Hasil Studi: Stres pada Laki-Laki Dapat Memengaruhi Kesuburan
Ini berkaitan dengan kualitas air mani dan disfungsi ereksi
19 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesuburan suami dan istri memengaruhi suksesnya program hamil. Banyak hal dapat memengaruhi kesuburan kedua belah pihak.
Pada laki-laki, penyebab utama infertilitas adalah kelainan sperma, termasuk produksi sperma yang rendah atau sperma yang cacat atau tidak bergerak. Kondisi medis – seperti testis tidak turun atau masalah ejakulasi – dapat menyebabkan kelainan sperma, serta faktor kesehatan dan gaya hidup.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility, diungkapkan bahwa stres pada laki-laki dapat memengaruhi kesuburan.
Untuk mengetahui hubungan stress dan kesuburan, simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Stres Menyebabkan Penurunan Kualitas Air Mani
Para peneliti melakukan pengamatan pada 193 laki-laki berusia 38 hingga 49 antara tahun 2005 dan 2008. Penelitian ini merupakan bagian dari studi tentang lingkungan dan reproduksi di Kaiser Foundation Health Plan di Oakland.
Sebagai bagian dari penelitian, mereka diminta untuk menyelesaikan serangkaian tes yang mengukur tingkat stress. Ini termasuk dari tempat kerja, peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, dan stres yang dirasakan secara keseluruhan.
Mereka juga diminta untuk memberikan sampel air mani. Dengan menggunakan metode pengujian kesuburan standar, para peneliti dari University of California menganalisis konsentrasi semen, bentuk (morfologi) dan pergerakan (motilitas) sperma pada setiap sampel.
Para peneliti menemukan bahwa laki-laki yang mengalami dua atau lebih peristiwa kehidupan yang membuat stres dalam satu tahun terakhir memiliki persentase motilitas sperma yang lebih rendah dan persentase sperma dengan morfologi normal yang lebih rendah, dibandingkan dengan laki-laki yang tidak mengalami peristiwa kehidupan yang membuat stres.
Mereka mencatat temuan ini tetap ada bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas air mani, seperti usia, masalah kesehatan lain, dan riwayat masalah kesehatan reproduksi.
Meskipun stres di tempat kerja tidak secara langsung memengaruhi kualitas air mani pada laki-laki, para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengalami tekanan pekerjaan memiliki kadar hormon testosteron yang lebih rendah dalam air mani mereka, yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.
Selain itu, mereka menemukan bahwa terlepas dari tingkat stres yang dialami, laki-laki yang menganggur memiliki kualitas air mani yang lebih rendah daripada mereka yang bekerja.
Editors' Pick
Bagaimana Stres bisa Memengaruhi Kualitas Air Mani?
Meskipun para peneliti tidak dapat menentukan dengan tepat bagaimana stres memengaruhi kualitas air mani, mereka menyajikan beberapa teori.
Mereka mengatakan stres dapat mengaktifkan pelepasan glukokortikoid – hormon steroid yang memengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dapat mengurangi kadar testosteron dan produksi sperma.
Selain itu, mereka mengatakan stres dapat memicu stres oksidatif stres fisiologis pada tubuh yang disebabkan oleh kerusakan akibat radikal bebas yang tidak dinetralkan dikaitkan dengan kualitas dan kesuburan air mani.
Penulis studi pertama Teresa Janevic, PhD mengatakan, “Stres telah lama diidentifikasi memiliki pengaruh terhadap kesehatan. Penelitian kami menunjukkan bahwa kesehatan reproduksi laki-laki juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial mereka.”
Para peneliti mencatat bahwa ini adalah studi pertama yang menggunakan ukuran stres subyektif dan obyektif dan, sebagai hasilnya, menemukan hubungan dengan penurunan kualitas air mani.