Mengalami Infertilitas Idiopatik Tetap Bisa Hamil, Begini Caranya!
Meski penyebabnya tidak diketahui, bukan berarti tak dapat memiliki keturunan
23 Maret 2021

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah menikah, kehamilan adalah salah satu hal yang sangat dinantikan oleh pasangan suami istri. Tetapi, jika setelah hitungan tahun menikah tak kunjung ada tanda-tanda kehamilan, mungkin kamu dan pasangan menjadi bertanya-tanya, bukan?
Ada berbagai hal mengapa bisa terjadi demikian, mungkin ini terjadi lantaran adanya permasalahan infertilitas pada kamu atau pasangan. Untuk memastikan penyebab infertilitas, kamu dan pasangan tentu memerlukan pemeriksaan dokter kandungan secara menyeluruh.
Dalam siaran persnya, dr. Gita Pratama, Sp.OG-KFER, M.RepSc, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi & Reproduksi RS Pondok Indah - IVF Centre, infertilitas idiopatik terjadi pada sekitar 10 persen pasangan dengan gangguan kesuburan.
Meski demikian, apakah pasangan dengan masalah infertilitas idiopatik tersebut tetap dapat hamil secara alami? Untuk mengetahui jawabannya, berikut Popmama.com telah merangkum ulasannya. Disimak yuk!
Editors' Pick
1. Apa itu infertilitas idiopatik?
Infertilitas idiopatik (unexplained infertility) merupakan keadaan ketika pasangan sudah melakukan pemeriksaan lengkap seperti pemeriksaan analisis semen, penilaian fungsi ovulasi, dan uji patensi tuba, lau semua dinyatakan normal, namun tetap tidak bisa hamil.
Umumnya, terdapat setidaknya 10 persen pasangan yang mengidap gangguan kesuburan tersebut. Sehingga dibutuhkan pemeriksaan secara menyeluruh oleh dokter kandungan untuk mengetahui permasalahan lebih lanjut.
2. Bisakah pasangan dengan infertilitas idiopatik hamil?
Infertilitas idiopatik sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Itulah mengapa banyak pasangan suami istri yang merasa sedih lantaran tidak kunjung mendapat keturunan meski sudah melewati berbagai tahapan pemeriksaan.
Namun, dalam paparannya dr. Gita menjelaskan, meski penyebab pastinya tidak diketahui, bukan berarti pasangan dengan infertilitas idiopatik tidak dapat memiliki keturunan.
Diketahui bahwa tingkat kehamilan secara spontan pada pasangan dengan infertilitas idiopatik justru lebih tinggi daripada pasangan dengan penyebab infertilitas yang lainnya.
Penelitian menunjukkan, angka kehamilan secara spontan terjadi sebanyak 13-15 persen pada percobaan tahun pertama, dan meningkat menjadi 35 persen pada percobaan tahun berikutnya. Namun, ini juga bisa menurun dengan durasi infertilitas yang sudah lebih dari tiga tahun serta pada pasangan yang perempuannya sudah berusia di atas 30 tahun.