Penyebab Libido Hilang pada Laki-Laki, Papa Harus Tahu!

Banyak laki-laki sering kali bingung antara libido rendah dan disfungsi ereksi (DE). 

Melansir dari Webmd, Menurut ahli urologi Rajiv Jayadevan, MD, dari Ucla Health, DE merujuk pada ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi, sementara libido hanya berkaitan dengan keinginan untuk berhubungan seks.

Meskipun keduanya bisa terjadi bersamaan dan sering kali saling terkait, namun keduanya merupakan masalah yang berbeda. 

Libido Papa dipengaruhi oleh kesehatan fisik secara keseluruhan, termasuk faktor genetik dan hormon seperti testosteron.

Namun, aspek psikologis juga memainkan peran penting. Stres dan kecemasan dapat memengaruhi minat Papa terhadap seks, di samping kondisi fisik seperti penyakit kronis.

Meski benar bahwa keinginan untuk berhubungan seks bisa menurun seiring bertambahnya usia, seperti yang dijelaskan oleh Jayadevan, tidak ada alasan mengapa libido harus hilang sepenuhnya, bahkan di usia 60-an, 70-an, dan seterusnya. 

Kesehatan dan kesejahteraan seksual tetap penting, tidak peduli berapa usia Papa.

Hilangnya gairah seksual umumnya tidak terjadi secara mendadak, melainkan muncul secara bertahap.

Meskipun sulit untuk mengukurnya dengan tepat, menurut buku The Social Organization of Sexuality, libido rendah dapat diidentifikasi melalui penurunan gairah seks yang berlangsung selama beberapa bulan dalam satu tahun terakhir.

Beberapa tanda yang mungkin menunjukkan libido rendah antara lain:

• Kehilangan minat untuk berhubungan intim
• Berkurangnya frekuensi hubungan seksual
• Kurangnya fantasi atau keinginan untuk melakukan aktivitas seksual
• Seks tidak memberikan Papa perasaan saling menyatu dan berbagi
• Hanya salah satu dari pasangan yang berinisiatif dan yang lainnya merasa tertekan
• Papa tidak berharap lagi untuk melakukan seks
• Seks tidak bergairah dan hal itu terjadi terus menerus
• Papa hampir tidak pernah berpikir atau berfantasi seksual terhadap pasangan Papa

Jika Papa merasakan tanda-tanda ini, penting untuk memperhatikan dan mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut.

Testosteron merupakan hormon seks utama bagi laki-laki, dan kadar yang rendah dapat mengurangi libido pada beberapa laki-laki. 

Namun, tidak semua laki-laki akan kehilangan gairah seksualnya akibat penurunan kadar ini. Beberapa laki-laki yang lebih tua mungkin juga tidak mengalami dampak signifikan terhadap minat mereka dalam berhubungan seks.

Jika libido rendah menjadi masalah, dokter Papa mungkin akan memulai dengan menguji kadar testosteron. Jika hasilnya menunjukkan kadar yang rendah, ada beberapa solusi yang dapat diambil. 

Banyak laki-laki akan merasakan peningkatan gairah seksual dalam beberapa minggu setelah memulai terapi penggantian testosteron.

Perlu dicatat bahwa kadar testosteron cenderung menurun seiring bertambahnya usia, dan juga dapat terjadi pada laki-laki yang memiliki diabetes tipe 2 atau obesitas.

Bahkan, sekitar 35% laki-laki di atas usia 45 tahun mengalami testosteron rendah, yang dikenal sebagai hipogonadisme.

Penyebab libido rendah atau bahkan hilangnya gairah seksual pada laki-laki tidak hanya terkait dengan kadar testosteron yang rendah. Meskipun hormon ini memainkan peran penting, ada berbagai faktor lain yang juga dapat memengaruhi libido.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi rendah dan hilangnya libido pada laki-laki adalah sebagai berikut:

Penyakit kronis dan merokok

Melansir dari Webmd, saat laki-laki mencapai usia 60-an, mereka cenderung mengalami kondisi kesehatan kronis seperti diabetes dan penyakit jantung, yang dapat mempengaruhi gairah seksual.

Baik diabetes maupun penyakit jantung dapat menurunkan kadar testosteron pada beberapa laki-laki dan menyebabkan disfungsi ereksi (DE) dengan mengganggu aliran darah ke penis, sehingga menyulitkan mereka untuk mencapai atau mempertahankan ereksi.

Selain itu, merokok juga berdampak serupa, laki-laki berusia 40 hingga 70 tahun yang merokok hampir dua kali lebih mungkin mengalami DE. Meskipun DE dan libido adalah dua hal yang berbeda, keduanya seringkali saling terkait, karena laki-laki yang mengalami DE sering kali kehilangan minat terhadap aktivitas seksual.

Masalah tidur

Melansir dari The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (JCEM) menunjukkan bahwa laki-laki dengan sleep apnea obstruktif cenderung memiliki kadar testosteron yang lebih rendah. Hal ini akhirnya berkontribusi pada penurunan libido dan aktivitas seksual.

Stres

Jika Papa mengalami situasi yang menyebabkan stres, hasrat seksual Papa bisa menurun. Ini terjadi karena tingkat stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon Papa. Ketika stres meningkat, arteri dapat menyempit, yang membatasi aliran darah dan berpotensi menyebabkan disfungsi ereksi.

Depresi

Depresi dapat memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan Papa. Mereka yang mengalami depresi sering merasakan penurunan minat dalam berbagai aktivitas yang biasanya menyenangkan, termasuk aktivitas seksual.

Selain itu, libido yang rendah juga bisa menjadi efek samping dari beberapa jenis antidepresan, terutama yang termasuk dalam kelompok selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI). Hal ini menunjukkan bahwa depresi dan pengobatannya dapat saling berhubungan dalam memengaruhi gairah seksual Papa.

Nah itu dia informasi terkait penyebab libido hilang pada laki-laki. Selalu jaga kesehatan ya, Pa.