Apakah Masih Bisa Hamil setelah Tubektomi?
Tubektomi merupakan pemotongan saluran indung telur
1 Maret 2022

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu pilihan untuk pengendalian kehamilan adalah tubektomi. Ini merupakan pemotongan saluran indung telur sehingga sel telur tidak bisa memasuki rahim untuk dibuahi.
Tubektomi bersifat permanen. Kondisi ini akan menghalangi sperma berenang ke saluran untuk membuahi sel telur. Walaupun bisa disambungkan kembali, tetapi tingkat fertilitasnya tidak akan kembali seperti sediakala.
Lantas, apakah masih bisa hamil setelah tubektomi? Simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Apakah Mama Masih Bisa Hamil setelah Prosedur Tubektomi?
Tubektomi sangat efektif, ini berarti kemungkinan besar Mama tidak akan hamil setelah tubektomi. Setelah tubektomi, sel telur tidak bisa lagi turun ke tuba falopi. Dengan saluran yang tersumbat, telur diserap oleh tubuh.
Karena dianggap sebagai operasi permanen, sterilisasi tuba dimaksudkan untuk perempuan yang benar-benar yakin tidak menginginkan anak lagi.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kemungkinan kehamilan setelah sterilisasi tuba sangat rendah. Tingkat pembuahan dalam 10 tahun setelah prosedur berkisar antara 18 hingga 37 dari 1.000 perempuan. Ini tergantung pada bagaimana tabung disegel.
Tubektomi yang gagal bisa terjadi karena jaringan parut yang menghalangi atau karena lubang yang berkembang di tempat tuba fallopi dulu berada.
Dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak dokter merekomendasikan salpingektomi. Ini merupakan suatu bentuk alternatif pengendalian kelahiran permanen. Prosedur ini mengangkat tuba fallopi seluruhnya dan dapat mengurangi risiko kanker ovarium. Ini juga memiliki risiko kehamilan yang lebih rendah.
Editors' Pick
Apakah Mama Dapat Merasakan Jika Saluran Tuba Tumbuh Kembali?
Kecil kemungkinan Mama akan merasakan saluran tuba sendiri tumbuh kembali. Selain itu, kasus ini juga sangat jarang terjadi.
Proses ini disebut rekanalisasi, yang berarti saluran baru dalam tabung dibuat. Bila rekanalisasi terjadi, maka memungkinkan sel telur bertemu dengan sperma untuk pembuahan.
Setelah operasi tubektomi, Mama mungkin berasakan beberapa ketidaknyamanan seperti mual, sakit perut, kram, pusing, dan kembung. Dalam kasus yang jarang, komplikasi bisa terjadi, misalnya infeksi saluran kemih dan kerusakan pembuluh darah.