Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Selain Garam, Inilah 5 Makanan Sumber Yodium untuk Program Kehamilan

Freepik/aleksandarlittlewolf
Freepik/aleksandarlittlewolf

Sebelum hamil, hormon tiroid mengatur ovulasi, metabolisme dan manajemen berat badan.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Mengonsumsi makanan kaya yodium, inilah adalah faktor penting guna meningkatkan peluang untuk hamil secara alami. 

Dilansir dari Pharmacytimes, yodium termasuk nutrisi dan mineral yang terlibat dalam pembuahan. Yodium bertanggung jawab pada hormon yang mengatur berbagai enzim.

Selain garam, berikut 5 makanan yang paling banyak mengandung yodium. Yuk, cek ulasan dari Popmama.com!

1. Daging sangat baik untuk mengoptimalkan kesuburan

Freepik/timolina
Freepik/timolina

Selain garam, makanan yang mengandung yodium tinggi adalah daging sapi dan daging ayam.

Sumber zat besi dan nutrisi pada daging, ini sangat baik guna membantu meningkatkan kesehatan.

Emily Bartlett, seorang ahli akupunktur kesuburan di Los Angeles mengatakan kepada Foxnews bahwa daging sapi salah satu makanan terbaik untuk mengoptimalkan kesuburan. 

Apalagi daging sapi mengandung asam lemak omega-3, asam linoleat terkonjugasi (CLA) dan vitamin yang larut dalam lemak. Semuanya itu guna memproduksi hormon di dalam tubuh.

2. Ikan meningkatkan hasil kehamilan yang lebih baik

Freepik/lifeforstock
Freepik/lifeforstock

Ternyata, ikan juga termasuk sumber yodium yang paling baik.

Kandungan yodium pada ikan lebih banyak ditemukan pada ikan kod atau tuna.

Setiap 85 gram tuna mengantongi yodium hingga 17 mikrogram. Kadar tersebut mencukupkan kebutuhan tubuh hingga 11%.

Apalagi ikan sangat tinggi omega 3 yang bermanfaat baik untuk meningkatkan hasil kehamilan atau program IVF menjadi lebih baik.

3. Udang akan membantu meningkatkan libido

Freepik/azerbaijan_stockers
Freepik/azerbaijan_stockers

Selain ikan, udang juga merupakan makanan beryodium. Setiap 85 gram udang mengandung yodium hingga 35 mikrogram.

Saat menjalankan program hamil, makan udang adalah langkah terbaik dalam membantu meningkatkan libido.

Audrey J. Gaskins, ScD, seorang rekan peneliti di Harvard menjelaskan kepada Parents bahwa pasangan yang memasukkan lebih banyak makanan laut akan sangat bermanfaat untuk kesuburan maksimum. 

Dengan mendapatkan asupan yodium dari udang, maka bisa memberikan zat gizi mikro lainnya seperti fosfor, selenium dan vitamin B12.

4. Telur memasok kandungan yodium dan zat besi

Freepik/azerbaijan_stockers
Freepik/azerbaijan_stockers

Telur mengandung hampir semua jenis zat gizi. Tidak mengherankan jika telur juga kaya akan yodium. Namun sebagian besar kandungan yodium di dalamnya, ada pada bagian kuning telur.

Dikutip dari Sincerehealthcaregroup, telur termasuk makanan untuk memperoleh asam amino esensial yang membantu merangsang produksi sperma. 

Bahkan telur memasok hampir semua zat besi, kalsium, seng dan folat. Selebihnya, telur menjadi sumber vitamin A, B6 dan B12.

Sedangkan asam lemak omega 3 EPA dan DHA pada telur, ini bisa meningkatkan kesuburan selama program kehamilan.

5. Susu menurunkan risiko infertilitas gangguan ovulasi

Freepik
Freepik

Ternyata, susu dan produk susu mengandung yodium dalam kadar yang cukup.

Dalam 200 mL susu sapi terkandung yodium sebanyak 50-100 mcg. Jumlah ini cukup untuk memenuhi 66% kebutuhan harian orang dewasa.

Diwartakan dari Verywellfamily, susu adalah pilihan tepat untuk kesuburan dan kehamilan. Susu juga merupakan sumber vitamin yang larut dalam lemak. Termasuk vitamin A, E, D, K dan K2.

Mengonsumsi produk susu rendah lemak, ini dapat menurunkan risiko infertilitas gangguan ovulasi. Ini karena susu memiliki laktosa, vitamin D, kalsium dan fosfor.

Demikianlah 5 makanan kaya yodium untuk program hamil. Mama dan Papa akan mengonsumsinya yang mana?

Share
Editorial Team

Latest in Pregnancy

See More

Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol?

Pixabay/Andryhariata
Pixabay/Andryhariata

Selama menyusui Mama menjadi sangat selektif ya Ma? Khususnya soal pilihan makanan. Pasalnya, makanan yang Mama konsumsi ini bukan hanya diserap oleh tubuh Mama sendiri, tetapi juga akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan ASI.

Bagi Mama pecinta jengkol dan pete, mungkin memasuki masa-masa menyusui ini menjadi sesuatu yang berat ya, Ma? Pasalnya orang-orang di sekitar Mama mungkin menghimbau Mama untuk mengurangi hingga meninggalkan kebiasaan Mama mengonsumsi jengkol.

Hal ini karena, banyak yang menyebutkan makanan jengkol tidak baik apabila dikonsumsi oleh Ibu yang sedang menyusui. Alasannya beragam ada yang menyebutkan rasa ASI dapat berubah menjadi pahit ada juga yang menyebutkan bau ASI yang bisa ikut berubah seperti aroma jengkol.

Lalu, seperti apa sih fakta sebenarnya, bolehkah ibu menyusui makan jengkol? Simak informasi yang telah dirangkumkan Popmama.com berikut ini!

1. Apakah rasa dan aroma ASI dapat berubah akibat jengkol?

Freepik/freepik
Freepik/freepik

Sampai saat ini sejatinya belum ada jurnal penelitian  medis yang dapat menjawab secara pasti mengenai efek jengkol dan sintesisnya di dalam ASI ini.

Namun, dilansir dari Sciecedaily, disebutkan bahwa jengkol ternyata memiliki sebuah kandungan zat yang sama seperti yang dimiliki bawang putih yaitu Allyl Methyl Sulfide (AMS) dimana zat ini merupakan metabolit dengan aroma yang sangat khas.

Secara alami kandungan AMS yang terdapat di dalam bawang putih, memang disebutkan mampu tersintesis dan terbawa di dalam ASI, sehingga merubah aroma dan cita rasanya. Oleh karenanya sebaiknya Mama tidak berlebihan dalam mengkonsumsi buah jengkol ini.

2. Apa efek konsumsi jengkol berlebihan bagi Ibu menyusui?