Fungsi Biopsi Endometrium untuk Pemeriksaan Infertilitas Perempuan

Siapa saja yang membutuhkan tes ini?

8 Juni 2023

Fungsi Biopsi Endometrium Pemeriksaan Infertilitas Perempuan
Freepik/pressfoto

Peningkatan ketidaksuburan karena perubahan gaya hidup menjadi perhatian para dokter di seluruh dunia. Ada beberapa metode diagnostik, pengobatan serta prosedur seperti fertilisasi in vitro atau IVF untuk mengatasi ketidaksuburan. Biopsi endometrium adalah salah satu metode diagnostik infertilitas.

Sebelum mengatakan ya pada biopsi endometrium, Mama perlu mengetahui apa itu biopsi endometrium dan bagaimana cara kerjanya. Mama perlu mengetahui kapan harus melakukan biopsi dan hasil apa yang disarankan. Ada beberapa efek samping dan faktor risiko yang terkait dengan tes diagnostik ini juga.

Jadi ketahuilah semua tentang fungsi biopsi endometrium untuk pemeriksaan infertilitas pada perempuan. Rangkuman informasinya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.

Apa Itu Biopsi Endometrium?

Apa Itu Biopsi Endometrium
Freepik

Biopsi endometrium adalah pemeriksaan diagnostik yang dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah dinding rahim atau rongga endometrium sudah siap untuk ditanamkan embrio atau belum. Ini adalah prosedur yang relatif baru untuk mengetahui alasan yang lebih menonjol di balik infertilitas pada perempuan.

Dalam prosedur ini, sampel endometrium diambil untuk analisis singkat. Tes ini sering disarankan untuk perempuan yang mengalami banyak kegagalan dalam proses IVF atau mengalami banyak keguguran.

Editors' Pick

Kaitan Biopsi Endometrium dan Infertilitas

Kaitan Biopsi Endometrium Infertilitas
Pexels/ Ivan Samkov

Biopsi endometrium berhubungan erat dengan infertilitas. Dokter akan menyarankannya jika alasan di balik infertilitas Mama tidak terdeteksi dengan tes diagnostik lainnya.

Biopsi endometrium dapat meningkatkan keberhasilan konsepsi. Tes ini akan memberi tahu Mama waktu terbaik untuk implantasi embrio dalam proses IVF. Ini juga dapat memberi tahu Mama apakah lapisan rahim mampu menahan embrio dan memeliharanya atau tidak.

Tes kesuburan dasar lainnya meliputi tes kadar hormon kehamilan, darah, tes air mani, dan beberapa tes USG untuk memeriksa fungsi ovarium, tuba falopi, dan rahim. Jika semua laporan tes ini normal namun Mama mengalami keguguran, maka mungkin ada masalah dengan lapisan rahim.

Siapa yang Harus Melakukan Biopsi Endometrium?

Siapa Harus Melakukan Biopsi Endometrium
Freepik/Tonefotografia

Biopsi endometrium merupakan tes yang tepat bagi mereka yang telah mengalami beberapa kali keguguran. Ini bukan untuk semua perempuan yang ingin hamil. Meskipun prosesnya mudah dan hanya memakan waktu beberapa menit, ini bukan bagian dari tes evaluasi kesuburan perempuan pada umumnya. Dokter bahkan tidak merekomendasikan ini kepada pasien IVF yang baru pertama kali melakukannya.

Tes ini untuk perempuan yang telah menjalani perawatan infertilitas dan belum mengalami keguguran. Ini biasanya untuk perempuan yang proses IVF sebelumnya gagal.

Apakah Biopsi Endometrium Dapat Meningkatkan Kemungkinan Hamil?

Apakah Biopsi Endometrium Dapat Meningkatkan Kemungkinan Hamil
Freepik/prostooleh

Tes biopsi endometrium adalah metode diagnosis infertilitas yang relatif baru. Jadi ada sedikit penelitian tentang topik ini. Namun yang dilakukan menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencapai kehamilan yang sukses.

Menurut laporan NCBI, tingkat kehamilan klinis perempuan yang melakukan biopsi endometrium cukup tinggi (27,1%) dibandingkan dengan kelompok kontrol (8,9%). Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa cedera biopsi endometrium tidak memiliki perbedaan dalam tingkat keguguran pada perempuan normal. Jadi, tes ini dapat secara efektif meningkatkan peluang Mama untuk hamil.

Dalam kasus IVF, dokter akan secara strategis menanamkan embrio di dalam rahim saat lapisan siap menerimanya. Dengan demikian, biopsi endometrium dapat meminimalkan kemungkinan kegagalan IVF.

Tetapi saat melakukan tes, Mama perlu memastikan bahwa Mama tidak hamil karena biopsi dapat mengganggu kehamilan awal. Dokter akan menyarankan Mama untuk melakukan tes kehamilan sebelum melakukan tes untuk menghindari kecelakaan tersebut.

Risiko dan Efek Samping Melakukan Biopsi Endometrium

Risiko Efek Samping Melakukan Biopsi Endometrium
Freepik/Stefamerpik

Ada risiko tertentu yang terkait dengan biopsi endometrium, antara lain:

  • Perdarahan atau sedikit bercak setelah prosedur. Dalam beberapa kasus, itu bisa bertahan hingga awal periode berikutnya.
  • Infeksi panggul karena goresan selama biopsi endometrium.
  • Lubang atau tusukan pada dinding rahim oleh pipelle (alat biopsi). Padahal ini sangat jarang terjadi.

Sebaiknya diskusikan kondisi fisik, alergi dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya untuk menghindari komplikasi nantinya. Masalah seperti infeksi vagina, kanker serviks, atau penyakit radang panggul dapat memperburuk risiko biopsi endometrium.

Jika Mama menduga jika Mama hamil, beri tahu dokter. Prosedur ini dapat meningkatkan kemungkinan keguguran jika Mama ternyata sudah hamil.

Efek samping biopsi endometrium adalah:

  • kram ringan,
  • bercak atau pendarahan selama beberapa hari,
  • demam dan menggigil,
  • nyeri di perut bagian bawah.

Mama harus menghubungi dokter jika sesuatu yang tidak biasa terjadi setelah biopsi endometrium seperti:

  • pendarahan berat,
  • keputihan berbau tidak sedap,
  • nyeri hebat di perut bagian bawah,
  • infeksi setelah prosedur.

Biopsi endometrium untuk infertilitas adalah tes diagnostik kesuburan yang vital bagi perempuan yang mengalami infertilitas dalam waktu yang lama.

Selain memeriksa peluang kehamilan, tes ini juga dapat mendeteksi adanya sel abnormal atau kanker, polip atau fibroid di dalam rahim. Dengan demikian, Mama dapat mengambil tes biopsi endometrium jika mengalami masalah menstruasi yang tidak teratur untuk menghindari kesulitan konsepsi.

Itu penjelasan tentang biopsi endometrium untuk pemeriksaan infertilitas pada perempuan. Diskusikan dengan dokter apakah Mama membutuhkan tes ini, ya.

Baca juga:

Topic:

The Latest