Mengurangi Karbohidrat, Apakah Benar Bisa Cepat Hamil?

Ketahui dulu manfaat dan perat karbohidrat dalam tubuh sebelum bicara porsi yang harus kamu konsumsi setiap harinya.

Tubuh kita membutuhkan karbohidrat sebagai bahan bakar utama dalam tubuh. Sangat penting untuk memenuhinya, tapi di beberapa kondisi memang calon mama dan papa harus mengurangi asupannya.

Pasalnya karbohidrat tingkat tinggi, terutama yang olahan sudah dikehatui memengauhi fungsi metabolisme tubuh dan dapat memicu obesitas. Kegemukan inilah yang bisa mengurangi tingkat kesuburan.

Jika berat tubuh kamu berlebih atau justru kekurangan dari kisaran ideal, maka mengurangi karbohidrat bisa jadi solusi.

Namun, jika tubuh kamu memilki bobot ideal maka itu tidak berlaku.

Dr. Gillian Lockwood, seorang Eksekutif Direktur dari Fertility Group, America mengatakan bahwa ketergantungan para perempuan akan makanan yang enak, dan tinggi karbohdirat sangat mempengaruhi sistem reproduksi perempuan.

Tidak tanggung-tanggung yang dipengaruhi adalah mengurangi kualitas telurnya.

Itulah kenapa jika pasangan suami dan istri disarankan untuk mengurangi asupan karbohidrat pada saat merencanakan kehamilan.

Dr. Gillian menyarankan untuk mengganti sereal sarapan olahan dengan telur atau yoghurt alami dan buah-buahan. Atau mengganti sandwich makan siang dengan salad bebas karbohidrat.

Ketika kamu dan pasangan membutuhkan karbohidrat sebaiknya pilih muesli atau oat yang rendah karbohdirat. Atau bisa juga memilih nasi merah daripada nasi putih.

Kenapa seperti itu?

Hal ini karena karbohidrat bisa menyebabkan lonjakan gula darah. seiring dengan bertambahnya waktu, kemampuan tubuh untuk mengurai karbohidrat semakin menurun.

Proses inilah yang menyebabkan metabolisme menurun menyebabkan peradangan dalam tubuh dan merusak mitokondria.

Sedangkan ovarium adalah organ yang paling dipengaruhi mitokondria pada perempuan dan merusak DNA pada sperma di pria. Memengaruhi kemampuan mereka untuk berenang, jumlahnya, dan sperma yang diproduksi.

Karenanya diet rendah karbohidrat sangat penting bagi Mama dan Papa.

Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh karbohidrat terhadap fertilitas oleh Delaware Institute for Reproductive Medicine (DIRM) di Amerika. Uji coba ini dilakukan pada 120 perempuan yang terbagi menjadi dua kelompok. Dalam satu kelompok yang termasuk dalam "rendah karbohidrat" 58% nya ternyata bisa melahirkan bayi.

Berbeda dengan kelompok yang lainnya, di mana hanya 11 persen orang dalam kelompok "tinggi karbohidrat" yang bisa melahirkan bayi.

Para peneliti menyimpulkan bahwa mereka yang mencoba untuk hamil harus menargetkan protein hingga 35 persen dan karbohidrat kurang dari 40 persen.

Dokter selalu memberi saran untuk mengurangi asupan karbohidrat pada Ibu hamil.

Hal ini karena perempuan dengan asupan karbohidrat lebih rendah memiliki tingkat keberhasilan empat kali lipat dari mereka yang menggunakan diet biasa.

Akan tetapi, calon papa juga harus menjaga kesehatan agar kondisi tubuh tetap prima saat kamu hamil nanti, ya.

Jadi, menjaga pola makan saat merencanakan kehamilan itu penting sekali. Konsultasikan dulu ke dokter dan ahli gizi terkait dengan kondisi tubuh agar tetap bugar selama menjalankan kehamilan.

Selamat menjalankan pola hidup sehat!