Penyintas Covid-19 Ingin Lakukan Promil? Ini Kata Dokter Kandungan!

Tidak ada perbedaan mendalam, hanya saja perlu memeriksakan kualitas sperma terlebih dahulu

27 Juli 2021

Penyintas Covid-19 Ingin Lakukan Promil Ini Kata Dokter Kandungan
Freepik

Menantikan kehadiran buah hati tentu menjadi dambaan bagi setiap pasangan yang telah resmi menjadi sepasang suami istri. Namun, ada banyak kondisi yang membuat pasangan harus lebih bersabar untuk menadapatkan calon buah hati.

Misalnya ketika salah satu dari pasangan dinyatakan terinfeksi Covid-19. Hal ini tentu saja membuat keinginan untuk mendapatkan anak terpaksa harus ditunda demi kesehatan bersama.

Ketika kamu atau pasanganmu sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, maka program hamil (promil) pun bisa langsung. Tentunya dengan memerhatikan hal-hal tertentu ya!

Untuk membahas hal tersebut, Popmama.com berkesempatan melakukan sesi wawancara bersama dr. M. Luky Satria Syahbana Marwali, Sp.OG-KFER, Dokter Kandungan - Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi di Mayapada Hospital Jakarta Selatan

Dalam penjelasannya, dr. Luky menyebutkan, "Kalau sudah dinyatakan sembuh berarti sudah kembali seperti biasa, maksudnya bisa memulai promil biasa. Cuma ya sperma laki-lakinya harus digarisbawahi karena berpengaruh banget karena si Covid-19."

Untuk mengetahui informasi selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkumnya untuk diketahui para penyintas Covid-19 yang ingin melakukan promil. Disimak yuk, calon Mama dan calon Papa!

1. Memerhatikan kondisi sperma

1. Memerhatikan kondisi sperma
Pixabay/TBIT

Jika Papa yang dinyatakan pernah terinfeksi Covid-19, maka hal utama yang perlu dilakukan ketika sembuh dan ingin melakukan promil adalah memeriksakan kondisi sperma pada dokter.

Sebagaimana disebutkan oleh dr. Luky, "Jadi yang udah jelas terbukti memengaruhi kesuburan itu pada laki-laki, itu udah jelas, udah banyak penelitiannya. Jadi (Covid-19 membuat) kualitas sperma menjadi terganggu."

Menurut penjelasan dr. Luky, ada beberapa hal yang membuat penyintas Covid-19 mengalami perubahan kualitas sperma. Diantaranya adalah gejala yang dialami ketika terkena Covid-19.

"Sebetulnya sih banyak pengaruh antara demam, karena kalau sperma ini kan kalau lagi demam juga kan jelek ya. Jadi (gejala) Covid-19 ini juga bikin sperma jadi terganggu," lanjutnya.

2. Sifatnya akan kembali seperti normal

2. Sifat akan kembali seperti normal
Freepik/wavebreakmedia_micro

"Untuk laki-laki yang sembuh dari Covid-19 dan pengin promil, itu harus periksa dulu spermanya," ujar dr. Luky kembali menjelaskan.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa kondisi sperma penyintas Covid-19 perlu lebih dulu diperiksakan sebelum memulai promil. Baik yang ingin hamil alami atau melakukan promil seperti bayi tabung dan jenis promil lainnya.

Meski demikian, dr. Luky menyebutkan bahwa kondisi sperma yang menurun akibat Covid-19 ini sifatnya adalah sementara. "Untungnya kelainan sperma ini reversible gitu ya, nggak permanen. Jadi misalnya bisa hamil alami ya tinggal nunggu waktu saja. Cuma kalau misalkan ada rencana bayi tabung atau promil lain, itu kan harus ditreatment dulu kan itu spermanya."

Editors' Pick

3. Apakah menganggu keseuburan perempuan?

3. Apakah menganggu keseuburan perempuan
Freepik/nensuria

Jika tadi membahas kesuburan pada laki-laki, bagaimaan dengan calon Mama penyintas Covid-19? Apakah akan mengalami permasalahan keseburan juga seperti yang dialami oleh calon Papa?

Dijelaskan oleh dr. Luky, untuk perempuan penyintas Covid-19 umumnya tidak mengganggu kesuburan, "Sampai saat ini, kita belum ada (penemuan) yang membedakan antara kena covid sama sebelum kena covid. Apakah itu ovulasi, siklus haid, kualitas embrio terganggu atau nggak itu nggak ada perbedaan."

Meski disebut tidak ada perbedaan, dr. Luky menjabarkan bahwa secara teori sebenarnya virus Covid-19 ini bisa saja memengaruhi kesuburan perempuan. Sebab virtus tersebut akan menempel di paru-paru, tepatnya pada reseptor ACE.

"Jadi si virus covid itu nempel di reseptor ACE, baru dia berkembang biak. Reseptor ini banyak di ovarium, sel telur, dinding rahim, jadi kalau secara teori harusnya ini jangan-jangan terganggu ya. Cuma pada praktik sehari-hari sih perempuan nggak ada masalah, makanya ini masih diteliti lebih lanjut," lanjutnya.

4. Kapan waktu yang tepat untuk promil setelah sembuh Covid-19?

4. Kapan waktu tepat promil setelah sembuh Covid-19
Freepik

Ketika ditanya, kapan waktu yang tepat bagi para penyintas Covid-19 untuk melakukan promil? dr. Luky menjawab tidak perlu menunggu bagi perempuan, namun bagi laki-laki perlu memeriksakan lebih dulu kondisi spermanya.

"Kalau perempuan sudah dinyatakan sembuh, mau promil ya langsung promil. Cuma kalau yang laki-laki kan diperiksa dulu spermanya, berapa berat kelainan spermanya. Soalnya ini berhubungan, semakin berat (gejala) covidnya maka semakin berat kelainan spermanya. Kalau gejalanya lebih berat ya butuh waktu yang lebih lama untuk mengembalikan normal baru bisa promil," ujar dr. Luky menjelaskan.

Sehingga dr. Luky menyebutkan bahwa para penyintas Covid-19 bisa langsung memulai promil setelah sudah dinyatakan sembuh. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah pada calon Papa. Jadi, konsultasikan kembali pada dokter ya, Ma, Pa!

5. Makanan atau vitamin khusus untuk promil

5. Makanan atau vitamin khusus promil
Freepik/whatwolf

Selain memerhatikan kondisi sperma, hal yang perlu diperhatikan adalah kesehatan tubuh serta makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

"Untungnya kan selama covid pasti minumnya vitamin D, banyak vitamin-vitamin yang diminumkan itu bagus juga untuk kesuburan, jadi tinggal diteruskan aja. Makanan tertentu juga sebetulnya sama aja, terpenting makanan bergizi seimbang," jelas dr. Luky.

Jadi, hal yang perlu diperhatikan ketika penyintas Covid-19 ingin melakukan promil adalah dengan memerhatikan gaya hidup sehat melalui makanan bergizi seimbang dan meneruskan konsumsi vitamin yang baik untuk kesuburan.

Selain itu, dr. Luky juga menyebutkan untuk tidak melupakan semua nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, "Terpenting makanannya sehat dan gizi lengkap. Semua harus di makan (ada karbohidrat, protein, dan nutrisi penting lain), nggak usah diet-diet lah."

6. Vaksinasi untuk penyintas Covid-19 yang akan promil

6. Vaksinasi penyintas Covid-19 akan promil
Freepik
Ilustrasi vaksinasi

Jika pada awal pandemi para penyintas Covid-19 tidak diizinkan mendapatkan vaksinasi saat belum genap 3 bulan dari waktu dinyatakan sembuh, saat ini ternyata tidak demikian, Ma, Pa.

"Cuma sekarang ini saya dengar ada yang baru lagi dari pemerintah, cuma belum pasti sih ya, tapi katanya nggak perlu nunggu 3 bulan. Nah, terus kalau lagi promil pengin vaksin ya nggak masalah. Lagi hamil kan juga boleh divaksin sekarang," ujar dr. Luky.

Jadi, ketika Mama memutuskan ingin vaksinasi saat dinyatakan sembuh, ini tidak akan menganggu masalah kesuburan kok! Hanya saja, ketika setelah disuntikan dosis pertama promil sudah berhasil, maka penyuntikan kedua harus dilakukan ketika usia kehamilan memasuki 12 minggu.

Seperti yang ditegaskan kembali oleh dr. Luky, "Misalnya habis vaksin pertama terus hamil, pas vaksin kedua belum sampai usia kehamilan 12 minggu ya tunda aja sampai nanti di 12 minggu."

Itu dia informasi terkait penyintas Covid-19 yang ingin melakukan program hamil menurut penjelasan dr. M. Luky Satria Syahbana Marwali, Sp.OG-KFE. Semoga informasi di atas bermanfaat dan tetap semangat untuk semua pejuang dua garis biru!

Baca juga:

The Latest