Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Vaksin AstraZeneca Bisa Memengaruhi Kesuburan? Ini Faktanya!

Unsplash/cdc
Unsplash/cdc

Ada beberapa vaksin Covid-19 yang tersebar di dunia dari beberapa merek. Namun, ada banyak kabar yang beredar bahwa beberapa vaksin Covid-19 ini memiliki efek samping. 

Terutama bagi perempuan, ada sejumlah kabar yang beredar kalau vaksin Covid-19 bisa memengaruhi kesuburan. Oleh karena itu banyak tercipta keraguan di kalangan perempuan yang ingin suntik vaksin Covid-19.

Para peneliti dari Universitas Oxford menganalisis kehamilan yang telah terjadi selama empat uji klinis ChAdOx1 nCoV-19 (vaksin AstraZeneca) dari tiga negara yang berbeda yaitu Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan, seperti yang dikutip dari News Medical,

Semua peserta penelitian berusia subur. Di mana sampelnya adalah orang dengan usia kudang dari 49 tahun. 

Bagaimana hasilnya? Berikut Popmama.com rangkum informasi vaksin AstraZeneca bisa memengaruhi kesuburan, apakah benar?

1. Penelitian dilakukan untuk melihat efek samping vaksin dengan kesuburan pada perempuan

Freepik/kjpargeter
Freepik/kjpargeter

Sebelum dipantau mengenai efek sampingnya, semua relawan harus melakukan tes kehamilan dengan hasil negatif sebelum vaksinasi. 

Namun, kehamilan yang terjadi setelah vaksinasi akan tetap dicatat dan dipantau sampai tiga bulan setelah kelahiran. 

Dari penelitian itu dilaporkan bahwa kehamilan terjadi pada 121 orang (1 persen) dari 9.755 peserta di uji coba ini. Dengan analisis hasil 93 ibu hamil yang mengandung selama penelitian dimasukkan.

Dari 93 orang itu, 50 orang di antaranya telah menerima vaksin AstraZeneca dan 43 orang sudah menerima suntikan plasebo. Hasilnya tidak menunjukkan dampak pada kesuburan dari vaksinasi tersebut.

2. Tidak ada hubungan antara tingkat kesuburan setelah penerimaan vaksin AstraZeneca

Freepik/rawpixel-com
Freepik/rawpixel-com

Dari hasil penelitian itu, para ilmuan mengambil kesimpulan tidak menemukan bukti hubungan antara vaksin AstraZeneca bisa mengurangi kesuburan perempuan.

Hal ini terbukti karena perempuan dalam kelompok suntikan plasebo yang telah menerima vaksin AstraZeneca atau vaksin mRNA lain dari program vaksinasi nasional dikecualikan dari analisis hasil kehamilan. 

Data itu termasuk 11 perempuan yang divaksinasi dan kemudian hamil. Lalu, 3 orang lainnya telah menerima vaksin mRNA sebelum hamil.

3. Perempuan yang disuntik AstraZeneca sebelum hamil tidak menunjukkan risiko keguguran lebih besar

Pexels/Thirdman
Pexels/Thirdman

Selain berita mengenai memengaruhi kesuburan, vaksin ini juga sempat diberitakan akan meningkatkan risiko keguguran saat hamil. Kabar itu pun dibantah oleh tim penelitian.

Pasalnya, perempuan yang menerima vaksin ChAdOx1 nCoV-19 (AstraZeneca) sebelum kehamilan tidak menunjukkan peningkatan risiko keguguran. Selain itu juga tidak ada kasus kelahiran mati bila dibandingkan dengan wanita yang menerima vaksin kontrol.

Dikutip dari Bloomberg, secara total ada 107 kehamilan dinilai untuk hasil penelitian ini. Hasilnya ada 15 ibu hamil dengan kelahiran hidup terjadi selama analisis yakni 10 orang pada kelompok vaksin dan 5 orang suntikan plasebo. 

Hasil lainnya, ada 3 bayi dari ibu hamil yang divaksinasi lahir prematur. Namun, ia juga lahir dalam tahap prematur akhir antara 34-37 minggu kehamilan.

Di internet ada banyak informasi kurang tepat mengenai vaksin Covid-19 yang membuat program vaksinasi terus terpengaruh. Semoga dari hasil penelitian ini bisa memberikan bukti untuk mendukung perempuan saat membuat keputusan untuk divaksinasi.

Itulah tadi informasi fakta vaksin AstraZeneca bisa memengaruhi kesuburan ternyata tidak benar. Semoga ini bisa menambah pengetahuan kita mengenai vaksinasi Covid-19.

Share
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Penyebab Jahitan Melahirkan Normal Masih Terasa Sakit

19 Des 2025, 18:07 WIBPregnancy