5 Tips Mempersiapkan Diri Menjadi Orangtua

Sebelum merencanakan kehamilan, pastikan kamu dan pasanganmu sudah siap untuk menjadi orangtua

22 Oktober 2022

5 Tips Mempersiapkan Diri Menjadi Orangtua
Unsplash/Ben White

Menjadi orangtua merupakan suatu harapan besar bagi sebagian besar pasangan yang telah menikah.

Meskipun begitu, menyandang peran sebagai orangtua bukanlah hal yang mudah. Sebelum dikaruniai anak, mungkin kamu dan pasanganmu mulai khawatir apakah sudah siap untuk mengurus anak, apa saja hal-hal yang perlu disiapkan secara material maupun tidak, dan masih banyak lagi.

Dalam mempersiapkan kehamilan pun, kamu mungkin kepikiran apakah bisa menjadi Mama yang dapat mendidik si Kecil, bagaimana kalau bayinya lahir tidak sehat, bagaimana kalau tidak bisa menjadi Mama yang baik bagi Papa dan anak, dan berbagai kekhawatiran lainnya.

Oleh karena itu, penting sekali bagi calon Mama untuk mempersiapkan diri menjadi orangtua yang baik bagi anaknya kelak. Selain itu, hal ini juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dalam diri.

Permasalahan ini dibahas dalam kegiatan seminar awam yang diadakan Morula IVF dengan klinikdrtiwi.com dan mengundang Amanasa Indonesia pada Kamis lalu (21/10/2022). Acara ini turut mengundang Dr. dr. Arie A. Polim, D.MAS, MSc., SpOG (K)-FER, dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS, dan Marsha Tengker., M. Sc., M. Psi.

Selain itu, ketiga narasumber tersebut juga membahas tentang pentingnya calon orangtua dalam mempersiapkan dirinya mulai dari program kehamilan hingga menjadi orangtua yang baik dan sehat.

Di bawah ini Popmama.com telah merangkum tips mempersiapkan diri menjadi orangtua. Yuk, kita simak bersama!

1. Menerima peran baru sebagai orangtua

1. Menerima peran baru sebagai orangtua
Freepik/Prostooleh

Sebelum resmi menjadi orangtua, hal pertama yang harus dilakukan adalah menerima peran baru sebagai orangtua. Peran ini tentunya memiliki perbedaan dengan peran-peran lain yang pernah dijalankan, misalnya sebagai anak, kakak, tante, dan sebagainya.

Marsha Tengker, M. Sc., M. Psi, seorang psikolog dari Amanasa Indonesia, mengungkapkan bahwa sebelum menerima peran menjadi orangtua, seseorang harus menyadari adanya perubahan tanggung jawab dan pola hidup serta penyesuaian terhadap kebutuhan diri dan keluarga nantinya.

“Kita nggak hanya bertanggung jawab sama diri sendiri, nggak hanya bertanggung jawab sama suami aja, tapi kita bertanggung jawab sama makhluk baru yang sepenuhnya ini jadi tanggung jawab kita,” tuturnya.

Editors' Pick

2. Mengelola harapan diri sendiri dan pasangan

2. Mengelola harapan diri sendiri pasangan
Pexels/Tim Douglas

Setiap orang pasti memiliki harapan, begitu pun dengan kamu dan pasanganmu. Namun, sering kali harapan yang diinginkan oleh diri sendiri berbeda dengan yang diinginkan oleh pasangan, misalnya perihal jenis kelamin calon anak yang diharapkan.

Maka itu, penting untuk mengelola harapan sebagai bekal dalam mempersiapkan diri menjadi orangtua. Menurut Marsha Tengker, harapan perlu dikelola dengan tujuan agar nantinya bisa mempunyai koneksi yang lebih baik dengan anak ke depannya.

Lebih lanjut, Marsha menyebut ada dua hal yang perlu dilakukan dalam mengelola harapan, yaitu mengindentifikasi harapan dari diri sendiri serta pasangan, dan menyatukan harapan dengan cara menggabungkan harapan yang memiliki kesamaan dan juga berdiskusi mengenai harapan yang berbeda.

3. Mengatur skala prioritas

3. Mengatur skala prioritas
Unsplash/Jason Briscoe

Ketika menjadi orangtua, hal-hal yang menjadi prioritas utama akan berbeda jauh dengan saat menjadi anak. kamu tidak hanya mengurus kebutuhan diri sendiri, tetapi juga memperhatikan kebutuhan suami dan calon anak.

Oleh karena itu, penting sekali untuk menentukan kebutuhan dan keinginan apa saja yang perlu diutamakan terlepas dari harapan yang ingin diwujudkan. Jika ada kebutuhan yang lebih mendesak, berarti hal tersebut harus diutamakan terlebih dahulu.

Marsha Tengker memberikan beberapa tips untuk memudahkan seseorang dalam mengatur prioritas, yaitu dengan bertanya langsung kepada ahli, membuat daftar kegiatan serta evaluasi beberapa kegiatan yang dirasa kurang penting untuk dilakukan saat ini.

4. Membuat batasan yang sehat

4. Membuat batasan sehat
Unsplash/Brooke Cagle

Hal penting berikutnya yang perlu diterapkan adalam membuat batasan yang sehat antara diri sendiri dan orang lain. Menurut Marsha Tengker, batasan yang dimaksud memiliki arti seberapa jauh seseorang mengizinkan orang lain untuk dekat dengan dirinya secara emosional.

Jika seseorang tidak memiliki batasan dalam diri, maka ia dapat lebih mudah terpengaruh dengan apa yang dikatakan orang lain sehingga dapat menimbulkan kebingungan terhadap diri sendiri.

Marsha juga mengutarakan bahwa untuk menjadi orangtua yang siap, maka perlu membangun batasan sehat.

“Orang lain bisa jadi punya batasan yang berbeda, dan yang penting adalah gimana kita bisa menghargai batasan kita dan orang lain dan kita bisa mengkomunikasikan batasan kita,” ucapnya.

Dalam membuat batasan yang sehat, diperlukan kegiatan komunikasi asertif. Marsha mengatakan, komunikasi asertif dalam artian berusaha memposisikan orang lain dengan sama pentingnya dengan diri sendiri.

5. Mendapat sistem dukungan

5. Mendapat sistem dukungan
Pexels/Yan Krukov

Adanya kehadiran orang-orang terdekat yang menjadi support system dan senantiasa memberikan dukungan bisa menjadi hal penting yang membantumu dalam mempersiapkan diri menjadi orangtua.

Menurut Marsha, pentingnya sistem dukungan ini didasarkan pada manusia yang merupakan makhluk sosial, di mana manusia memerlukan bantuan satu sama lain seperti halnya suatu dukungan.

Namun, tidak semua orang bisa dijadikan sebagai support system, lho! Marsha mengatakan bahwa setiap orang bisa saja memiliki kriteria atau syarat yang berbeda untuk menjadikan seseorang sebagai support system-nya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menentukannya adalah dengan mengukur jarak kedekatan hubungan antara dirinya dengan orang-orang lain seperti keluarga, teman, rekan kerja, dan lainnya.

Itu dia tips mempersiapkan diri menjadi orangtua. Menjadi orangtua yang siap dapat menjadi bekal penting bagi kamu dan pasanganmu dalam mempersiapkan kehamilan nantinya.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi calon Mama, ya!

Baca juga:

The Latest