena vaksin ini dapat membantu agar kamu tercegah dari penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri pneumokokus seperti pneumonia, meningitis, dan bakteremia.
Vaksin ini juga perlu didapatkan untuk calon ibu yang sebelum hamil yang sering merokok atau menderita penyakit tertentu seperti diabetes, jantung, dan paru-paru, atau gagal ginjal kronis.
6. Vaksin hepatitis B

Vaksin hepatitis B dianjurkan bagi kamu sebelum hamil atau menikah, karena hepatitis B bisa ditularkan dari ibu ke anak saat proses persalinan. Penyakit yang diwariskan ini mengakibatkan risiko jangka panjang yang akan dialami oleh si Anak.
Nah, jika kamu belum mendapatkan vaksin hepatitis B, bisa melakukan skrining terlebih dahulu untuk mendeteksi apakah terdapat antibodi dalam tubuh dalam melawan virus tersebut.
Jika tidak ditemukan adanya antibodi, umumnya dokter akan merekomendasikan agar kamu segera mendapat vaksin hepatitis B.
7. Vaksin TDaP

Vaksin TDaP disarankan sebelum hamil agar kamu dan janin terlindung dari penularan penyakit tetanus, difteri, dan batuk renjan.
Apabila sudah telanjur hamil, vaksin ini bisa diberikan setelah kehamilan berusia di atas 20 minggu atau segera setelah bayi lahir.
Nah, itulah 7 jenis vaksinasi yang diperlukan sebelum hamil. Apakah kamu sudah melakukan berbagai vaksinasi di atas?



















