Waspada! Ini 5 Penyakit Menular Seksual yang Bisa Mengganggu Kesuburan

Jika tidak terdeteksi dan ditangani, kamu dan pasangan bisa sulit punya anak

4 Oktober 2022

Waspada Ini 5 Penyakit Menular Seksual Bisa Mengganggu Kesuburan
Freepik/Supreeya Chantalao

Penyakit menular seksual dapat menyerang perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman atau dengan pasangan yang terinfeksi. Sebagian besar penyakit menular seksual tidak memiliki gejala, sehingga orang yang mengidapnya kemungkinan besar tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi.

Tapi tahukah kamu, penyakit menular seksual bisa mengganggu kesuburan kamu dan pasangan?

Gangguan kesuburan akibat penyakit menular seksual dapat terjadi dan menyebabkan sulit hamil terutama bagi perempuan. Tapi bukan berarti penyakit ini tidak bisa mengganggu kesuburan laki-laki ya. Kondisi ini akan semakin parah jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan segera.

Nah, kira-kira apa saja jenis penyakit menular seksual yang bisa mengganggu kesuburan?

Kali ini Popmama.com telah merangkum 5 penyakit menular seksual yang bisa mengganggu kesuburan dilansir dari Verywell Family. Hati-hati ya, karena risiko terburuknya dapat menyebabkan kamu dan pasangan sulit untuk punya anak.

1. Chlamydia

1. Chlamydia
Freepik/jcomp

Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Chlamydia Trachomatis. Menurut penelitian, chlamydia merupakan penyakit menular seksual yang umum terjadi pada perempuan. Penyakit menular seksual ini dapat ditularkan melalui hubungan seks vagina, anal maupun oral.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, chlamydia termasuk ke dalam infeksi menular seksual yang jarang disadari karena penyakit ini tidak menimbulkan gejala di awal. Gejala baru akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi.

Pada perempuan, gejala yang bisa dirasakan diantaranya keputihan yang tidak normal, serta timbul rasa panas seperti terbakar saat buang air kecil.

Chlamydia dapat menyebabkan pelvic inflammatory atau radang panggul pada perempuan. Ini terjadi karena bakteri menyebar dan menginfeksi serviks, rahim, saluran tuba falopi dan ovarium.

Jika seseorang perempuan menderita chlamydia, jaringan parut akan terbentuk di saluran tuba falopi akibat peradangan dan pembengkakan.

Jaringan parut inilah yang kemudian dapat menyumbat saluran tuba sehingga sel telur tidak dapat berjalan menuju rahim. Tentu saja ini membuat sel telur sulit bertemu dengan sperma, sehingga pembuahan tidak bisa terjadi.

Editors' Pick

2. Gonorrhea

2. Gonorrhea
Freepik

Gonorrhea adalah penyakit menular seksual kedua paling umum setelah chlamydia. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada alat kelamin, rektum, bahkan tenggorokan. Gonorrhea dapat ditularkan melalui hubungan seks vagina, anal maupun oral.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, kebanyakan perempuan dengan gonorrhea tidak memiliki gejala apapun. Biasanya penderita menganggap gejala gonorrhea sebagai infeksi kandung kemih atau vagina.

Pada perempuan, gejala yang bisa dirasakan diantaranya keputihan yang berlebih, pendarahan pada vagina, serta timbulnya rasa nyeri dan panas saat buang air kecil.

Gonorrhea menyebabkan gangguan kesuburan dengan cara yang sama seperti chlamydia. Penyakit ini juga menyerang saluran tuba falopi sehingga dapat menghambat terjadinya pembuahan.

3. Mycoplasma Genitalium

3. Mycoplasma Genitalium
Freepik/rawpixel.com

Mycoplasma adalah jenis bakteri yang dapat menginfeksi bagian tubuh kita, salah satunya organ reproduksi. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini dapat menyebabkan gangguan kesuburan khususnya pada perempuan. Mycoplasma genitalium dapat ditularkan melalui hubungan seks vagina, anal maupun oral.

Dilansir dari Webmd.com, mycoplasma tidak menunjukan suatu gejala yang serius. Biasanya gejala yang muncul berupa rasa sakit saat berhubungan seksual, keluar darah dari vagina saat berhubungan seksual, serta keluarnya cairan dari dalam vagina.

Menurut Ahli Penyakit Menular, Amesh A Adalja dari John Hopkins Centre for Health Security, mycoplasma genitalium menyebabkan perempuan mengalami infeksi serviks atau leher rahim serta penyakit radang panggul. Kondisi inilah yang membuat perempuan menjadi sulit untuk bisa hamil.

4. Herpes Genital

4. Herpes Genital
Freepik/prostooleh

Herpes Genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV). Virus ini dapat menyebar dengan sangat cepat melalui kontak seksual. Biasanya jika sudah terinfeksi, virus ini akan tetap berada di dalam tubuh dan dapat aktif kembali beberapa kali dalam setahun.

Dilansir dari Mayoclinic, kebanyakan orang yang terinfeksi herpes genital tidak mengetahui bahwa mereka mengidapnya, karena tidak memiliki tanda atau gejala apapun, bahkan kalaupun ada mungkin sangat ringan dirasakan.

Gejala yang mungkin timbul biasanya berupa rasa sakit dan gatal di area organ intim, serta muncul benjolan berwarna merah seperti bisul yang menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa herpes mungkin saja menyebabkan ketidaksuburan terutama pada laki-laki. Meskipun sampai saat ini masih sedikit penelitian mengenai hal ini, namun virus herpes diyakini dapat mempersulit tubuh laki-laki untuk memproduksi sel sperma.

5. HIV

5. HIV
Freepik/Racool_studio

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. Virus ini mampu melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi suatu penyakit.

HIV dapat menular melalui hubungan seksual yang tidak aman serta penggunaan jarum suntik secara bergantian. Sampai saat ini obat untuk penyakit HIV, belum ditemukan. Pengobatan dan penanganan yang dilakukan hanya untuk memperlambat perkembangan virus HIV di dalam tubuh.

Dilansir dari Healthline, banyak orang dengan HIV tidak memiliki gejala. Bahkan banyak yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap HIV. Gejala awal yang mungkin dirasakan oleh penderita HIV yaitu demam, ruam kulit, sakit tenggorokan, sakit kepala, serta mual dan muntah.

Sistem kekebalan tubuh yang menurun membuat penderita HIV rentan mengalami infeksi menular seksual lain yang bisa memengaruhi tingkat kesuburan. Hal ini menyebabkan beberapa organ reproduksi tidak berfungsi secara maksimal.

Jika fungsi organ reproduksi berkurang, maka proses produksi sel telur dan sel sperma menjadi terhambat, dan pembuahan akan sulit terjadi.

Nah itu tadi 5 penyakit menular seksual yang bisa mengganggu kesuburan kamu dan pasangan.

Tidak semua orang yang terinfeksi penyakit menular seksual, mengalami gangguan kesuburan lho. Biasanya mereka akan mengalami gangguan kesuburan, jika penyakit-penyakit tersebut tidak terdeteksi dan diobati dengan segera.

Maka dari itu, penting bagi kamu untuk memeriksakan diri ke dokter, terutama jika kamu sudah aktif secara seksual atau memiliki faktor risiko lain terhadap penyakit menular seksual.

Baca juga:

The Latest